Berita Sriwijaya FC

Kiper Termuda Sriwijaya FC Habiskan Waktu Merawat Pendukungnya Jadi Pesepak Bola Profesional

Kabar sedih baru saja dirasakan kiper termuda Sriwijaya FC M Royhan Hafiludin yang baru saja harus ikut merawat kakeknya bernama Suwarto

Penulis: Abdul Hafiz | Editor: adi kurniawan
SRIPOKU.COM/Abdul Hafiz
Royhan Pemain Lokal Sumsel U 20 Piala Gubernur Siap Bersaing Dengan 3 Kiper Sriwijaya FC Lainnya 

Laporan wartawan Sripoku.com, Abdul Hafiz

SRIPOKU.COM, PALEMBANG --- Kabar sedih baru saja dirasakan kiper termuda Sriwijaya FC M Royhan Hafiludin yang baru saja harus ikut merawat kakeknya bernama Suwarto menjalani operasi usus buntu di sebuah rumah sakit Palembang.

"Tiap hari ke rumah sakit. Kakek Suwarto dirawat 5 hari di rumah sakit. Jadi kita antian. Jagai kadang siang dari pagi sampe sore, kadang malam. Kakek ini orangtua dari Ibu saya. Keluarga besar berdekatan tetanggaan semua. Rumah kakek sebelah rumah kami," ungkap Kiper yang mengenakan kostum nomor punggung 33 kepada Sripoku.com.

Menurut Royhan, kakeknya asal Kebumen Jateng dan telah berusia 74 tahun ini kini sudah pulang ke rumah.

"Sekarang sudah balik ke rumah. Dengan kakek cukup dekat. Termasuk salah satu keluarga yang mensupport saya untuk di sepakbola. Semua support. Bibi, Wawak, Nenek support semua. Kakek ngomong ia mendoakan semoga sukses, rezekinya di sepakbola biar lancar," kata mantan kiper Tim Bank SumselBabel yang menjuarai Turnamen Gubernur Sumsel Cup U-20 2019 lalu.

Anak kedua dari enam bersaudara buah kasih pasangan Rahmad dan Sri Rahayu ini, sudah menjadi kewajiban mereka sebagai cucu untuk ikut merawat kakeknya yang tengah sakit di rumah kawasan Jl Tanjung Sari 2 Lorong Anggrek, Kalidoni.

Meski Sepi, PT Angkasa Pura II Pastikan Bandara SMB II Palembang Tetap Beraktivitas Seperti Biasa

Nikah Kedua Kalinya, Cut Tari Layani Ini untuk Richard Kevin Saat Corona, Kini Pilih Off dari Kerja

Libur Kompetisi Dimanfaatkan Kiper Sriwijaya FC Rayakan Ultah Pertama Putri Bungsunya

"Sudah kewajiban. Kalau bukan cucung cucungnya yang merawat, siapa lagi. Kalau dari anaknya ada 12 cucung. Saya sendiri termasuk yang besak nomor ketiga. Sekarang kakek lagi pemulihan. Di rumah saya ngisi liburan sekalian bantu-bantu bersih-bersih nyapu," kata pesepakbola kelahiran Palembang, 22 Juli 2000.

Pemilik tinggi 176 kg dan berat 67 kg menceritakan awal dirinya menggeluti sepakbola ketika ikut SSB kelas 6 SD 2011 di SSB Titilas Jaya Palembang.

Sampai kelas 3 SMP karena kelas 1 SMA pindah ke Karawang Jawa Barat. Terjun di sepakbola dari masa kecil senang main bola.

Pernah punya cita-cita jadi pemain bola. Sudah tahu nama Sriwijaya FC yang saat itu kipernya Fery Rotinsulu.

Mulai dari kenal Sriwijaya FC mengidolakan sang legend yang kini menjadi pelatih kiper Sriwijaya FC sampai sekarang.

"Dulu pengen ketemu coach Fery baru bisa foto bareng waktu kelas 1 SMA. Pas liburan ke Palembang ada turnamen antar Ponpes se-Sumsel, di situ coach Fery tampil di Stadion Kamboja, di situlah awal Royhan bisa berfoto bareng," kata Alumni SMA Budi Mulya Karawang Jawabarat yang tamat tahun 2018.

Ia mengaku sempat kagok tidak menyangka bisa bersama di tim dengan Coach Fery yang diidolakannya sejak kecil.

"Semoga segera cepat adaptasi di tim ini karena ini Liga 2 harus profesional."

"Tidak bisa untuk main-main terus mungkin itu tekad untuk bisa minimal mengimbangi 3 kiper senior. Butuh latihan tambahan apalagi latihan kiper butuh cepat adaptasi supaya bisa mengikuti," kata Royhan.

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved