Virus Corona di Sumsel

Dampak Wabah Virus Corona atau Covid-19, Harga Karet Terjun Bebas, Ekspor Sumsel Turun 16,31 Persen

Imbasnya ke ekspor beberapa komoditas, terutama karet beberapa pabrik sudah tutup, tidak terima dari petani, harga karet terjun bebas

Penulis: maya citra rosa | Editor: Sudarwan
SRIPOKU.COM / Reigen Riangga
Petani karet di Pali mengeluhkan harga karet menurun, Kamis (6/2/2020) 

Laporan wartawan Sripoku.com, Maya Citra Rosa

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Berdasarkan perhitungan Badan Statistik Pusat (BPS) Sumsel, saat ini nilai ekspor pada bulan Februari 2020 mengalami penurunan dibandingkan pada bulan Januari 2020 sebelumnya.

Nilai ekspor yang awalnya US$ 348,69 juta mengalami penurunan baik dari sektor migas maupun nonmigas sebesar US$291,83 atau 16,31 persen.

Ekspor nonmigas di Sumsel menyumbang 94,08 persen, dengan komoditas karet dan bubur kayu atau pulp yang masih unggul dalam sepuluh golongan barang utama ekspor.

Karet menempati total nilai ekspor nonmigas terbesar pada bulan Februari 2020, US$118,44 juta atau 43,10 persen dan Bubur Kayu atau Pulp sebesar US$61,46 Juta atu 22,46 persen.

Meski begitu, ekspor karet pada beberapa bulan terakhir juga ikut terdampak setelah adanya wabah Virus Corona.

VIRAL VIDEO Wanita Dimandikan Demi Cegah Virus Corona, Pasrah Telentang Disiram Air di Depan Rumah

VIRAL VIDEO Wanita Dimandikan Demi Cegah Virus Corona, Pasrah Telentang Disiram Air di Depan Rumah

Menurut Plt Kepala Dinas Perdagangan Sumsel, Iwan Gunawan, terdapat empat komoditas ekspor terbesar Sumsel, yaitu Karet, CPO atau Kelapa Sawit Mentah, Batubara dan Kopi.

Namun, komoditas karet saat ini mengalami imbas turun harga jual paling signifikan selama beberapa bulan terakhir.

Menurutnya, beberapa hari terakhir bahkan petani menjual karet dengan harga Rp 4.000 per kilo.

Selain itu, Iwan juga sudah menerima laporan dari tiga perusahaan karet yang sudah dua bulan terakhir tidak melakukan ekspor, karena tidak adanya bahan baku dan negara tujuan ekspor menutup pasar ekspor-impor, imbas dari wabah Virus Corona atau Covid-19.

“Imbasnya ke ekspor beberapa komoditas, terutama karet beberapa pabrik sudah tutup, tidak terima dari petani, harga karet terjun bebas, karena tidak bisa menjual dalam kondisi wabah saat ini,” ujarnya saat dihubungi melalui telpon, Kamis (02/04/2020).

Tentu hal ini berpengaruh besar dalam perekonomian di Sumsel, terutama bagi para petani karet pemerintah saat ini sedang berupaya mencari solusi agar dengan kondisi seperti saat ini tidak akan membuat anjloknya perekonomian.

Iwan meminta masyarakat yang bekerja sebagai petani karet untuk bersabar, dan mencoba alih profesi atau menanam komoditas lainnya, agar tidak memperburuk keadaan ekonomi masyarakat itu sendiri.

“Kita harapkan wabah Virus Corona ini segera berlalu, agar ekonomi tidak memburuk,” ujarnya.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved