Ingat Ibu di Solo Suspect Corona Tapi Malah Rewang Hajatan Tetangga? Ini Kabarnya & Sikap Tetangga
Begini kabar terbaru ibu asal Solo, Jawa Tengah yang sempat dinyatakan suspect corona tapi malah ikut bantu hajatan di tetangga.
SRIPOKU.COM - Begini kabar terbaru ibu asal Solo, Jawa Tengah yang sempat dinyatakan suspect corona tapi malah ikut bantu hajatan di tetangga.
Beberapa waktu lalu sempat heboh ibu asal Solo Jawa Tengah berstatus suspect corona tapi malah ikut bantu hajatan di tetangga.
Aksi ibu suspect corona di Solo kala itu benar-benar menjadi sorotan tak terkecuali dari Presiden Joko Widodo.
Bukannya mengkarantina diri, ibu tersebut justru nekat ikut membantu hajatan tetangga.
Sontak aksi ibu suspect corona ini membuat lurah setempat terkejut hingga mengisolasi 7 rumah warga lainnya.
Kini hampir dua minggu berlalu, ibu suspect corona di Solo tersebut membawa kabar bahagia.
Ya, sempat dinyatakan suspect Covid-19, ibu tersebut kini telah sembuh.
Ibu tersebut dinyatakan sembuh dan sudah kembali ke rumahnya pada, Kamis (26/3/2020) lalu.
Kepulangan ibu tersebut pun dibenarkan oleh lurah setempat, Winarto.
"Kondisi warga yang sudah sembuh dan keluar dari isolasi saat ini baik-baik saja," ungkap Winarto, Sabtu (28/3/2020).
Winarto juga mengungkapkan bagaimana kondisi lokasi tempat tinggal ibu tersebut.
Ia memastikan jika tidak ada penolakan dari warga untuk ibu yang sempat suspect corona tersebut.
"Kondisi lingkungan pasien tidak terjadi penolakan dari masyarakat sekitar dan kami minta untuk sambut kedatangan warga itu," ungkap Winarto.
Winarto putuskan tidak ada karantina kepada warganya yang baru saja sembuh.
Keputusan ini ia tersebut diambil karena ingin memutus konflik dari masyarakatnya.
Dia juga ingin ubah pandangan kelurahannya agar tidak menjadi sorotan.
"Kami ingin ubah image kelurahan kami agar tidak jadi sorotan," katanya.
Dirinya menyadari penyakit Virus Corona berdampak juga di sisi ekonomi mikro menjadi lemah.
Ia ingin mencoba menaikan ekonomi di wilayahnya.

"Kami akan coba naikkan perekonomian warga agar terangkat lagi," jawabnya.
Ia mengaku warganya mendapatkan bantuan dari Presiden Joko Widodo berupa sembako kepada warganya yang sempat terdampak virus ini.
"Kemarin Presiden Joko Widodo sempat mengirimkan bantuan sembako kepada warga,"
Ia menganggap banyak wargnya yang terdampak virus ini merupakan golongan Gakin.
Saat ini, lurah tengah fokus kepada warganya yang bekerja diluar kota dan kembali kewilayahnya.
Ia minta setiap warga yang pulang ke wilayahnya segera cek kesehatan.
Hal tersebut dilakukan agar warga tidak resah dan panik warganya.
"Kami imbau untuk tidak pulang, tetapi jika ada wargannya yang terlanjur pulang dari luar kota, segera lakukan pemeriksaan," ujarnya.
Dia meminta seluruh masyarakat untuk patuh arahan dari Wali Kota surakarta.
Dia mengatakan ini bukan hanya tanggungjawab pemerintah saja, melainkan menjadi tanggung jawab bersama.
"Kami minta warga tetap patuh dengan perintah wali kota, dan bantu pemerintah dalam pencegahan virus tersebut karena itu tanggung jawab bersama, bukan hanya tanggung jawab pemerintah saja," tandasnnya. (*)
Sebagian artikel ini sudah tayang di TribunSolo.com dengan judul Masih Ingat Ibu asal Solo Suspect Corona tapi Malah Bantu Hajatan Tetangga? Begini Kabar Terbarunya

7 Fakta Ibu Suspect Corona di Solo Dijemput Petugas Medis Hingga Berimbas 17 Rumah Ikut Diisolasi
Seorang ibu di Solo Jawa Tengah terpaksa dijemput petugas medis lantaran diduga terjangkit virus corona pada Rabu (18/3/2020).
Ibu berusia 49 tahun di Solo kini harus menjalani isolasi intensif di RSUD Dr Moewardi lantaran suspect virus corona.
Penjemputan ibu suspect virus corona tersebut rupanya berimbas pada tetangga sekitar kediamannnya.
Pasalnya setelah sang ibu dibawa ke RSUD Dr Moewardi, sedikitnya ada 17 rumah yang ikut terisolasi.
Setelah ditelusuri riwayatnya, rupanya sang ibu yang kini diduga terjangkit virus corona ini sempat ikut membantu acara pernikahan tetangganya.
Kini melansir dari TribunSolo.com, inilah beberapa fakta-fakta penjemputan seorang warga Solo yang suspect virus corona.

1. Sempat Jalani Karantina Mandiri
Lurah setempat Winarto menuturkan warga tersebut merupakan suspect Virus Corona.
Winarto membantah, jika sempat ada informasi 3 warganya positif Corona.
"Kami belum tahu hasilnya, dia itu merupakan seorang ibu berumur sekitar 49 tahun," tutur dia saat dipanggil ke Pemkot Solo bertemu Sekda Ahyani, Kamis (19/3/2020).
"Sebelum diambil statusnya menjalani karantina mandiri di rumahnya," imbuhnya membeberkan.
2. Dijemput Petugas Dibawa ke RS
Winarto menceritakan dirinya sempat didatangi beberapa petugas kesehatan beberapa hari sebelum penjemputan.
"Petugasnya mengatakan kepada saya, 'pak warganya ini mau tidak mau harus kami jemput'," kata dia.
"Ia juga mengatakan 'sudah kami siapkan mobil kesehatannya', saya hanya sebagai pemegang wilayah, ya siap, kemudian saya kondisikan, jangan sampai mengumpulkan orang banyak," tambahnya.
Pasien suspect tersebut dijemput petugas kesehatan di rumahnya.
Adapun sebanyak kurang lebih empat orang yang mendiami rumah tersebut, termasuk pasien.
3. Dijemput Menggunakan Mobil Khusus
Kejadian 'penjemputan' pasien tersebut disaksikan langsung lurah dan camat setempat dari jarak aman yang telah ditentukan.
"Kemarin ada mobil khusus, dan petugas yang memakai alat pelindung diri lengkap langsung masuk ke rumah warganya," tutur Winarto.
"Setelah itu memasukan ibu ke mobil dan langsung meninggalkan lokasi, dibawa ke RSUD Dr Moewardi," tandasnya.
4. Pasien Mengaku Sehat
Lurah setempat di Kota Solo, Winarto sempat membentuk satuan tugas (satgas) mandiri untuk memantau aktivitas seorang pasien suspect virus corona di wilayahnya.
Pembentukan itu dilakukan sebelum pasien dijemput tim kesehatan berpakaian alat pelindung diri dan dibawa ke RSUD Dr Moewardi Solo.
"Satgasnya itu berasal dari tetangga sekitar rumah pasien, mereka ikut mengawasi aktivitasnya," tutur dia usai menghadap Sekda Ahyani di Pemkot Solo, Kamis (19/3/2020).
Meski begitu, Winarto mengaku dirinya juga tetap memantau aktivitas pasien suspect virus bernama ilmiah SARS-CoV-2 itu melalui sambungan telepon.
"Contohnya saya selalu menelpon pasien bertanya ibu ada di rumah? Ada di rumah, kondisinya sehat? 'tenang pak Lurah kondisi saya sehat'," katanya.

5. Bukan Karantina Mandiri Malah Rewang
Namun, pemantauan tersebut nampaknya kurang efektif pasalnya apa yang diutarakan pasien tidak sesuai dengan kenyataannya.
"Kemarin pernah disidak Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, diperiksa ke rumahnya ternyata rewang di acara kumbokarnan," terang Winarto.
"Selain itu, Dinas Kesehatan Kota Solo ikut memeriksa ke rumah terus saya ditelepon, katanya pasien di rumah, ini infonya malah dia di pasar," imbuhnya membeberkan.
6. Lurah Kena Tegur
Akibatnya, Winarto kena teguran Dinas Kesehatan Kota (DKK) solo dan Provinsi Jawa Tengah.
"Ya, saya dimarahi," ucapnya.
Meski begitu, Winarto menyarankan pembentukan tim khusus yang bertugas memantau aktivitas orang yang melakukan karantina mandiri.
"Kami sampaikan kepada atasan kami yang mengingatkan pasien itu yang memiliki porsinya, misalnya keamanan ya TNI, kalau kesehatan, ya Dinas Kesehatan Kota," kata dia.
"Saya mengusulkan bentuk satgas yang melibatkan dinas terkait, kalau membentuk satgas mandiri nanti akan disepelekan," tandasnya.
7. Lurah Lakukan Isolasi 17 Rumah Warga
Lurah setempat Winarto memutuskan mengisolasi semua rumah yang berada di sekitar tempat tinggal kediaman pasien suspect Virus Corona.
Apalagi, pasien tersebut telah dijemput petugas kesehatan di rumahnya dan dibawa ke RSUD Dr Moewardi Solo.
Isolasi dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran Virus Corona yang saat ini telah menjadi pandemi.
"Saya awalnya mendapat laporan dari pihak puskesmas kalau ada penambahan terus, awalnya dua terus jadi lima rumah," terang Winarto saat berada di Pemkot Solo, Kamis (17/3/2020).
"Daripada tersebut bertambah, saya mengajukan semua rumah yang berada di wilayah itu diisolasi," imbuhnya membeberkan.
Winarto menyampaikan sebanyak 17 rumah diisolasi untuk menekan penyebaran virus bernama ilmiah SARS-CoV-2 itu.
"Itu inisiatif saya untuk mengisolasi 17 rumah, apalagi akses masuk-keluarnya cuma satu," katanya. (TribunSolo.com/Adi Surya Samodra)
Sebagian artikel ini sudah tayang di TribunSolo.com dengan judul 7 Fakta Ibu Suspect Corona di Solo Dijemput Petugas Medis: Harusnya Karantina Justru Rewang Tetangga