Virus Corona di Sumsel

Tito Karnavian: Daerah Zona Merah di Sumsel Diminta Serius Tangani Covid-19

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian, meminta daerah yang ditetapkan status zona merah seperti Palembang dan Prabumulih, untuk serius tangan

Penulis: maya citra rosa | Editor: Yandi Triansyah
TRIBUN SUMSEL/KHOIRIL
Hari ini Sumsel Virtual Fest 2020 yang digelar Sriwijaya Post dan Tribun Sumsel bakal kedatangan tamu penting nan spesial yakni Mendagri Jenderal Polisi (Purn) Tito Karnavian akan hadir pada sesi live talk pukul 14.00. 

Laporan Wartawan Sripoku.com Maya Citra Rosa

SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian, meminta daerah yang ditetapkan status zona merah seperti Palembang dan Prabumulih, untuk serius tangani Covid-19.

Ia meminta anggaran yang ada segera siapkan, bangun sosialisasi kepada seluruh lapisan masyarakat.

“Tapi daerah yang belum terdampak, jangan menganggap remeh, maka itu adalah salah, sekarang waktunya untuk mempersiapkan sebelum masalah besar didepan mata,” ujarnya, Live Talk Sripoku.com, Senin (20/04/2020).

Menurut Tito, orang yang terkena Virus Corona tidak harus mendapatkan stigma negatif, karena covid-19 ini bukan penyakit yang memalukan.

Herman Deru Tunjuk Hotel Swarna Dwipa Palembang Menjadi Tempat Isolasi Tenaga Medis

 

Mendagri Tito Karnavian Sebut Sumsel Sudah Perlu Terapkan PSBB, Ini Alasannya

Menurutnya, Covid-19 adalah penyakit yang sama dengan influenza, setiap orang bisa terkena, mereka yang terkena bukan dikucilkan tapi justru gotong royong untuk membantu.

“Mulai dari desa sampai kota, pemerintah dan masyarakat menyiapkan segala sesuatunya, untuk mereka yang positif Virus Corona mendapatkan pelayanan agar dapat sembuh, apalagi tenaga medis,” ujarnya

Jika tenaga medis tidak diperlakukan dengan sangat baik, mereka bisa saja tidak mau untuk melakukan pelayanan kesehatan.

Oknum yang melakukan provokasi untuk melakukan stigma negatif, polisi dapat tangkap saja, karena meresahkan.

Tugas pemerintah daerah dan swasta untuk memberikan insentif kepada mereka tenaga medis dalam melakukan tugasnya menangani Covid-19 ini.

“Kami mengamati, mana yang justru serius menangani mana yang tidak, alokasi dananya, dana yang rendah itu memperlihatkan bahwa tidak serius,” ujarnya.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved