Diperiksa Polisi 5 Jam, Karen Pooroe Sebut Ada Titik Terang Terkait Kematian Sang Anak

Setelah diperiksa polisi kurang lebih selama lima jam, penyanyi Karen Pooroe menyebut sudah mendapatkan titik terang terkait meninggalnya sang anak

Editor: Yandi Triansyah
KOMPAS.com/BAHARUDIN AL FARISI
Penyanyi Karen Pooroe saat ditemui di Polres Jakarta Selatan, Kamis (13/2/2020).(KOMPAS.com/BAHARUDIN AL FARISI ) 

Diperiksa Polisi 5 Jam, Karen Pooroe Sebut Ada Titik Terang Terkait Kematian Sang Anak

SRIPOKU.COM -- Setelah diperiksa polisi kurang lebih selama lima jam, penyanyi Karen Pooroe menyebut sudah mendapatkan titik terang terkait meninggalnya sang anak, Zefania Carina (6).

Karen Pooroe selesai menjalani pemeriksaan sekira pukul 17.39 WIB.

Penyanyi jebolan Indonesian Idol itu diperiksa guna memberikan keterangan tambahan tentang kematian putrinya.

"Saya lihat ada titik terang yang mudah-mudahan sebentar lagi akan terbuka, tanpa ber-statement menyudutkan siapa pun," kata Karen di Polres Jakarta Selatan, Kamis (13/2/2020), seperti dikutip Kompas.com.

Selama pemeriksaan, Karen mengaku dicecar 40 pertanyaan dari penyidik.

"Karena lebih baik sampai prosesnya ini selesai supaya semuanya ini terang benderang dan tidak bola liar," ucapnya berharap.

Penyanyi Karen Pooroe menegaskan tak ingin melihat saat pihak kepolisian membongkar makam anaknya, Zefania Carina (6).

"Itu makamnya dibongkar, pertama saya tidak akan melihat itu," kata Karen di Polres Jakarta Selatan, Kamis (13/2/2020), seperti dikutip dari Kompas.com

Setuju Jenazah Anaknya Diotopsi, Karen Pooroe tak Ingin Lihat Makam Putrinya Dibongkar

Tidak Ingin Hidupnya Dipenuhi Teka Teki tak Terjawab, Karen Pooroe Sepakat Jenazah Anaknya Diotopsi

Setelah berdiskusi dengan keluarga besar, akhirnya penyanyi Karen Pooroe atau Karen Idol sepakat jenazah anaknya, Zefania Carina (6), diotopsi.

Karen berujar, ia tidak ingin sepanjang hidupnya dipenuhi teka-teki yang tidak terjawab.

"Saya siap untuk anak saya diotopsi, supaya saya tidak hidup seumur hidup dengan tanda tanya," kata Karen di Polres Jakarta Selatan, Kamis (13/2/2020), seperti dikutip dari Kompas.com.

Adapun sebelumnya Karen menolak Zefania diotopsi karena tak ingin tubuh anaknya dipenuhi sayatan.

Karen mengatakan, pada saat nanti makam mendiang Zefania dibongkar dan dilakukan proses otopsi, ia tak ingin melihatnya.

"Itu makamnya dibongkar, pertama saya tidak akan melihat itu. Kedua, itu hanya jasad, jiwa anak saya sudah di pangkuan Tuhan, cuma badannya aja kok yang dikubur," katanya.

Karen pun mengaku sebelum memutuskan anaknya untuk diotopsi, ia mengalami pergulatan batin.

"Tapi bukan hanya saya, keluarga besar saya juga berat. Jadi kami mengumpulkan semua kekuatan yang kami punya supaya berjuang terus sampai kebenaran terungkap," ucap Karen.

Diberitakan sebelumnya, Zefania meninggal dunia pada Jumat (7/2/2020).

Putri satu-satunya dari Karen ini diduga terjatuh dari lantai enam balkon apartemen suami Karen, Arya Satria Claproth.

Selama beberapa bulan belakangan ini, Zefania berada di bawah pengasuhan Arya.

Menurut Karen, Arya membawa pergi Zefania sehingga ia tidak bisa menemui putrinya.

Rumah tangga Arya Satria dan Karen Pooroe sendiri tengah berada di ujung tanduk.

Pasangan ini sedang dalam proses perceraian di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan.

Sedangkan, jenazah Zefania Carina telah dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tanah Kusir, Jakarta Selatan, Minggu (9/2/2020).

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved