Jangan Bersedih Hati, Jadi Berstatus Lajang Justru Tingkatkan Rasa Percaya Diri
Tak sedikit orang yang mengeluh atau bersedih hati karena berstatus lajang alias jomblo. Ada sedikit kabar yang mungkin bisa melegakan hati.
SRIPOKU.COM - Tak sedikit orang yang mengeluh atau bersedih hati karena berstatus lajang alias jomblo. Bagi kamu yang mengalaminya, ada sedikit kabar yang mungkin bisa melegakan hati.
Penelitian ilmiah menunjukkan ada banyak manfaat fisik dan mental yang dialami seseorang ketika melajang, meskipun beberapa orang masih menganggapnya sebagai status yang menakutkan. Banyak yang takut sendirian.
"Ada banyak orang yang merasa seperti ini, mereka tidak takut pada apa pun selain sendirian, karena bagi mereka ini adalah kasus terburuk yang bisa terjadi," kata psikolog Carolin Müller kepada Insider.
Jangan lupa subscribe, like dan share channel Youtube Sripokutv di bawah ini:

Beberapa orang bahkan berpindah dari satu hubungan ke hubungan lain karena mereka merasa terikat pada perasaan menyenangkan yang didapatkan dari sebuah perhatian pasangan.
Meskipun kondisi tersebut juga berisiko terjebak pada hubungan yang toksik. Terutama ketika berhubungan dengan seseorang yang salah, hanya karena tak mau jadi jomblo.
Bahkan beberapa klien Muller mengaku belum pernah melajang dalam hidup mereka.
"Itu adalah rasa takut yang aneh. Kupikir jika kamu sendirian, itu adalah kesempatan yang baik untuk mengenal dirimu sendiri dan belajar untuk lebih mencintai diri sendiri," katanya.
Ketergantungan
Müller menambahkan, jika seseorang mendapatkan semua kepercayaan diri dan harga dirinya dari apa yang dikatakan orang lain padanya, maka individu tersebut akan menjadi ketergantungan.
Misalnya, ketika seseorang senang mendengar pujian dari kekasihnya bahwa dirinya adalah orang yang menyenangkan, cantik dan luar biasa, dia hanya akan mendapatkan validasi dari luar karena tidak mengatakan hal itu pada dirinya sendiri.
Kemudian jika pasangannya meninggalkannya untuk orang lain, berselingkuh atau meninggal, validasi tersebut akan ikut menghilang. Dengan kata lain, rasa percaya diri yang timbul itu sebenarnya semu.
"Kamu akan merasa seperti dalam penarikan dan ini adalah perasaan yang buruk," kata Müller.
"Perasaan itu bukan karena sendirian adalah hal yang sangat buruk, melainkan karena kamu bergantung pada validasi orang lain sejak awal."
Jika pendekatanmu terhadap sebuah hubungan seperti itu, kamu akan selalu menjadi individu yang mencari validasi.