7 Tradisi Tionghoa yang Bisa Dilakukan di Kampung Kapitan Palembang, Bisa sambil Liburan

Kawasan Kampung Kapitan yang dinobatkan sebagai cagar budaya ini ramai dikunjugi oleh wisatawan tidak hanya pada hari libur biasa.

Penulis: maya citra rosa | Editor: Refly Permana
sripoku.com/maya
Gerbang masuk Kampung Kapitan Palembang. 

Laporan wartawan sripoku.com, Maya Citra Rosa

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Tidak salah jika kota Palembang mendapat julukan dengan Venice of the East atau Venesia dari Timur.

Hal ini karena Palembang memiliki kesamaan dengan kota Venesia, Italia dimana kotanya dibelah oleh beberapa aliran sungai kecil dan utama yang menjadi sumber kehidupan dari zaman dulu hingga saat ini.

Beberapa perkampungan etnis juga merupakan bukti bahwa Palembang dulunya adalah jalur perdagangan yang besar dalam sejarah.

Salah satunya etnis China yang membangun perkampungan atau pecinan Kampung Kapitan di 7 Ulu, Seberang Ulu I, Palembang.

Menyusuri Kampung Kapitan, Kawasan Pecinan Berusia Lebih 400 Tahun di Palembang

Menurut pewaris keturunan ke 14 Rumah Kapitan, Tjoa Tiong Jie atau Mulyadi, kawasan Kampung Kapitan yang dinobatkan sebagai cagar budaya ini ramai dikunjugi oleh wisatawan tidak hanya pada hari libur biasa, juga saat perayaan atau upacara keagamaan.

Kampung Kapitan Palembang.
Kampung Kapitan Palembang. (sripoku.com/maya)

Berikut ini tujuh perayaan atau upacara yang dapat menjadi rekomendasi liburan seru di Kampung Kapitan.

1. Menyambut Imlek

Perayaan menyambut tahun baru menurut tradisi umat Tionghoa di seluruh dunia, dengan nuansa merah, serta digantungnya lampion-lampion sebagai wujud sukacita, perayaan menyambut Imlek di Kampung Kapitan dilaksanakan dengan sembahyang dan perayaaan dengan macam-macam sajian makanan.

2. Cap Go Meh

Merupakan perayaan hari ke 15 dari perayaan tahun baru imlek, pertengahan tahun baru yang akan menjelang akhir.

Menurut Mulyadi, Perayaan Cap Go Meh atau Festival Cap Go Meh di Palembang berpusat di Kampung Kapitan selama tiga tahun berturut-turut, seperti puncaknya pada 5-7 Januari 2020.

Selain itu, dahulu sebelum mendatangi Pulau Kemaro, orang Tionghoa pergi harus ke Kampung Kapitan terlebih dahulu.

Dinas Pariwisata Palembang dan Dewan Kesenian Selenggarakan Festival Cap Go Meh di Kampung Kapitan

3. Kirab Sriwijaya

Tradisi lama yang saat ini dilaksanakan kembali, dimana merupakan upacara penyucian atau doa yang sakral, orang dari luar kota maupun mancanegara ikut hadir.

Mulyadi menjelaskan bahwa Kirab Sriwijaya berisi upacara yang membawa atau memikul para dewa, dan dimulai dari Kampung Kapitan, dilaksanakan antara tanggal 9-11 Desember setiap tahunnya.

4. Sedekah kampung

Upacara yang dilaksanakan dengan sembahyang atau berdoa dan potong kambing untuk menghormati arwah dewa atau penunggu oleh para keturunan Kapitan dengan dihadiri oleh seluruh masyarakat kampung kapitan.

Kampung Kapitan Palembang.
Kampung Kapitan Palembang. (sripoku.com/maya)

5. Ulang tahun Dewa

Peringatan hari lahir Dewa, yang biasa disebut dengan sembahyang Tikong. Peringatan dilaksanakan mulai malam hari dan dilanjutkan pada keesokan harinya dengan mengundang grup kesenian Tajidur.

6. Cheng Beng

Upacara ini dilaksanakan pada bulan April, dengan ziarah ke makam Kapitan di dekat Kemang Manis oleh internal keluarga keturunan kapitan.

Dinas Pariwisata Palembang dan Dewan Kesenian Selenggarakan Festival Cap Go Meh di Kampung Kapitan

7. Upacara Dewa Bumi

Dilakukan sebelum sembahyang di rumah utama dengan tujuan meminta izin dewa terlebih dahulu sebelum sembahyang utama tersebut.

Untuk yang belum tahu dimana persisnya keberadaan Kampung Kapitan, tidak sulit, karena begitu dekat dengan Jembatan Ampera.

Dari arah Seberang Ilir Palembang, silahkan belok kiri begitu sudah tiba di ujung Jembatan Ampera di Seberang Ulu Palembang.

Setelah belok kiri, arahkan tujuan ke Pasar 10 Ulu Palembang, dimana beberapa meter setelah berbelok dari Jembatan Ampera kita kembali belok ke sebelah kiri.

Setelah menjumpai Pasar 10 Ulu, berjalan lurus sekitar beberapa meter dan akan menjumpai tulisan Kampung Kapitan di sebelah kanan.

Lantas, untuk yang datang dari Seberang Ulu, cukup berjalan lurus dengan melintasi sisi kiri Jembatan Ampera.

Nanti akan melihat Pasar 10 Ulu yang berada di sisi kiri kendaraan kita.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved