Virus Corona Disorot, Hotman Paris Ragu Alat Pendeteksi di 2 Tempat Potensi Corona: Sudah Canggih?
Mewabahnya Virus Corona ini membuat Hotman Paris mempertanyakan izin warga negara asing untuk masuk ke Indonesia.
SRIPOKU.COM - Beberapa waktu ini Virus corona menyita perhatian dunia tak terkecuali Indonesia.
Virus Corona pertama kali muncul di Wuhan, ibu kota Provinsi Hubei, Tiongkok sejak Desember 2019 lalu.
Pada Senin (2/3/2030), Presiden Jokowi langsung mengumumkan ada 2 orang yang positif terjangkit Virus Corona.
Warga yang positif Virus Corona adalah seorang ibu berusia 64 tahun beserta putrinya berusia yang 31 tahun, warga Depok, Jawa Barat.
Warga Negara Indonesia (WNI) yang dinyatakan positif Virus Corona kini telah melalui serangkaian perawatan dirawat di RSPI Sulianti Saroso, Jakarta Utara.
Presiden Jokowi menjelaskan, dua orang WNI itu sempat kontak dengan warga negara Jepang yang terjangkit Virus Corona saat dia berada di Indonesia.
Tak hanya itu saja, di berbagai daerah di Indonesia, ada beberapa orang yang tengah dalam pengawasan terkait merebakkan wabah Virus Corona.
Mewabahnya Virus Corona ini membuat Hotman Paris mempertanyakan izin warga negara asing untuk masuk ke Indonesia. Selain itu, Hotman Paris juga penasaran dengan alat proteksi untuk negara Indonesia.
Indonesia menambah panjang daftar negara yang terpapar Virus Corona.

Berita tentang Virus Corona memang membuat khawatir banyak pihak.
Salah satu orang yang cukup vokal dengan berbagai isu yang sedang booming ialah Hotman Paris.
Baru-baru ini pengacara kondang Hotman Paris nampak memberikan masukan kepada pemerintah terkait pencegahan Virus Corona.
Melalui Instagram pribadinya, Hotman terlihat begitu getol mewanti-wanti pemerintah untuk mengawasi keluar masuknya WNA di Indonesia.
"Semua orang tua sekarang berusaha melindungi keluarganya dan anak-anaknya, pertanyaan kepada pemerintah Indonesia, apakah masih boleh orang asing bebas masuk ke Indonesia khususnya dari negara-negara yang terjangkit wabah Virus Corona maupun orang-orang lokal yang pulang ke Indonesia.
Bagaimana cara mengatasinya, ini pertanyaan, apakah peralatan kita sudah cukup canggih di bandara maupun di pelabuhan.
Ini juga pertanyaan tolong dipikirkan, pemerintah Indonesia apa solusi yang terbaik mengenai apakah orang asing ataupun turis-turis yang dari negara-negara yang kena wabah Corona boleh ngga bebas masuk ke Indonesia.
Ini pertanyaan, boleh nggak?" ucap Hotman Paris.

Postingan tersebut langsung mendapat reaksi beragam dari warganet.
ibu__salman_2116: Iyaa betul... mencegah lebih baik'dri pada mengobati
agus_irwansyah95: bagus pak pemerintah harus memikirkan masyarakat yg indonesia
mhiripbanz: Sebenarnya dlm kasus wabah penyakit inh negara RI yth harus mempunyai alat pendeteksi Virus Corona dan Cara membasmi virus tersebut
taufikhidayat1518: Iya harusnya negara terdampak stop dulu..ini masih bebas aja tuh.
brother.huang; Ada pepatah Tuntutlah Ilmu Hingga ke Negeri China...dan hr ini China mulai ada penurunan kasus yg signifikan dsna, ga ada salahnya sebagai negara sahabat minta sharing ke mereka ttng mslh ini
Munculnya virus Corona di Indonesia pun juga membuat masyarakat heboh soal masker.
Stok masker yang ada di pasaran pun seolah menjadi barang langka.
Tak hanya soal stok, harga masker pun juga mengalami kenaikan yang fantastis.
• Jamaah Umrah Asal Prabumulih Terpapar Corona atau tidak, Hasilnya Keluar 3 Hari ke Depan
• Indonesia Panik Corona, Intelijen Israel Bongkar Rahasia Cina Terkait Virus Corona yang Ditutupi!
16 Orang Positif Virus Corona di Vietnam Dinyatakan Sembuh
Di tengah paniknya Negara Indonesia menerima Virus Corona, Negara Vietnam justru tengah merayakan kemenangannya.
Meski mengaku belum meraih kemenangan total, namun Vietnam boleh bersyukur atas kesembuhan dari 16 orang yang sempat terpapar Virus Corona ini.
Diketahui Vietnam juga menjadi negara asia yang ikut dihebohkan dengan virus corona.
Total ada 16 warga Vietnam yang dinyatakan positif Virus Corona.
Kendati demikian, dengan mengikuti langkah-langkah yang tepat, akhirnya 16 orang Vietnam tersebut sudah dinyatakan sembuh total.
Bahkan sejak dinyatakan sembuh dari Virus Corona, 16 orang tersebut sudah kembali beraktivitas dan berkumpul bersama keluarga mereka.
Hingga kini Vietnam belum kembali melaporkan kasus infeksi Virus Corona menyerang warganya lagi.

