Tubuh Anak Babi Disuntik Virus Covid-19, Lalu Dijadikan Makanan Babi Lainnya, Hasilnya Mengejutkan!
Dengan tingkat penularaannya yang tinggi menyebabkan virus ini dengan cepat menyebar hingga ke seluruh dunia, tak terkecuali di Indonesia.
SRIPOKU.COM - Wabah corona masih menggejala.
Jumlah penderitanya di tanah air semakin bertambah, begitu juga dengan di dunia.
Berbagai upaya pun dilakukan untuk mencegah penyebarannya.
Tidak diragukan lagi virus corona adalah salah satu penyakit paling menular saat ini.
Dengan tingkat penularaannya yang tinggi menyebabkan virus ini dengan cepat menyebar hingga ke seluruh dunia, tak terkecuali di Indonesia.
Beragam penelitian dilakukan untuk mengamati virus ini termasuk penelitian yang cukup ekstrem ini.
Melansir Daily Star pada Rabu (15/4/2020), Ilmuwan China menyuntikkan anak babi dengan virus corona, kemudian menggilingnya untuk dijadikan makanan babi lainnya.
• Mengejutkan Deontay Wilder dan Tyson Tak Huni Peringkat Atas Daftar Petinju Terbaik di Kelas Berat
• Amerika Sebagai Penyumbang Terbesar Tangani Corona Malah Hentikan Dana ke WHO, Tindakan Donald Trump
• Divideocall Kapolri, Polisi Relawan Makamkan Jenazah Pasien Corona Ini Kaget, Ternyata Dihadiahi Ini
Lantas apa tujuannya melakukan penelitian itu?
Menurut laporan, penelitian yang diterbitkan oleh Institute Virolory Wuhan tersebut dilakukan ilmuwan untuk menyelidiki penularan lintas spesies virus corona.
Dengan menyuntikkan anak babi berusia 3 tahun dengan virus corona dan menjadikannya makanan untuk babi lainnya.
Penelitian ini dilakukan untuk mengamati wabah virus corona yang mungkin menyerang peternakan di China.
Para ilmuwan dalam penelitian itu menuliskan, "Studi ini menyoroti pentingnya mengidentifikasi keanekaragaman dan distribusi virus corona kelelawar untuk mengurangi wabah di masa depan."
Meskipun diyakini bahwa lonjakan terjadi setelah virus itu menyebar dari hewan ke manusia.
Namun beberapa meyakini bahwa virus itu sebenarnya buatan dan lepas dari sebuah laboratorium di Wuhan.
Menurut Daily Mail, pemerintah Inggris tak bisa mengabaikan tuduhan tentang virus yang lolos dari laboratorium.