Berita Palembang
Protes Pajak 10 Persen,Pedagang di Palembang Bawa Ayam Potong ke Kantor Walikota,Ancam Mogok Jualan
Forum Komunikasi Paguyuban Kuliner Bersatu Palembang (FK-PKBP) melakukan aksi penolakan terhadap pajak 10 persen yang dikenakan bagi pedagang, Senin
Penulis: Bayazir Al Rayhan | Editor: Yandi Triansyah
Protes pajak 10 Persen, Pedagang Kuliner di Palembang Bawa Ayam Potong ke Kantor Walikota, Ancam Mogok Jualan
SRIPOKU.COM -- Forum Komunikasi Paguyuban Kuliner Bersatu Palembang (FK-PKBP) melakukan aksi penolakan terhadap pajak 10 persen yang dikenakan bagi pedagang, Senin (2/3/2020) di Kantor Walikota Palembang Jalan Mardeka nomor 1 Palembang.
Menurut FK-PKBP penarikan pajak 10 persen terhadap pelaku usaha kuliner sangat memberatkan para pelaku usaha kecil.
"Kami menolak pajak 10 persen yang akan ditetapkan pemerintah, bagi kalian 10 persen itu kecil bagi kami itu adalah tetesan darah kami," kata orator dari FK-PKBP saat melakukan orasi di depan kantor walikota palembang, Senin (2/3/2020).
Kebijakan dari pemerintah mengenai pajak dirasa tidak sesuai dengan penempatannya.
Karena pelaku usaha kuliner kecil disamakan dengan pelaku usaha restoran.
• BREAKING NEWS: Mr X Dengan 2 Luka Tusuk Diantar Seorang Warga tanpa Identitas
• BREAKING NEWS: Jokowi Umumkan 2 WNI Positif Virus Corona, Seorang Ibu dan Anak
Bagi pelaku usaha kecil keuntungan dari penjualan per harinya hanya sekitar Rp 30 ribu rupiah diluar pajak yang akan ditetapkan oleh pemerintah.
Untuk itu pedagang meminta pemerintah untuk segera menghapus penetapan pajak 10 persen bagi pelaku usaha kuliner karena akan merugikan pedagang kecil yang hanya memiliki omset kecil.
Jika dalam waktu dekat pemerintah tidak menghapus penetapan pajak 10 persen, pelaku usaha kuliner akan melakukan mogok berjualan baik dari usaha kuliner hingga pedagang yang berjualan di pasar.
"Kami akan mogok jualan biar ekonomi masyarakat di kota palembang anjlok jika pak wali tidak merespon tindakan kami," ujarnya.

Dalam demo kali ini, FK-PKBP membawa simbol ayam sebagai sindiran kepada pemerintah bahwa pedagang bukanlah ayam potong yang setiap saat bisa dipotong
"Pedagang kuliner seperti ayam potong, jangan jadikan pedagang sebagai ayam potong yang bisa disembelih kapan saja," ujarnya
Banyak pedagang yang membawa dagangannya sekaligus berjualan didepan kantor walikota palembang.
• Video Viral Bos Semprot Pegawai Asik Main Tik Tok di Kantor, Dipanggil tak Nyaut, HP Dibanting!
• Ustad Zaidul Akbar Ungkap Manfaat Besar Makan Biji Buah Semangka,Bisa Meningkatkan Vitalitas Pria
Terlihat dagangan yang dijajarkan laku keras diborong pendemo yang melakukan aksi di depan kantor walikota.
Hingga saat ini, FK-PKBP masih menunggu kehadiran walikota palembang untuk mendengarkan asprirasi dari pedagang.
Saat ini terlihat hanya ada Sekda Kota Palembang, Ratu Dewa yang mendengarkan aspirasi pedagang.