Kasus terakhir infeksi di negara yang pernah pecah perang saudara itu tercatat pada 13 Februari lalu.
Meski begitu, mengutip Wakil Perdana Menteri Vu Duc Dam, Kementerian Kesehatan Vietnam menyatakan, jika diibaratkan perang, negara mereka baru memenangkan babak pertama.
"Kami belum meraih kemenangan total dalam pertempuran ini karena segalanya tidak bisa diprediksi," kata Kementerian Kesehatan Vietnam merujuk ke penyebaran Virus Corona di seluruh dunia.
Pasien terakhir, seorang pria berusia 50 tahun berinisial NVV, dinyatakan sembuh dan boleh pulang pada Rabu pekan lalu.
NVV tertular dari putrinya, perempuan 23 tahun berinisial NTD.
Keduanya adalah warga Distrik Son Loi, Provinsi Vinh Phuc.
NTD adalah satu dari delapan pekerja sebuah perusahaan Jepang yang baru kembali dari Wuhan, China, yang menjadi pusat wabah, pada 17 Januari.
Enam di antara rombongan yang berangkat termasuk NTD positif terinfeksi Virus Corona.
Korban paling muda adalah bayi berusia tiga bulan, dengan yang tertua berumur 73 tahun.

Lalu seperti apa langkah-langkah sukses Pemerintah Vietnam hingga bisa menyembuhkan 16 warganya dari Virus Corona ini?
Dr Kidong Park, Kepala Perwakilan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di Vietnam, mengatakan, kunci sukses Hanoi adalah "respons yang konsisten dan proaktif".
Kasus penyebaran Virus Corona berawal ketika dua warga China terinfeksi di Ho Chi Minh City pada 23 Januari.
Pemerintah Vietnam mendeklrasikan Covid-19 sebagai darurat nasional pada 1 Februari, tatkala enam orang terjangkit.
Kemudian 13 Februari, Kementerian Kesehatan Vietnam memerintahkan isolasi terhadap 10.600 penduduk Son Loi selama 20 hari sejak lebih banyak kasus Virus Corona terkonfirmasi di distrik tersebut.
Park menjelaskan, Hanoi mengaktifkan sistem respons mereka dengan mengintensifkan pengawasan, menggalakkan pengujian laboratorium.
Kemudian, memastikan tidak ada infeksi di fasilitas kesehatan, menyegel informasi negatif atau hoaks, hingga kolaborasi dari berbagai sektor.

Wakil Menteri Kesehatan Vietnam Nguyen Thanh Long mengatakan, belum ada vaksin yang ampuh untuk menyembuhkan Virus Corona.
Karena itu, mereka hanya mengandalkan prinsip dasar, pekerja medis harus mengikuti sejumlah protokol untuk menilai tingkat keparahan infeksi.
Pertama, dokter harus merawat orang yang menunjukkan gejala.
Kedua, pasien bakal mendapat level perawatan tinggi di mana mereka juga melakukan diet.
Ketiga, tim medis harus terus memperhatikan tingkat penyerapan oksigen dalam darah si pasien.
Selain berjibaku di rumahsakit, Pemerintah Vietnam juga melakukan perlindungan kepada siswa dengan tetap meliburkan kegiatan belajar mengajar.
Jutaan murid dari 63 kota dan provinsi seantero Vietnam hingga saat ini masih belum bersekolah sejak ditutup pada Tahun Baru Imlek.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Umumkan Seluruh Penderita Virus Corona Sembuh, Apa Tips Vietnam?"