Kenapa Virus Corona tak Masuk Indonesia, Padahal Sudah Siaga 1 & Infeksi 50 Negara, Fakta Ini Rancu!
Banyak keraguan muncul kala Indonesia mengaku nol persen kasus terinfeksi Virus Corona, padahal sudah ada lima puluh negera yang terinfeski, benarkah?
SRIPOKU.COM - Banyak keraguan muncul kala Indonesia mengaku nol persen kasus terinfeksi Virus Corona, padahal sudah ada lima puluh negera yang terinfeski, benarkah fakta tersebut?
Seperti pemberitaan sebelumnya, Virus Corona masih jadi trending topic pembicaraan seluruh dunia.
Ketakutan soal serangan Virus Corona sampai ke berbagai negera di belahan dunia.
Kini wabah Virus Corona sudah mulai menyebar ke beberapa bagian negara di Asia.
Meningkatnya jumlah kasus dan korban meninggal akibat Virus Corona, membuat banyak pihak merasa khawatir.
Update Virus Corona, status Virus Corona siaga satu dunia, 50 negara terinfeksi, Indonesia diragukan bisa deteksi Virus Corona.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan status wabah Virus Corona kini berada pada "tingkat siaga tertinggi".
Dengan ini wabah Virus Corona berisiko sangat tinggi dalam penyebarannya dan dampak bagi dunia.
"Kita bisa menghindari yang terburuk dari ini, tetapi tingkat kepedulian kita adalah yang tertinggi," kata Dr. Mike Ryan, Direktur Eksekutif Program Kedaruratan Kesehatan WHO dalam konferensi pers yang dikutip CNN, Sabtu (29/2).
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, para ahli epidemiologi WHO telah memantau perkembangan kasus-kasus Virus Corona global.

WHO sekarang telah meningkatkan penilaian kami terhadap risiko penyebaran dan risiko dampak Virus Corona (Covid-19) menjadi sangat tinggi di tingkat global.
Tedros mengatakan, sebagian besar kasus penyakit yang disebabkan oleh Virus Corona masih dapat ditelusuri ke kontak yang diketahui atau kelompok kasus.
Namun, WHO belum melihat bukti bahwa virus tersebut menyebar dengan bebas.
"Benda ini bisa menuju ke segala arah. Kami tidak merusak risiko, itu ada di sana. Itu sebabnya hari ini kami mengatakan risiko global sangat tinggi. Kami meningkatkannya dari tinggi ke sangat tinggi,” kata Tedros dalam konferensi pers di Jenewa, Jumat (28/2).
Untuk jumlah kasus infeksi virus corona terus mengalami peningkatan di luar China dan semakin mewabah di Eropa dan Asia.
Hingga Jumat (28/2/2020) pagi kasus Virus Corona secara global mencapai 83.265 dengan jumlah kematian mencapai 2.858.
Kendati demikian, pasien yang sembuh juga mengalami peningkatan dengan total 36.436.

• Benarkah Indonesia Aman dari Virus Corona? PM Australia Buka Suara, Aroma Kebohongan Ini Terkuak!
• Wakil Presiden Iran Masoumeh Ebtekar Dikabarkan Positif Terjangkit Virus Corona
Nol kasus Virus Corona di Indonesia diragukan berbagai pihak
Melansir dari The Sidney Herald negara-negara tetangga Indonesia memiliki populasi yang jumlahnya lebih kecil dari Indonesia dan setidaknya telah melakukan sepuluh kali lebih banyak tes dikutip dari The Sidney Herald.
Terkait dengan kasus Indonesia yang nol kasus, Perdana Menteri Australia Scott Morisson mengatakan dikutip dari The Sydney Herald, klaim nol infeksi di Indonesia adalah akibat dari ketidakmampuan Indonesia untuk menguji Virus Corona.
“Ini adalah negara yang sangat besar dengan banyak pulau dan akan sangat sulit untuk memberikan jaminan absolut tentang angka-angka itu," kata dia.
“Saya tidak bermaksud bahwa (tidak sopan), Indonesia memiliki sistem kesehatan yang berbeda dengan Australia dan kami berdua memiliki kapasitas yang berbeda untuk memberikan jaminan tersebut” lanjutnya.
Dilansir dari Kompas.com, Sementara itu Associate Professor Politik Indonesia di The Australian National University, Greg Fealy, mengatakan dia skeptis terhadap klaim virus corona belum sampai di Indonesia.

Akan tetapi dirinya tidak berpikir bahwa pihak berwenang Indonesia berbohong.
Karena apabila itu terjadi, menurutnya, potensi risiko bagi populasi Indonesia akan terlalu tinggi.
"Saya pikir lebih mungkin jika ada pasien Virus Corona di sana dan mereka belum terdeteksi." ujar dia.
Fealy juga mengatakan, seandainya wabah terjadi di Indonesia, negara ini kemungkinan tidak akan siap untuk menghadapinya.
“Ada pertanyaan serius yang diajukan tentang keefektifan langkah-langkah pengujian dan jenis sumber daya medis yang Indonesia dapat lakukan jika mereka memang memiliki wabah Virus Corona di sana,” katanya.
Menurutnya dibutuhkan sistem medis yang kuat.

Selain itu mantan dubes AS untuk RI Joseph Donovan bertemu langsung dengan Menteri Terawan sebelum Donovan mengakhiri masa kerjanya pada 14 Februari lalu.
Juru bicara Kedutaan Besar AS tak membantah soal kekhawatiran Donovan atas ancaman corona di Indonesia dan pertemuannya dengan Terawan untuk menekankan antisipasi virus berbahaya ini.
"Kami secara rutin bertemu dengan pejabat pemerintah Indonesia mengenai berbagai topik yang berkaitan dengan hubungan bilateral kami selama lebih dari 70 tahun. Kami tidak membahas secara publik rincian percakapan diplomatik kami. Karena itu, wabah Virus Corona berkembang dengan cepat, dan seperti rekan-rekan Indonesia kami, kami memantaunya dengan cermat," kata seorang juru bicara Kedutaan Besar AS, dikutip dari The Sydney Morning Herald.
Selain itu, Arab Saudi bahkan memasukkan Indonesia dalam daftar negara-negara terjangkit Corona.
Sehingga warga Indonesia dilarang masuk ke negara tersebut menggunakan visa wisata. (*).
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Nol Kasus, Perdana Menteri Australia Ragukan Penanganan Virus Corona di Indonesia".