Kisah Shin Tae-yong Harus Menyapa Anak Dari Jarak 2 Meter Saat Pulang ke Korea Selatan
ulang ke negera asalnya Korea Selatan, Pelatihan timnas Indonesia harus melakukan karantina mandiri.
SRIPOKU.COM -- Pulang ke negera asalnya Korea Selatan, Pelatihan timnas Indonesia harus melakukan karantina mandiri.
Sesuai dengan prosedur yang umum dilakukan, orang yang dari luar negeri harus melakukan isolasi mandiri.
Shin Tae-yong bersama dua asistennya, Kim Hae-won, dan Kim Woo-jae, kembali ke kampung halamannya Korea Selatan pada tanggal 4 April dan harus menjalani karantina hingga 18 April 2020.
Pelatih timnas Indonesia Shin Tae-yong menceritakan kegiatan saat dalam masa karantina di tengah wabah Virus Corona kepada media Korea Selatan.
Pelatih Timnas Indonesia itu menjalani masa karantina di Goyang, Gyonggi-do, bukan di Bundang, Gyeonggi-do, tempat istri dan dua anaknya (Shin Hae-won, 22 tahun dan Shin Hae-hyuk, 19 tahun) berada.
Dalam masa pandemi Covid-19, semua orang mematuhi aturan isolasi mandiri.
Shin Tae-yong pun menceritakan bahwa ia menyapa anaknya dari jarak 2 meter.
"Istri saya dan putra tertua saya meletakkan lauk di pintu," ujar Shin Tae-yong, dikutip BolaSport dari Joins.
"Tak lama, jarak 2 meter, dia menyapa," ujar Shin Tae-yong.
"Pesan makanan melalui kurir dan makan sesuatu seperti daging sapi bulgogi," ucapnya.
Dalam menjalani masa isolasinya, Shin Tae-yong menghabiskan waktu dengan menonton drama yang dibintangi oleh oleh aktor kenamaan Park Seo-joon.
"Saya menghabiskan waktu menonton drama seperti Itaewon Class dan membaca buku taktis," ujarnya.
• Awal Mula Terbongkarnya Kasus Pembobolan Minimarket di Mesuji OKI, Libatkan Oknum Polisi Desersi
• Gratiskan Masker Jadi Strategi Berbisnis Finalis Kartini Milenial Award 2020 di Tengah Kasus Corona
• Video: Bak Ombak Sapu Pasir Pantai, Genangan Air Terpa Warung di Jalan Dwikora 1 Saat Mobil Melintas
"Indonesia belum sepenuhnya menyelidiki kasus ini sehingga dapat dikatakan ada lebih banyak orang yang terinfeksi," ujar Shin Tae-yong.
"Hanya 10 persen yang menggunakan masker di jalan," ujarnya.
"Pada 14 Maret, pemerintah menghentikan kegiatan sepak bola, termasuk timnas Indonesia," ujarnya.
Shin Tae-yong pun menceritakan aktivitas sepak bola di Indonesia sebelum pandemi Covid-19 mewabah.
"Sebelum Covid-19 meledak, 70.000 penonton berkumpul di sebuah laga di Jakarta. Menteri Pemuda dan Olahraga juga menyaksikan latihan timnas selama 3-4 jam," ujarnya.