Jackie Chan Beri Uang Rp1,9 Miliar, Sayembara Bagi Siapapun yang Bisa Buat Obat Penawar Virus Corona

Aktor Laga Jackie Chan Akan Beri Hadiah Rp 1,9 Miliar untuk Siapapun yang Bisa Membuat Obat Penawar Virus Corona

Penulis: Nadyia Tahzani | Editor: Welly Hadinata
Instagram/@jackiechan
Jackie Chan 

Jackie Chan Beri Uang Rp1,9 Miliar, Sayembara Bagi Siapapun yang Bisa Buat Obat Penawar Virus Corona

SRIPOKU.COM - Aktor Laga Jackie Chan Akan Beri Hadiah Rp 1,9 Miliar untuk Siapapun yang Bisa Membuat Obat Penawar Virus Corona

Kasus virus corona telah menyebar ke beberapa negara dunia, hingga saat ini ribuan kasus telah dilaporkan.

Dari Asia, Eropa hingga Amerika nyaris ada beberapa kasus terdampak virus corona.

Berbagai cara yang dilakukan semua orang untuk berusaha bagaimana mencegah dan mencari penawar melawan Virus Corona.

Termasuk aktor laga asal Hongkong ini, Jeckie Chan.

Jackie Chan menawarkan hadiah sebesar satu juta yuan atau sekitar Rp 1,9 miliar untuk pengembangan penawar virus corona jenis baru (2019-nCoV).

Mengutip data thewuhanvirus.com, jumlah kasus virus corona hingga Sabtu (8/2/2020) pukul 18.44 WIB mencapai angka 34.991.

Videonya Viral, Dele Alli Buka Suara Soal Lelucon Rasialis tentang Virus Corona

Sementara 725 pasien dilaporkan meninggal dan sekitar 2.300 orang berhasil sembuh.

Penyebaran Virus Corona yang demikian dahsyat tersebut ikut mengusik aktor laga Jackie Chan.

Aktor, sutradara, sekaligus produser asal Hong Kong, Jackie Chan, turut merasa sedih atas penyebaran Virus Corona di sejumlah negara di dunia.

Bintang film laga ini pun mengaku tersentuh atas segala upaya yang dilakukan untuk mengatasi penyebaran Virus Corona, termasuk upaya mendonasikan masker wajah atau suara untuk amal.

"Saya terharu dengan keberanian dan kekuatan mereka yang memerangi ini bersama. Ketika negara dalam bahaya, kita punya tanggung jawab untuk melindunginya,” tulisnya di Weibo, dilansir dari Jaynestars, Jumat (7/2/2020).

Jackie Chan mengatakan ia akan melakukan apa yang bisa dilakukannya selama wabah 2019-nCoV terus meningkat.

"Sains dan teknologi adalah kunci untuk melawan virus ini, dan aku percaya banyak orang berpikiran sama sepertiku, dan berharap penawar segera dikembangkan secepat mungkin," tulisnya.

"Aku punya ide naif saat ini. Tidak peduli individu atau organisasi manapun yang mengembangkan penawar, aku akan memberi satu juta yuan sebagai ucapan terima kasih," imbuhnya.

Lebih lanjut, Jackie Chan berharap tidak ada pihak manapun yang salah paham atas unggahannya tersebut.

Ia mengatakan, semua apa yang ia lakukan bukan tentang uang.

Kasus Virus Corona Dicurigai Ada di Tanjungpinang Kepri, Dinas Kesehatan Kepri: Semua Sehat

Apa yang dilakukannya, ungkap Jackie Chan, adalah karena ia tidak ingin melihat jalanan yang dulu ramai kini kosong.

Juga, Jackie Chan mengaku sedih melihat banyak orang berjuang melawan virus corona.

"Ini bukan tentang uang. Aku tidak ingin melihat jalanan yang dulu ramai, sekarang kosong."

"Aku tidak ingin melihat banyak rekan-rekanku berjuang melawan virus, sampai beberapa dari mereka mati, dimana mereka seharusnya menikmati hidup," tandas dia.

Unggahan Jackie Chan tersebut mendapat banyak respons positif dari warganet.

Banyak warganet mendukung dan memuji upaya Jackie Chan tersebut.

Jackie Chan menjanjikan uang sebesar 1 juta yuan atau sekitar Rp 1,9 miliar kepada siapa saja yang berhasil menemukan antivirus corona.

“Jika siapa saja, individu atau institusi, berhasil membuat obat (atasi virus corona), saya akan memberikan mereka 1 juta yuan sebagai rasa syukur,” katanya.

Kemudian, Jackie Chan mengungkapkan alasannya melakukan hal itu.

Rupanya, ia tak ingin melihat jalanan menjadi sepi dan penderitaan akibat penyebaran virus corona.

“Saya berharap semua orang mengerti bahwa ini bukan soal masalah uang. Saya hanya tidak ingin jalanan yang sibuk menjadi sepi. Saya tidak ingin melihat penderitaan mereka yang seharusnya menikmati hidup," kata Jackie Chan

Calon Pengantin Ini Nyaris Gagal Nikah, Lokasi Dekat Karantina Virus Corona, Ijab Kabul Kilat!

Butuh Satu Tahun Bikin Vaksin Corona

Dilansir dari Tribunnews, Penyebaran virus Corona yang menjalar dari kota Wuhan di China ke sejumlah kota lain di negara itu dan kini meluas ke sejumlah negara di dunia terus menjadi sorotan.

Ini karena virus ini amat mematikan dan sudah membunuh puluhan korbannya secara tiba-tiba setelah terinfeksi.

Hingga kini, vaksin maupun obat untuk virus yang menyebabkan peradangan paru-paru itu pun belum tersedia. Dokter spesialis penyakit dalam Rumah Sakit Omni Pulomas Dr. Dirga Sakti Rambe, M.Sc, Sp.PD menjelaskan, saat ini ada dua negara yang diketahui langsung mengembangkan vaksin untuk penyakit virus Corona. Mereka adalah Amerika Serikat dan China. Namun demikian, vaksinolog lulusan University of Siena, Italia ini menyatakan waktu paling cepat untuk pembuatan vaksin tersebut adalah satu tahun.

“Sudah ada upaya dari beberapa peneliti di China dan Amerika untuk mengembangkan vaksin yang baru ini, tapi secepat-cepatnya tersedia itu paling cepat satu tahun. Buat vaksin itu susah,” kata dr. Dirga kepada Tribun Network di Jakarta, Minggu (26/1).

Bagaimana penjelasan dr. Dirga Sakti Rambe soal penyebaran dan penyebaran virus Corona? Berikut ini petikan wawancara eksklusif wartawan Tribun Network Igman Ibrahim dengan dr. Dirga.

Sebenarnya apa itu virus Corona?

Jadi virus Corona itu nama kelompok virus yang isinya itu lebih dari 200 jenis atau 200 strain. Dari 200 itu sebetulnya kebanyakan itu menyebabkan penyakit pada binatang, sedangkan yang menyebabkan penyakit kepada manusia itu hanya tujuh jenis, tujuh strain, termasuk yang sekarang ini. Itu virus Corona itu seperti ini.
Jadi, Wuhan Corona Virus itu sebetulnya penyakit zoonotic.

Artinya virus ini ditularkan dari hewan ke manusia dan dari manusia si virus ini bermutasi dari manusia ke manusia. Itu yang menyebabkan penyebarannya begitu cepat. Jadi normalnya dari binatang ke manusia. Selesai. Karena ada proses mutasi, dari manusia ke manusia. Nah, itu yang disebut yang sekarang terjadi itu, Corona Virus.

Virus Corona ini bukan barang baru. Tahun 2002 itu Corona Virus menyebabkan SARS. Tahun 2012 itu menyebabkan MERS di Timur Tengah. Tahun 2019-2020 itu yang sekarang. tapi semua jenisnya atau strain-nya berbeda, tetapi itu tetap kelompoknya Corona Virus.

Mengapa bisa pertama kali muncul di Wuhan, China?

Jadi memang awalnya ini merebaknya di Wuhan di pasar. Ini pasar basah,animal market. jadi di pasar ini mereka menjual seafood, terus menjual daging-daging, baik yang hidup atau yang mati. Mulai dari kelelawar, ular, babi, ayam, reptil, dan hewan hewan yang liar di situ diperjualbelikan.

Nah, sampai sekarang belum diketahui hewan tersangkanya apa. Karena memang dari penelusuran awal itu sekarang ini mengarah, entah itu kelelawar atau ada yang bilang ini sumbernya ular. Tapi itu masih dugaan dari peneliti. Belum bisa dikonfirmasi. Jadi, memang kebiasaan mengonsumsi hewan-hewan liar yang tidak lazim dikonsumsi itu juga bisa membawa dampak seperti ini.

Tapi kalau yang dimaksudkan itu seperti gambar yang ada di viral, makan pakai sup kelelawar, itu bukan. Tapi memang kelelawar, bisa jadi atau kemungkinan, salah satu hewan tersangka dari kasus ini. Tapi sampai sekarang, belum ada satupun yang terkonfirmasi.

Seperti apa pola penyebaran virus Corona? Apakah melalui udara atau ada cara lain?

Bisa beberapa. Satu, dari udara. Misal ada hewan yang sakit, lewat udara. Yang kedua, lewat kotoran hewan, lewat kencing atau BAB nanti juga bisa menyebar. Yang ketiga karena konsumsi bisa jadi, karena dimakan.

