Ketahui 5 Gejala Batu Ginjal dan Kapan Harus Konsultasi Dokter: Nyeri Punggung hingga Demam

Ketika sebuah batu tersangkut di tempat yang tak semestinya, rasa sakitnya bisa menjadi sangat intens.

Editor: Bejoroy
https://www.spineuniverse.com/
Ilustrasi - Batu ginjal dapat keluar melalui urin tanpa perlu perawatan. Tetapi ketika sebuah batu tersangkut di tempat yang tak semestinya, terutama di ureter yakni, lorong sempit yang memungkinkan urin bergerak dari ginjal ke kandung kemih, rasa sakitnya bisa menjadi sangat intens. 

"Ini adalah nyeri episodik yang sangat kolik. Ini bisa mengerikan satu menit dan kemudian benar-benar surut berikutnya,” kata Dr. Pearle.

Ketika sebuah batu mulai beraksi, kamu akan mulai bisa merasakannya.

“Orang-orang dengan batu ginjal tidak duduk diam. Mereka bergerak untuk mencoba menemukan posisi yang lebih nyaman,” kata Dr. Pearle.

Menurut National Library of Medicine, rasa nyeri yang tiba-tiba, termasuk dalam jenis batu ginjal yang parah, yang disebut kolik ginjal, biasanya rasa sakitnya akan berlangsung selama 20 hingga 60 menit.

2. Sering buang air kecil

Terkadang orang dengan batu ginjal menjadi lebih sering buang air kecil banyak. Gejala ini tergantung pada di mana batu itu berada.

Ilustrasi
Ilustrasi (ISTIMEWA)

"Batu yang dekat dengan kandung kemih akan memiliki banyak gejala kandung kemih yakni, frekuensi, urgensi, lebih sering ke kamar mandi, dan mengeluarkan urin dalam jumlah kecil," ujar Dr. Pearle.

Alasannya? Batu mengiritasi dinding kandung kemih dan itu bermanifestasi sebagai kandung kemih yang berkontraksi. Hal ini menyebabkan kamu selalu merasa ingin buang air kecil.

Jika tidak banyak buang air kecil, kamu mungkin berpikir bahwa kamu sedang mengalami kesulitan buang air kecil.

"Tetapi kontraksi kandung kemih itu dapat terjadi bahkan jika kandung kemih sedang kosong," Dr. Pearle menjelaskan.

"Kecuali jika batu itu sebenarnya ada di uretra, tidak akan ada masalah buang air kecil. Kamu harus selalu membuat urin untuk dibuang,” lanjutnya.

3. Ada darah dalam urin

Batu ginjal dapat dengan mudah mengiritasi jaringan halus yang melapisi saluran kemih, termasuk di dalam ureter.

Pendarahan yang terjadi bisa sangat signifikan, mikroskopis, atau di suatu tempat di antaranya.

"Kadang-kadang urin akan terlihat sangat merah. Kadang-kadang akan terlihat seperti teh atau cola,” kata Pearle.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved