Soal Kebijakan Lima Kali Pergantian Pemain, PT LIB Masih Tunggu Keputusan Resmi FIFA
PT LIB (Liga Indonesia Baru) selaku operator kompetisi sepak bola Indonesia masih menunggu keputusan resmi dari FIFA terkait aturan pergantian
SRIPOKU.COM -- PT LIB (Liga Indonesia Baru) selaku operator kompetisi sepak bola Indonesia masih menunggu keputusan resmi dari FIFA terkait aturan pergantian pemain lima kali.
Wacana peraturan pergantian pemain lima kali ini semula diusulkan oleh FIFA kepada Dewan Asosiasi Sepak Bola Internasional (IFAB).
Dalam usulan FIFA tersebut, nantinya di setiap pertandingan klub memiliki jatah lima kali pergantian pemain, yaitu tiga kali pada babak pertama dan dua kali pada babak kedua.
Seperti diketahui beberapa liga dunia tinggal menyisakan waktu yang cukup singkat untuk menyelesaikan kompetisi yang terhenti karena pandemi Virus Corona.
Itu artinya jadwal padat akan menanti klub-klub untuk menyelesaikan sisa pertandingan musim ini.
• Mantan Clubnya Alami Krisis Keuangan, Marouane Fellaini Beri Pinjaman
• Pria di Thailand Lempar Istrinya dari Lantai 7 Karena Stres dengan Lockdown Covid-19
• Pemerintah Italia Mulai Melonggarkan Aturan, Awal Mei Valentino Rossi Kembali Berlatih
"Ketika kompetisi dilanjutkan, kalender pertandingan cenderung akan menjadi padat dengan frekuensi pertandingan lebih tinggi dari biasanya," kata juru bicara FIFA dilansir dari Kompas.
"Keselamatan para pemain adalah salah satu prioritas utama FIFA. Salah satu hal yang kami perhatikan dalam hal ini adalah frekuensi pertandingan yang tinggi bisa meningkatkan risiko cedera karena pemain kelebihan beban."
PT LIB selaku operator kompetisi sepak bola Indonesia masih menimang-nimang ide peraturan baru ini.
Dijelaskan oleh Direktur PT LIB Sudjarno, pihaknya akan menunggu keputusan resmi dari FIFA.
"Kalau sudah ada keputusan, kami akan mempelajari dulu. Misalnya memang menjadi keharusan, tentu kami akan mengikutinya," ujarnya.
"Nanti PSSI yang menjabarkanya dalam regulasi," kata Sudjarno lagi.
Kompetisi Liga 1 Indonesia 2020 sendiri diwacanakan akan kembali bergulir pada bulan Juli mendatang apabila tidak ada perpanjangan masa tanggap darurat Covid-19.
Dengan kompetisi yang akan digelar pada bulan Juli, tercatat klub-klub hanya akan memiliki waktu 6 bulan untuk menyelesaikan 31 pekan pertandingan.
Tidak dapat dipungkiri jumlah pertandingan yang masih banyak tersebut bakal memunculkan jadwal yang padat.