Kalau kita lihat pasar hewan di China, termasuk di Wuhan, kan tidak steril, tidak bersih. Harusnya diatur interaksi antara manusia dan hewan di pasar hewan itu, yang ideal itu diatur. Tidak boleh berdekatan dan segala macam. Nah, ini di China itu sudah campur dan memudahkan penyebaran virus itu lebih cepat.

Siapa saja kelompok yang rentan tertular virus seperti ini?

Kalau yang rentan tertular itu sampai saat ini dia bisa menyerang semua kelompok usia. Tapi tergantung juga terhadap daya tahan tubuhnya. Tapi yang perlu diingat, dari semua yang kena virus Corona yang sudah positif, itu kita tahu yang meninggal yang fatal itu hanya mereka yang berusia lebih dari 60 tahun.

Artinya orang tua, atau sebelumnya pasien ini sudah punya kronis yang lain. Misalkan sakit diabetes, sakit jantung. Jadi hanya ada satu korban yang usianya relatif muda. Artinya semua orang bisa tertular, tapi sampai dengan fatal meninggal itu usia kelompok tertentu.

Artinya risiko terparah dari Virus Corona itu sampai meninggal?

Virus ini sama seperti Corona Virus yang lainnya, menyebabkan radang paru-paru (Pneumonia). Radang paru ini spektrumnya luas sekali. Dari yang ringan pasiennya masih stabil hingga yang berat sampai pakai ventilator hingga meninggal. Jadi memang, penyakitnya bisa sampai meninggal.

Sejauh ini ada penelitian untuk menciptakan antivirus Corona?

Kalau kita bicara pencegahan pada penyakit apapun vaksin menjadi pencegahan yang paling efektif. Tapi sampai saat ini, vaksin untuk mencegah Corona Virus Wuhan itu belum ada karena ini virusnya sangat baru.
Sekarang sudah ada upaya dari beberapa peneliti di China dan Amerika untuk mengembangkan vaksin yang baru ini.

Kasus Bullying & Virus Corona Ternyata Sudah Diramal Anak Indigo, Roy Kiyoshi Sebut Fakta Menakutkan

Tapi secepat-cepatnya tersedia itu paling cepat satu tahun karena buat vaksin itu susah.

Kedua, mengenai pengobatan, sampai sekarang pengobatan yang spesifik (antivirus) yang bisa langsung membunuh Wuhan Corona Virus ini belum ada. Jadi kalau ada pasien yang positif itu pengobatannya suportif, kasih infus, diatasi demamnya. Pakai alat bantu nafas, tetapi belum ada pengobatan yang spesifik juga.

Bagaimana langkah pencegahan untuk menghentikan penyebaran virus Corona ini?

Upaya pencegahan yang bisa kita lakukan ialah bisa menerapkan pola hidup sehat secara umum. Tujuannya supaya bisa meningkatkan daya tahan tubuh. Makan, istirahat, semuanya harus cukup.

Kedua, cuci tangan dengan sabun minimal 20 detik karena kita sering tidak sadar tangan kotor, tapi memegang hidung dan mulut itu mempermudah masuknya kuman apapun. Ketiga, hindari orang yang sakit. Keempat, pakai masker di tempat-tempat keramaian, di tempat publik atau di tempat-tempat yang ada orang sakitnya kita harus pakai masker.

Terakhir, jangan bepergian dulu ke tempat yang berisiko tinggi. Tapi perlu dicatat, Corona Virus ini kan belum terbukti ada di Indonesiajadi kita tidak terlalu panik.

Bagaimana cara membedakan virus Corona dari flu biasa?

Jadi gejalanya itu disebut seperti flu like syndrom. Pada tahap awal itu memang tidak bisa dibedakan antara Corona Virus dan batuk pilek biasa, influenza.

Pertama, demam, bisa tinggi atau bisa juga tidak begitu tinggi. Yang kedua ada batuk, pilek, meler dan sebagainya. Dan itu tidak bisa dibedakan pada tahap awal. Makanya pada tahap awal kalau kita liat prosesnya di bandara itu ada penumpang dari daerah yang berisiko tinggi itu kan dideteksi dengan thermal scanner. Jadi semua penumpang yang demam dari daerah yang berisiko tinggi itu pasti akan dipisahkan dulu dan akan dievaluasi lebih lanjut.

Pada tahap ini kita tidak tahu orang ini demamnya karena apa, bisa Corona atau bukan. Kalau sudah begitu, ini yang namanya sebagai suspect. Jadi pasien demam baru pulang dari China nanti baru diperiksa lebih lanjut apakah ini demamnya karena Corona atau bukan.

WNI Positif Virus Corona di Singapura, Minta Identitasnya tak Disebar Bahkan Kepada Keluarganya

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved