MotoGp

Jorge Lorenzo Kurang Pengalaman, Akui Terlalu Keras Kepala Melawan Rossi di GP Catalunya musim 2009,

Hasil balapan itu membuat Valentino Rossi naik ke puncak klasemen dan menyalip posisi Jorge Lorenzo

Editor: Adrian Yunus
YAMAHA MOTOR RACING SRL
Jorge Lorenzo dan Valentino Rossi saat peluncuran motor Yamaha YZR-M1 2016 

SRIPOKU.COM - Mantan pembalap MotoGP, Jorge Lorenzo, mengatakan ia sempat terlalu keras kepala untuk melawan Valentino Rossi pada GP Catalunya musim 2009.

Jorge Lorenzo saat itu finis di posisi kedua pada balapan yang digelar di Sirkuit Catalunya, Barcelona, tersebut.

Hasil balapan itu membuat Valentino Rossi naik ke puncak klasemen dan menyalip posisi Jorge Lorenzo.

Sebelumnya, mereka sama-sama mengoleksi 106 poin.

DUEL KLASIK, 11 April 2012 - Dari Jarak 35 Meter Tembakan Super Ronaldo Hancurkan Atletico Madrid

Video: Suporter Sriwijaya Mania Peduli Dampak Corona Aksi Turun Jalan Bagikan Nasbung Jumat Berkah

Max Biaggi Rindu Bersaing dengan Valentino Rossi Setelah 15 Tahun,diawali di Kelas 500 cc

Kemenangan Rossi di GP Catalunya juga menjadi balapan yang kemudian mengunci kesuksesannya meraih titel juara dunia.

Dikutip BolaSport.com dari Crash, Lorenzo mengatakan ia kala itu tak menyangka Rossi akan menyalipnya pada tikungan terakhir.

Sosok pemegang tiga gelar juara dunia tersebut mengatakan kejadian itu tak lepas dari usianya yang masih muda serta minim pengalaman.

"Saya tidak mengira Rossi akan melakukan manuver tersebut, tetapi ada bagian dari diri saya sudah menduga.

Hanya, saya terlalu keras kepala untuk menutup jarak dan mengubah gaya membalap," kata Lorenzo.

"Saya tak tahu harus melakukan apa sehingga Rossi mengambil keuntungan," tutur pembalap asal Spanyol itu melanjutkan.

Jorge Lorenzo belajar banyak dari kejadian tersebut, terutama setelah ia pindah ke Ducati pada 2017.

"Pada 2009 saya masih berusia 22 tahun dan pengalaman saya masih sedikit. Valentino kala itu sudah berusia 30 tahun dan banyak pengalaman. Ia selalu lebih berpengalaman dari saya," ujar Lorenzo menjelaskan.

"Saya baru meningkatkan performa dan paham cara mengerem saat di Ducati. Ketika di Yamaha, dia mengerem dengan lebih baik, sementara saya lebih baik di tikungan," ucapnya melanjutkan.

Jorge Lorenzo meneruskan kariernya hingga 2019 sampai ia memutuskan pensiun.

Lorenzo lalu kembali ke tim Yamaha sebagai pembalap penguji.

Sumber : Bolasport

Sumber: BolaSport.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved