Cara Stoper Sriwijaya FC Menunjukkan Bakti Kepada Orangtua, Ayah Sebagai Penentu Pasangan HIdup
Manut menjadi anak yang berbakti kepada orangtua itulah kata yang tepat ditujukan kepada Stoper Sriwijaya FC Obet Choiri
Penulis: Abdul Hafiz | Editor: adi kurniawan
Laporan wartawan Sripoku.com, Abdul Hafiz
SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Banyak cara yang dilakukan seseorang untuk menujukkan bakti kepada orangtua. Seperti yang dilakukan Stoper Sriwijaya FC Obet Choiri.
Dirinya menyerahkan urusan calon pendamping kepada sang ayah sebagai penentu.
Tak ingin melewati proses pacaran, pria yang akrab disapa Obet ini lebih memilih menjalani taaruf untuk membina mahligai rumah tangga.
Putra ketiga dari 5 bersaudara buah kasih pasangan H Sarjianto dan Hj Wati ini sampai sekarang masih mencarikan jodoh yang tepat untuk dijadikan menantu yang bisa direstui kedua orangtuanya.
"Insya Allah kalau rencana akhir tahunlah. Paling lambat tahun depan. Semoga dapat calon. Masih jomblo," ungkap pemilik kostum nomor punggung 3 ini.
Diakui Obet sebenarnya banyak wanita dan tidak mesti dari kecantikannya, namun ia lebih nurut pilihan yang direstui abahnya.
"Sebenarnya banyak. Cuma tergantung keluarga merestui ya saya baru oke. Kalau gak saya gak mau. Kalau masalah cantiknya bisa dipoles. Abah yang nentuin. Ibu biasanya ngikut aja," ujar mantan pemain Persik Kedirim
Obet yang akhir tahun lalu wisuda dan menyandang sarjana olahraga Universitas Nusantara PGRI Kediri ini berharap lebih suka jika ada yang mau taaruf.
"Mengalir aja gak tahu jodohnya. Kalau ada taaruf, saya mau. Lebih baik kayak gitu. Gak usah nganeh-nganeh. Daripada tunangan kelamaan," kata Obet yang hobi olahraha refreshing, seperti bersepeda, renang, joging, voli.
Eks pemain Gersik United sempat dinasehati agar kalau bisa mendapatkan jodoh yang tahu agama dan asalnya mudah dijangkau.
"Intinya yang gak jauh dari rumah, paham soal agama. Tempat rumahnya. Hati hati kalau bisa jangan dapat orang Palembang, kan jauh. Tapu kita kan gak tahu kalau Tuhan yang ngatur jodoh. Intinya Abah nasehati supaya dapat jodoh yang mudah dijangkau. Ngikut aja. Dari dulu memang gitu manut. Salah dikit dinasehati," kata Obet menirukan pesan Abahnya.
Bakat sepakbolanya sendiri diasahnya sejak duduk di bangku kelas 3 SD mengikuti SSB Tahun 2003. Ia pun mengikuti turnamen.
"Pas SMAN 8 Kediri mau lulus pernah menjuarai Piala Coca cola antar SMA Tingkat Nasional. Mau dikirim ke Brazil, tapi gak jadi," terangnya.
Kemudian lulus SMA tahun 2012, Di tahun 2013 ke Persedikap Kabupaten Kediri Liga 3. Lalu tahun 2014 Laga FC membawa tim Liga Nusantara (Liga 3) ke divisi utama.