Polisi Gotong Beramai-Ramai, Pembunuh Bocah 7 Tahun Karena Tidur dan Ngorok
Untuk membawa Vianita, pelaku pembunuhan ke Kantor Polsek Kaliorang, polisi menggotong beramai-ramai tubuhnya.
Polisi Gotong Beramai-Ramai, Pembunuh Bocah 7 Tahun Karena Tidur dan Ngorok
SRIPOKU.COM -- Untuk membawa Vianita, pelaku pembunuhan ke Kantor Polsek Kaliorang, polisi menggotong beramai-ramai tubuhnya.
Pelaku tidur hingga ngorok semalaman.
"Dia tetap tidur bahkan sampai nyenyak ngorok semalaman. Dia baru bisa diperiksa Rabu pagi. Itupun pengakuannya masih belum konsisten," kata
Kapolsek Kaliorang AKP Pujito, seperti dikutip dari Kompas.com, Kamis (20/2/2020).
Vianita Handayani Elfana Hasan ditangkap oleh aparat kepolisian setelah menganiaya keponakannya PR (7) hingga tewas.
Peristiwa terjadi di Desa Kaliorang RT 15 Jalan HM Ardan, Kecamatan Kaliorang, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur.
• Unggah Foto Pemakaman Sang Kakak Ashraf Sinclair, Aishah Jennifer: Ashraf Dicintai Luar Biasa
• Tamu Terus Berdatangan, Afgan Ungkap Kondisi BCL 2 Hari Ashraf Meninggal, Badan Capek & Belum Tidur
Polisi mendalami dugaan ganguan mental pada diri Vianita.
Pasalnya, Vianita menunjukkan gelagat aneh setelah membenturkan kepala PR hingga bocah itu meninggal.
Kapolsek Kaliorang AKP Pujito mengemukakan, Vianita tak mau berdiri dan tak mau diajak bicara saat didatangi polisi. Parahnya lagi, ia malah tidur.
Di kantor polisi pun, Vianita bergeming.
Sehingga, polisi terpaksa menunda pemeriksaan karena kondisi Vianita.
Kasus penganiayaan yang terjadi Selasa (18/2/2020) ini diketahui saat suami Vianita yang bernama Baharudin (49) pulang kerja.
Baharudin mendapati PR terbaring tak sadarkan diri dengan sejumlah luka memar di tubuhnya.
Berdasarkan keterangan Puskesmas Kecamatan Kaliorang, PR meninggal lantaran adanya benturan keras di kepala bagian belakang.
Polisi langsung bergerak menangkap tante PR, Vianita. Ia nekat membenturkan kepala bocah 7 tahun itu ke pintu dan menyiksanya hingga mengalami luka di perut, punggung, bibir dan dagu.