Berita Sriwijaya FC
Mengenal Guntur Agung Ramadhan, Winger Sriwijaya FC Berambut Bleaching Asal OKU Timur
Guntur Agung Ramadhan juga merasa senang dan nyaman mendapatkan pelatih yang baik dan senior yang mau memberikan bimbingan.
Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Sudarwan
Guntur Agung Ramadhan, Winger Sriwijaya FC Berambut Bleaching Asal OKU Timur Ternyata Miliki Jam Terbang
Laporan wartawan Sripoku.com, Abdul Hafiz
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Banyak yang masih bertanya-tanya tentang pemain Sumsel asal OKU Timur berambut bleaching pada laga ujicoba menghadapi Pertamina RU III di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang, Rabu (12/2/2020).
Winger yang kerap menyuplai umpan dari sayap kanan ini bernomor punggung 9 namanya Guntur Agung Ramadhan sengaja diberikan kesempatan tampil oleh coach Budi Jo untuk menunjukkan kemampuannya.
Pemain kelahiran Branti Raya (Lampung Selatan), 26 Desember 1998 ini sejak kecil tumbuh di Kota Martapura Kabupaten OKU Timur, Sumatera Selatan.
• Buntut Kericuhan Suporter, Manajemen Sriwijaya FC Gelar Laga Ujicoba Tertutup Lawan Porsiba
"Sejak kecil mengikuti SSB Martapura FC di Kota Martapura OKU Timur waktu masih duduk di bangku kelas 4 SD.
Orangtua pindahan dari Lampung ke OKU Timur.
Dulu waktu itu pertama waktu belum tahu sepak bola sempat ikut bulutangkis.
Sempat dipanggil ikut lomba bulutangkis antar SD zaman dulu mewakili sekolah.
Setelah lihat teman-teman bermain sepakbola dan langsung suka," ungkap Guntur.
Setelah lulus SMPN 2 Martapura, Guntur menuntut ilmu ke Diklat Salatiga Soccer Academy di Kota Salatiga Tahun 2013.
Sialnya di situ pas pembekuan PSSI jadi tak ada kompetisi.
• Video: Budi Jo Puji Lima Pemain Sriwijaya FC Asal Sumsel Saat Pertandingan Lawan Tim Pertamina
Setamat SMAN 1 Getasan Kabupaten Semarang, Guntur ikut seleksi Liga 3 bergabung dengan Blitar United Jawa Timur dan berhasil ikut membawanya juara nasional.
"Saya dari dulu posisi wing kanan. Pas final Liga 3 2017 berhasil mempersembahkan gol saat berhadapan dengan Persikendal 2-1.
Sedangkan di 2018-2019 ikut Liga 3 Deltras Sidoarjo, namun gak lolos di zona Jawa Liga 3 Jatim," ujarnya.
Barulah di tahun 2020 coba-coba ikut di Sriwijaya berharap bisa masuk skuat tim Laskar Wong Kito.
"Intinya bisa nambah ilmu lagi.
Yang pasti harapannya bisa masuk tim inti dan membawa ke kasta tertinggi Liga 1.
Sangat senang sekali ini saya bisa diberi kesempatan diturunkan main.
• Kericuhan Antar Suporter Sempat Bikin Laga Sriwijaya FC Terhenti, Ini Komentar Ketua Sriwijaya Mania
Tugas saya di sayap kanan ngasih umpan.
Iya ada kesempatan buat nyetak gol.
Tapi sayang terbang bolanya.
Itu saya nyoba melakukan penyelesaian sendiri," kata Guntur.
Pesepakbola yang mengidolakan Cristian Ronaldo ini merasa beruntung kebagian jersey nomor punggung 9 yang mengingatkan kenangan awal dirinya ikut tim sepakbola.
"Nomor punggung 9 dari sini langsung dikasih.
Kebetulan nomor 9 itu sama dengan pertama kali ikut Diklat di Salatiga dulu," ujar Guntur.
Anak kedua dari 3 bersaudara buah kasih pasangan Sriyanto Doso dan Widiawati yang berwirausaha di OKU Timur ini mengaku mendapatkan petunjuk dari Pelatih Martapura FC Joko Nugroho sehingga bisa ikut di Sriwijaya FC ini.
"Memang belum ada tawaran main di tempat lain.
Kalau Liga 3 baru bergulir setelah lebaran. Masih lama.
Liga 2 hampir sama dengan Liga 1 waktunya. Kemarin coba-coba ke sini.
• Diwarnai Hujan Gol, Sriwijaya FC Hajar Pertamina RU III Dalam Laga Persahabatan di Stadion GSJ
Pelatih Martapura FC Joko Nugroho menganjurkan ke sini. Pas lagi ada peluang," ujarnya.
Guntur juga merasa senang dan nyaman mendapatkan pelatih yang baik dan senior yang mau memberikan bimbingan.
"Kita belajar nanti senior itu baik semua. Abang abang itu justru ngasih arahan.
Gak ada persaingan. Kekeluargaannya kental.
Selama ini sangat senang bisa nambah pengalaman. Semua coach baik semua," katanya.
Guntur memiliki ciri khas terlihat di lapangan hijau saat melihat rambutnya yang dicat mengingatkan pemain second striker SFC musim lalu Yongki Aribowo.
"Warna bleaching itu kalo bosen. Nyari mood. Enaknya ngapain.
Sudah gini sejak main di Blitar 2017, kemudian waktu main di Deltras 2018.
Cuma untuk mood aja," kata Guntur yang berobsesi bisa bermain di Timnas.