Prancis Terbuka 2011

MOMEN JUARA - Li Na, Petenis Pertama Wanita Asia yang Menyabet Grand Slam Prancis Terbuka 2011

Bagi Li Na, kesuksesan tersebut merupakan sebuah mimpi yang menjadi kenyataan walau dicapai saat usianya tidak lagi muda

Editor: Adrian Yunus
TWITTER.COM/60MINUTES
Petenis legendaris China, Li Na. 

SRIPOKU.COM - Ajang Prancis Terbuka 2011 menjadi momen besar bagi Li Na. Legenda tenis asal China itu mencetak sejarah dengan menjadi petenis tunggal wanita Asia pertama yang berhasil memenangi gelar grand slam.

Saat itu, Li Na sudah berusia 29 tahun.

Ia menjadi juara Prancis Terbuka 2011 setelah mengalahkan juara bertahan Francesca Schiavone dua set langsung dengan skor akhir 6-4, 7-6 (7-0) pada 4 Juni 2011.

Tony Ferguson Minta The Notorious Julukan Sang Conor McGregor Antre Untuk Melawannya, Ada apa ya?

Tersisa 2 Pemain Timnas Indonesia yang Berkarier di Luar Negeri, Salah Satunya Bermain di Eropa

Hilangkan Jenuh, Bek Timnas Indonesia Ini Alihkan Ke Hobi Motocross dan Main Game

Bagi Li Na, kesuksesan tersebut merupakan sebuah mimpi yang menjadi kenyataan walau dicapai saat usianya tidak lagi muda.

"Hari ini, mimpi telah menjadi kenyataan. Saat masih muda, saya selalu ingin menjadi seorang juara grand slam," ucap Li Na setelah menjuarai gelar tersebut.

"Seseorang mengatakan saya semakin tua. Tidak mudah bagi wanita yang tak lagi muda mewujudkan mimpi. Tidak banyak pemain bisa memenangi grand slam," ujar dia.

Petenis yang saat itu menempati peringkat lima dunia mampu menghentikan langkah Victoria Azarenka pada babak perempat final, kemudian menyingkirkan Maria Sharapova untuk mencapai final.

Melawan unggulan utama pada final Prancis Terbuka 2011, Schiavone, Li Na berhasil menyembunyikan ketegangannya dan bermain lepas.

"Saya gugup, namun saya tak ingin lawan melihatnya," kata Li Na.

Alhasil, ia sanggup tampil impresif dan memberikan perlawanan hebat dalam meladeni taktik agresif Schiavone.

Set pertama berakhir dalam durasi 39 menit dan menjadi milik Li Na dengan keunggulan 6-4.

Pertarungan hebat tersaji pada set kedua. Li Na berhasil unggul lebih dulu dengan skor 4-2.

Namun, Schiavone mampu mendapatkan break point sehingga menjadikan skor imbang 4-4 pada game kedelapan.

Schiavone pun berbalik unggul 5-4 dan lebih dulu dalam posisi diuntungkan untuk memaksa Li Na memainkan set ketiga karena unggul 6-5.

Akan tetapi, Schiavone gagal mematahkan servis Li Na untuk memastikan kemenangan pada set kedua. Alhasil, pertandingan harus dilanjutkan lewat tie-break.

Sumber: BolaSport.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved