Mengintip Upacara Pengarakan Api Olimpiade 2020, Meski Pegelaran Diundur Sampai Tahun Depan

Terkini, panitia penyelenggara Olimpiade Tokyo 2020 berkeputusan menempatkan api itu di Prefekturat Fukushima.

Editor: adi kurniawan
rosidianto
Lambang Olimpiade Tokyo 2020 

SRIPOKU.COM -- Lantaran pandemi Virus Corona, Komite Olimpiade Internasional (IOC), pemerintah Jepang, Komite Olimpiade Jepang (JOC), dan panitia penyelenggara sepakat menunda pesta olahraga akbar itu ke tahun berikutnya.

Laman antaranews.com menulis, jadwal baru yang ditetapkan adalah pada 23 Juli 2021 sampai dengan 8 Agustus 2021 itu.

Terkini, panitia penyelenggara Olimpiade Tokyo 2020 berkeputusan menempatkan api itu di Prefekturat Fukushima.

Lantas, api itu akan dipajang hingga 30 April 2020.

Serah terima api berlangsung di Pusat Pelatihan Nasional J-Village di Fukushima.

Hanya ada upacara yang sepi pada penyerahan itu.

Faktanya, hanya Ketua Operasional Panitia Tokyo 2020 Yukihiko Nunomura yang melakukan perjalanan ke Fukushima.

Ia mewakili panitia penyelenggara.

Rencana awal, Fukushima adalah titik awal kirab obor.

 

"Ini adalah (simbol) harapan bagi dunia untuk merayakan yang terbaik dari manusia melalui Tokyo 2020 setelah kami mengatasi virus corona yang serius," kata Nunomura saat memulai upacara.

Kemudian, Nunomura menyerahkan api Olimpiade kepada Makoto Noji.

Noji adalah perwakilan dari pemerintah Prefekturat Fukushima.

Tokyo

Usai dipajang hingga 30 April 2020, api Olimpiade akan dipindahkan ke Tokyo.

Kendati begitu, belum ada informasi di lokasi mana di Tokyo tempat api disemayamkan.

Sejatinya, J-Village dipilih sebagai titik awal estafet obor api Olimpiade selama 21 hari.

Rencananya, awal estafet adalah 26 Maret 2020.

Tanggal itu dipiliha sebagai simbol rekonstruksi Jepang pascagempa bumi dan tsunami yang melanda pada 2011.

Fasilitas di J-Village digunakan sebagai pangkalan untuk meluncurkan upaya pemulihan di sepanjang garis pantai yang hancur.

Pemerintah Jepang dan Prefekturat Fukushima membenahi kembali pangkalan itu sebagai pusat pelatihan bagi para pemain sepak bola muda elite Jepang.

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved