KEBOHONGAN Besar ISIS Dibongkar Mantan Simpatisan, Wanita Dijadikan Pabrik Anak, Pria Dipaksa Perang

KEBOHONGAN Besar ISIS Dibongkar Mantan Simpatisan, Wanita Dijadikan Pabrik Anak, Pria Dipaksa Perang

Editor: Fadhila Rahma
Kompas TV
KEBOHONGAN Besar ISIS Dibongkar Mantan Simpatisan, Wanita Dijadikan Pabrik Anak, Pria Dipaksa Perang 

"Mereka datang, 'saya mau yang ini', datang pagi-pagi untuk melamar dan sorenya sudah minta jawaban. Secepat itu minta jawaban, harus kawin. Saya secara pribadi fighter ISIS itu menganggap perempuan hanyalah sebagai pabrik anak saja," tuturnya.

Nurshadrina mengatakan bahwa di ISIS seolah-olah jihad hanya nikah.

"Dalam hati aku mikir kok bagi mereka jihad itu hanya nikah doang," ujarnya.

Nurshadrina menilai ISIS memperlakukan perempuan seperti pabrik anak.

Setelah satu tahun berada di sana Nurshadrina baru menyadari bahwa tindakan ISIS sangat jauh berbeda dengan ajaran Islam.

Warga asli Suriah diperlakukan dengan kejam jika berani menentang ISIS.

Kaum laki-laki dipaksa untuk berperang dan kaum perempuan hanya dijadikan obyek pemuas nafsu oleh para pejuang ISIS.

"Aku bisa bilang mereka pembohong besar," kata dia.

Nurshadrina mengatakan bahwa kehidupan di sana jauh dari kehidupan Islami.

"Suka gosip, sering fitnah, sesama perempuan pukul-pukulan," ujarnya.

Wacana WNI Eks Kombatan ISIS Dipulangkan, Respon AIDA : Perlu Profiling Tentukan Kadar Radikalisme

Aliansi Indonesia Damai (Aida) menilai pemerintah perlu melakukan profiling terhadap warga negara Indonesia (WNI) eks kombatan ISIS yang akan dipulangkan ke tanah air.

Baru-baru ini, pemerintah memang mewacanakan pemulangan terhadap 600 WNI eks kombatan ISIS yang kini tinggal di dua kamp salah satunya Al Hol.

“Profilingnya juga harus jelas. Tidak boleh orang yang tujuannya ke Suriah untuk cari istri disamakan dengan orang yang tujuannya untuk jihad. Jadi harus rinci,” terang Direktur Aida Hasibullah Sastrawi, ketika ditemui di Malang, Rabu (5/2/2020).

Menurutnya, profiling itu bertujuan untuk menentukan kadar radikalisme yang diidap oleh setiap WNI eks kombatan ISIS tersebut.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved