Virus Corona

Tangis Pilu Anak Malang Ini tak Bisa Peluk Ibu karena Virus Corona,Anak Ulurkan Tangan dari Kejauhan

Tangis Pilu Anak Malang Ini Tak Bisa Peluk Ibu karena Virus Corona,Anak Ulurkan Tangan dari Kejauhan

Penulis: Tria Agustina | Editor: Welly Hadinata
Facebook/Khadijah Ismail
Tangis Pilu Anak Malang Ini Tak Bisa Peluk Ibu karena Virus Corona,Anak Ulurkan Tangan dari Kejauhan 

Semakin hari semakin bertambah korban akibat pandemi virus corona yang menyebar di sejumlah negara di dunia.

Jumlah pasien positif virus Corona Covid-19 di Indonesia kian hari kian bertambah.

Saat ini, ada sekitar 579  kasus terkonfirmasi positif corona.

Dilansir dari situs resmi corona.jakarta.go.id, sejumlah 49 orang orang juga dikonfirmasi meninggal dunia karena virus ini.

Virus corona ini tidak memandang usia dan sangat cepat penularan dan penyebarannya.

Berbagai upaya, mulai dari social distancing hingga rapid test diterapkan untuk menekan angka penyebaran virus corona tersebut.

Tak hanya pemerintah dan otoritas setempat yang mengatur masyarakat agar tidak terjadi penyebaran virus coron yang lebih luas,namun para petugas medis dan kesehatan juga menjadi garda terdepan dalam melawan virus corona atau Covid-19.

Hal ini dikarenakan para petugas medis merupakan orang yang sangat rentan terpapar virus corona karena tugasnya yang berhadapan langsung dengan para pasien.

Untuk itulah perjuangan dan pengorbanan petugas medis demi kesembuhan pasien sangat dipertaruhkan meski nyawa sekalipun.

 Curhat Anak Makamkan Jenazah Ibu Tanpa Pelayat karena Virus Corona,Kini Ayahnya Juga Meninggal Dunia

Belakangan ini viral di media sosial foto seorang petugas medis yang menuliskan pesan singkat, namun sangat membuat hati tercabik-cabik.

Ia menuliskan kalimat pilu dan sedih tersebut di sebuah kertas.

Foto tersebut menampilkan seorang perawat memakai baju hazmat sambil memberikan pesan.

Foto ini membuat netizen terenyuh hingga viral di media sosia.

Dalam pesannya yang ditulis pada secarik kertas, perawat dengan baju hazmat ini menyampaikan dirinya tak berani minum setelah memakai pakaian ini.

“Aji Umi: Aku haus tapi gak berani minum”, tulis perawat dalam kertas tersebut.

Potret ini seakan menyindir orang-orang yang masih belum bisa menerapkan perilaku menjaga jarak atau social distancing.

Seperti yang dikatakan oleh akun Twitter hrmnsdistortion dalam cuitan yang diunggah pada Minggu (22/3/2020) hingga viral di media sosial.

“Yang petugas medis/paramedis aja gak berani buka alat pelindung diri hanya untuk minum, masih berani ngumpul-ngumpul buat ngopi-ngopi apalagi merokok? #StayAtHome,” tulisnya.

Dalam unggahan itu, tampak foto perawat yang memakai baju hazmat lengkap dengan masker, kacamata dan sarung tangan. Tidak ada satu inci pun permukaan kulitnya yang terbuka. Seluruh tubuhnya tertutup.

 Deretan Artis Ini Positif Terinfeksi Virus Corona, No Terakhir Musisi Ternama Telah Meninggal Dunia

Foto serupa juga diunggah oleh akun Twitter @Angela602. Ia mengungkapkan bahwa perawat tidak bisa gampang makan, minum atau buang air kecil setelah memakai baju tersebut.

“Perawat ketika sudah pakai baju ini, tidak minum, tidak makan, tidak buang air kecil selama 8 jam. Ada yang sampai 12 jam,” cuit @Angela602.

Ia menjelaskan bahwa harga baju dekontaminasi seperti ini tidak murah. Persediaannya saat ini juga terbatas, mengingat wabah COVID-19 sedang melanda.

Sumber: Sriwijaya Post
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved