Kawasan Langganan Banjir di Palembang
Bangun Tengah Malam Siap Siaga Selamatkan Barang-barang, Aktifitas Warga di Kawasan Langganan Banjir
Bangun Tengah Malam Siap Siaga Selamatkan Barang-barang, Aktifitas Warga di Kawasan Langganan Banjir
Penulis: maya citra rosa | Editor: Welly Hadinata
Hadi mengatakan awalnya sebelum adanya bendungan atau DAM yang mengaliri air ke Sungai Musi langsung, terdapat beberapa anak sungai yang membelah bendungan, sehingga jika hujan turun, air tidak akan meluap ke rumah warga, melainkan ikut arus menuju sungai besar.
"Sejak adanya bendungan, kita tidak tahu air itu akhirnya dimana, walaupun katanya mengalir ke Sungai Musi," ujarnya lelaki kelahiran 25 Agustus 1974 tersebut.
Menurutnya DAM tersebut juga merupakan upaya pemerintah yang baik, namun dalam pelaksanaannya justru tidak ada keberlanjutan, seperti seringnya ada pengerukan di dasar DAM.
"Setau saya hanya dua kali setahun pengerukan itu, tentu kan dasar DAM keras, akhirnya dangkal, akibatnya seperti ini, banjir dimana-mana," ujarnya.
Banjir juga menghambat aktivitasnya untuk bekerja, jika terjadi banjir di hari kerja, aktivitas istrinya dan kedua anaknya untuk sekolah juga terhambat, sehingga terpaksa untuk tidak masuk karena banjir yang tidak dapat dilewati oleh kendaraan.
"Rumah saya yang tinggi ini saja sampai masuk ke dalam, itu tahun lalu paling parah, karena ada DAM ini yang jarang dikeruk, jadi air meluap ke rumah-rumah warga," ujarnya.