Berdampak Sangat Buruk yang Nekat Merogohkan Tangan ke Dalam Stupa Candi Borobudur
Entah sejak kapan dan siapa yang mulai ada mitos kalau berhasil menyentuh patung dalam stupa candi Borobudur, akan tercapai apa yang diinginkan.
Aksi wisatawan yang merogoh patung, apalagi di terik matahari menyebabkan tangan dan kakinya mengeluarkan keringat.
Keringat wisatawan tersebut bisa menempel di batu saat mereka berusaha menyentuh patung Kunto Bima.
Usaha wisatawan untuk merogoh patung tidaklah mudah.
Mereka tak jarang terpaksa menaiki batu-batuan agar tangannya mencapai bagian tertentu patung di dalam stupa.
Air yang menempel di batu tentunya mengandung garam dan kondisi percampuran air dengan batu akan menimbulkan penyakit pada batuan yang dibangun sejak abad ke-8.
Kompas
Candi Borobudur
Keringat akan membuat batu lama-kelamaan akan keropos.
Seperti apa pun mitosnya, menyentuh arca memang seharusnya tidak dilakukan wisatawan.
Ada baiknya traveler menikmati peninggalan bersejarah tersebut tanpa harus merusak dan menyakiti batu itu.
Di samping merogoh patung, ada alasan kuat lagi wisatawan ke Candi Borobudur.
Yakni melihat hiruk pikuk pedagang cendera mata.
Saat ini terdapat lebih dari 2.500 pedagang yang ada di kawasan candi, kata Pujo Suwarno.
Artikel ini telah tayang di Tribuntravel.com dengan judul Jangan Pernah Berani Merogoh Tangan Patung Buddha di Candi Borobudur.
