Beratnya Aturan Jaga Jarak Fisik di Rumah Saja bagi Remaja

Remaja dan orang dewasa muda dianggap sebagai kelompok yang paling sulit untuk beradaptasi dengan kondisi sekarang.

Editor: Bejoroy

SRIPOKU.COM - Mengasuh remaja di situasi normal saja menjadi tantangan tersendiri bagi orangtua, terlebih ketika ada aturan menjaga jarak fisik dan tinggal di rumah saja seperti sekarang.

Remaja dan orang dewasa muda dianggap sebagai kelompok yang paling sulit untuk beradaptasi dengan kondisi sekarang.

Mereka terpaksa tidak bisa berkumpul dengan temannya, mencoba berbagai pengalaman baru, atau mengubah cara belajarnya.

Hari ini Nihil Penambahan Pasien Corona, Masyarakat Sumsel Diminta tetap Jaga Jarak dan Cuci Tangan

Ramalan Bintang Cinta Rabu 8 April 2020: Aquarius Hati-hati Perasaan Iri, Cancer Lebih Tenang

Orangtua diharapkan bisa memberi edukasi pentingnya kebijakan pembatasan jarak fisik selama pandemic Covid-19 ini. Ajak anak membaca berita atau informasi dari sumber-sumber terpercaya agar mereka memiliki pemahaman yang utuh.

Jangan lupa subscribe, like dan share channel Youtube Sripokutv di bawah ini:

“Luangkan waktu untuk berdiskusi, termasuk apa yang bisa mereka lakukan supaya tetap terhubung dengan teman sebayanya, meski terpisah jarak. Hal ini juga termasuk orangtua bisa mengendurkan aturan penggunaan media sosial untuk remaja,” kata pakar kesehatan mental Ann Murphy.

Orangtua juga bisa mengajak anak mengeksplor aplikasi baru untuk memfasilitasi kebutuhan anak untuk ngobrol dengan temannya.

“Sebagai orangtua kita mungkin tidak mau mendorong anak terus terikat dengan gadgetnya sepanjang hari. Tapi, penting juga untuk mengenali bahwa remaja butuh bersosialisasi dan terhubung dengan sebayanya,” katanya.

Stres merupakan tantangan yang mungkin dihadapi keluarga ketika mereka harus berada di dalam rumah saja, sehingga orangtua juga harus lebih rileks dan peduli pada diri sendiri serta seluruh anggota keluarga.

Murphy menyarankan setiap anggota keluarga membuat rencana waktu privat.

Remaja merupakan periode di mana anak akan membuat jarak dari orangtuanya dan mendekat pada teman-temannya. Ini merupakan proses yang normal dan sehat yang akan berlanjut sampai usia dewasa muda.

Komunikasikan dengan anak bahwa Anda sebagai orangtuanya menghormati privasi mereka dan juga waktu untuk sendiri, namun pahami bahwa mereka juga perlu peduli untuk meluangkan waktu bersama keluarga secara utuh.

Dan jangan lupa juga subscribe, like dan share channel Instagram Sriwijayapost di bawah ini:

Selama pembatasan jarak fisik, buatlah rutinitas keluarga yang sehat, misalnya tidur cukup, olahraga ringan, serta mengonsumsi makanan sehat. Tak ketinggalan kegiatan terjadwal untuk mengerjakan tugas-tugas sekolah dan juga waktu beristirahat.

“Wajar jika anak merasa cemas dan juga sedih karena tidak bisa bersekolah, bertemu teman, atau mengikuti kegiatan yang mereka sukai. Terkadang anak akan merasa sedih, marah, dan frustasi. Jangan meremehkan rasa kehilangan yang dirasakan anak,” katanya. (healthdaynews)

Berita Ini Sudah Diterbitkan di Situs https://lifestyle.kompas.com/ dengan Judul:
Beratnya Aturan di Rumah Saja bagi Remaja

Jangan lupa Like fanspage Facebook Sriwijaya Post di bawah ini:

Facebook Sripoku
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved