Penyebab Indonesia tak Terpapar Virus Corona Bocor, Belum Sepenuhnya Aman, Alat Deteksi tak Canggih?

Menyebutkan bahwa saat ini Indonesia ternyata tidak memiliki kemampuan mendeteksi Virus Corona.

Daily Mail
Penyebab Indonesia tak Terpapar Virus Corona Bocor, Belum Sepenuhnya Aman, Alat Deteksi tak Canggih? 

SRIPOKU.COM - Hingga kini wabah Virus Corona masih jadi trending topic pembicaraan seluruh dunia.

Ketakutan soal serangan Virus Corona sampai ke berbagai negera di belahan dunia.

Kini wabah Virus Corona sudah mulai menyebar ke beberapa bagian negara di Asia.

Lalu bagaimana dengan nasib negara Indonesia?

Terkuak penyebab mengapa Indonesia tidak terpapar.

Kemunculan Virus Corona nampaknya telah berhasil melumpuhkan Kota Wuhan, China.

Ratusan penduduk pun dikabarkan tewas setelah terinfeksi Virus Corona.

Tak hanya China, beberapa negara di Asia sudah mulai melaporkan adanya Virus Corona di negaranya.

Sedikitnya sudah ada lima negara di Asia seperti, Thiland,Singapura, malaysia, Kamboja dan Filipina kecuali Indonesia.

Ya, negara Indonesia menjadi salah satu negara yang belum melaporkan adanya wabah Virus Corona pada warga negaranya.

Padahal Negara Indonesia sendiri termasuk dalam bagian negara Asia yang dekat dengan Singapura dan Malaysia.

Kendati demikian, Indonesia masih memastikan bahwa tidak ada satu penduduknya di kawasan Tanah Air yang terinfeksi Virus Corona.

VIDEO Warga China Berjatuhan Duduga Gegara Virus Corona
VIDEO Warga China Berjatuhan Duduga Gegara Virus Corona (Twitter @arsian_hidayat)

Belum Pernah ke China, Terungkap Kronologi dan Penyebab WNI di Singapura ini Ketularan Virus Corona

Rupanya dugaan bahwa Indonesia aman dari virus corona belum sepenuhnya benar.

Menurut The Sydney Morning Herald dan The Age pada Jumat (31/1/2020) menyebutkan bahwa saat ini Indonesia ternyata tidak memiliki kemampuan mendeteksi Virus Corona.

Laboratorium medis Indonesia tidak memiliki kit pengujian yang diperlukan dengan cepat untuk mendeteksi Virus Corona, klaim salah satu ahli biologi Indonesia.

Bahan kimia yang digunakan dalam pengujian untuk membantu menganalisi dan mengidentifikasi belum tersedia di Indonesia.

Reagen yang diperlukan ini baru tersedia dalam beberapa hari ke depan.

Sementara laboratorium negara hanya mampu mendeteksi keberadaan keluarga Virus Corona yang berpotensi terinfeksi.

Kelompok virus ini termasuk flu biasa, MERS serta virus semacam SARS yang sekarang sudah punah.

Indonesia belum secara positif mengonfirmasi kasus Virus Corona.

Ilustrasi, seorang perawat melayani pasien terinfeksi virus corona
Ilustrasi, seorang perawat melayani pasien terinfeksi virus corona (Mirror.co.id)

Untuk mengidentifikasi infeksi Virus Corona baru dari China, yang juga dikenal sebagai 2019-nCov, otoritas medis di Indonesia harus mendeteksi keluarga virus corona pada seseorang.

Kemudian secara genetis mengurutkan hasilnya, suatu proses yang dapat memakan waktu lima atau enam hari.

"Kami sedang dalam proses mendapatkan kit deteksi khusus untuk coronavirus novel 2019. Kami berharap bahwa dalam beberapa hari mendatang kami akan menerima kit spesifik sehingga kami tidak perlu melakukan pengurutan gen," katanya.

Profesor Amin menjelaskan kemungkinan virus corona sudah muncul di Indonesia namun belum terdeteksi, dan mencatat bahwa semua negara yang dekat dengan Indonesia telah melaporkannya.

"Jika Anda bertanya apakah itu mungkin, tentu saja ada kemungkinan tetapi kami belum memiliki bukti. Saat ini, kami tidak tahu apakah virus telah masuk ke Indonesia atau tidak," katanya.

Sebagian artikel ini sudah tayang di Intisari.grid.id dengan judulNyaris Semua Negara Asia Terkena Dampak Virus Corona, Tetapi Mengapa Tak Ada Satupun di Indonesia yang Terkena Virus Tersebut, Akhirnya Terkuak Inilah Penyebabnya

Petugas membawa kardus yang berisi masker bantuan dari PMI pusat yang baru tiba di Bandara Raden Sadjad, Ranai, Natuna, Kepulauan Riau, Selasa (4/2/2020). Sebanyak 20 ribu masker bantuan tersebut nantinya akan dibagikan untuk warga sebagai antisipasi tertular virus Corona, dikarenakan Batam dan Natuna menjadi lokasi transit dan observasi bagi 238 orang WNI dari Wuhan, Hubei, China.
Petugas membawa kardus yang berisi masker bantuan dari PMI pusat yang baru tiba di Bandara Raden Sadjad, Ranai, Natuna, Kepulauan Riau, Selasa (4/2/2020). Sebanyak 20 ribu masker bantuan tersebut nantinya akan dibagikan untuk warga sebagai antisipasi tertular virus Corona, dikarenakan Batam dan Natuna menjadi lokasi transit dan observasi bagi 238 orang WNI dari Wuhan, Hubei, China. (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Artikel ini telah tayang di Tribunstyle dengan judul Sudah 5 Negara Asia Terkena Dampak Virus Corona, Mengapa Indonesia Tidak? Ternyata Ini Penyebabnya

Kisah Dokter di China Deteksi Virus Corona 10 Hari Sebelum Mewabah, Dihina Bohong Kini jadi Pahlawan

Banyak fakta-fakta unik yang bisa diangkat dari mewabahnya Virus Corona di China tepatnya Wuhan, kota pertama yang terjangkit Virus Corona.

Ternyata sebelum Virus Corona menyebar, ada seorang dokter yang telah memprediksi hal ini, tapi malah dihina.

Niat baik Li Wenliang dokter di Wuhan,China deteksi Virus Corona sebelum mewabah dulu dicibir hingga dilaporkan polisi.

Sebelum Virus Corona mewabah meluas hingga mengancam keselamatan nyawa penduduk Wuhan, China, dokter Li Wenliang sebenarnya telah mengetahuinya.

Bahkan 10 hari sebelum akhirnya korban Virus Corona berjatuhan,dokter Li Wenliang sudah mengumumkan bahaya tersebut.

Ia mengaku melihat gejala-gejala penyakit yang sama dengan Sars yang mewabah tahun 2003 lalu.

Sayang, niat baik dokter Li Wenliang kala itu justru dicibir dan disebut penyebar hoaks.

Diceritakan awalnya Li Wenliang membagikan temuannya di grup obrolan bersama beberapa rekan dokter lainnya.

Pada tanggal 30 Desember, ia mengirim pesan di grup obrolan sesama dokter dan memperingatkan mengenai wabah ini dan menyarankan mereka untuk memakai pakaian pelindung untuk mencegah infeksi.

Saat itu Dr Li dan kebanyakan rekannya tidak tahu bahwa penyakit itu berasal dari Virus Corona baru.

Dr Li Wenliang sempat dituding menyebarkan desas-desus.
Dr Li Wenliang sempat dituding menyebarkan desas-desus. ((WEIBO))
 

Empat hari setelah Li Wenliang mengabarkan soal wabah Virus Corona, ia justru didatangi oleh biro Keamanan Umum.

Petugas Biro Keamanan Umum meminta Li untuk menandatangi sepucik surat.

Dalam surat tersebut, berisikan tuduhan atas aksi dokter Li yang dianggap telah mengganggu ketertiban umum.

"Dengan sungguh-sungguh, kami memperingatkan Anda: Jika Anda tetap keras kepala dengan kelancangan Anda dan meneruskan kegiatan ilegal ini, Anda akan diproses secara hukum. Apakah Anda paham?" di bagian bawah ada tulisan tangan Dr Li: "Ya, saya paham".

Ia adalah satu dari delapan orang yang diselidiki oleh polisi karena "menyebarkan desas-desus".

Pada akhir Januari, Dr Li menerbitkan salinan surat itu di media sosial Weibo dan menjelaskan apa yang telah terjadi.

Saat itu pemerintah setempat sudah meminta maaf kepadanya, tetapi terlambat.

Sesudah sakit, Dr Li mengunggah di media sosial Weibo kenapa pihak berwenang masih menyatakan tak ada staf medis yang terinfeksi.
Sesudah sakit, Dr Li mengunggah di media sosial Weibo kenapa pihak berwenang masih menyatakan tak ada staf medis yang terinfeksi. (WEIBO)

Dalam beberapa minggu di bulan Januari, para pejabat di Wuhan berkeras bahwa penularan hanya terjadi pada orang yang melakukan kontak dengan hewan yang tertular.

Tak ada panduan diterbitkan untuk melindungi dokter yang merawat.

Namun seminggu sesudah kunjungan polisi, Dr Li merawat seorang perempuan yang menderita glaukoma. Ia tak tahu bahwa pasiennya itu terinfeksi Virus Corona.

Dalam unggahannya di Weibo ia menggambarkan bahwa pada tanggal 10 Januari ia mulai batuk-batuk.

Di hari berikutnya ia demam dan dua hari kemudian ia dirawat di rumah sakit.

Kedua orang tuanya juga sakit dan dirawat.

Baru sepuluh hari kemudian pada 20 Januari, Chinamengumumkan keadaan darurat akibat wabah.

Dr Li mengatakan ia menjalani tes beberapa kali untuk Virus Corona dan semuanya negatif.

Korban-korban virus corona berjatuhan di China
Korban-korban virus corona berjatuhan di China (onlineindus.com)

Tanggal 30 Januari ia mengunggah lagi: "Hari ini, tes asam nukleus hasilnya positif. Akhirnya ada kejelasan."

Ia menambahkan unggahannya dengan emoji anjing yang matanya mendelik dan lidah menjulur.

Unggahan itu segera mendapat ribuan komentar dukungan.

"Dr Li Wenliang adalah seorang pahlawan," kata seorang pengguna, sembari khawatir terhadap perlakukan terhadap Dr Li dari negaranya sendiri.

"Di masa depan, bisa jadi dokter akan takut untuk menyatakan peringatan dini ketika mereka melihat tanda-tanda penyakit menular."

"Kesehatan publik membutuhkan puluhan juta orang seperti Li Wenliang." kata satu komentar.

Artikel ini sudah tayang di BBC Indonesia dengan judul Virus Corona: Dokter China yang pertama mencurigai wabah, sempat dituduh buat 'komentar palsu' dan belakangan dipuji jadi pahlawan

Kisah Dokter Gelar Pernikahan Hanya 10 Menit, Bergegas ke RS Demi Tangani Pasien Terjangkit Corona.
Kisah Dokter Gelar Pernikahan Hanya 10 Menit, Bergegas ke RS Demi Tangani Pasien Terjangkit Corona. (China Times)

Kisah Dokter Gelar Pernikahan Hanya 10 Menit Demi Tangani Pasien Terjangkit Corona

Kisah seorang dokter di China gelar pernikahan hanya dalam waktu 10 menit agar bisa segera menangani pasien yang terjangkit Corona.

Virus Corona semakin hari semakin merajalela.

Wabah yang pertama kali ditemukan di Wuhan, China ini kini menyebar ke berbagai negara.

Sejumlah negara baru-baru ini telah mengkonfirmasi kasus terkait warga mereka yang terjangkit virus Corona.

Seperti dilansir dari Xinhua visa News.com.au Senin (27/1/2020), virus corona ternyata berasal dari Pasar Seafood Huanan di Wuhan.

Berawal dari pasar tersebut, virus itu pun langsung menyebar dengan cepat.

Diketahui, Pemerintah China telah mengisolasi Provinsi Hubei dan kota Wuhan agar virus Corona tidak menyebar lebih luas lagi.

Ilustrasi.
Ilustrasi. (wsj.com)

Virus Corona sendiri merupakan jenis virus yang mengganggu saluran pernapasan manusia.

Virus ini mulai mewabah pada tahun 2002-2003 dan kini kembali jadi sorotan.

Meningkatnya pasien yang terjangkit virus Corona membuat para staf medis sempat kewalahan.

Mereka berusaha keras mengerahkan tenaga mereka untuk menangani para pasien yang terjangkit virus Corona.

Bahkan, ada seorang dokter yang hanya butuh waktu 10 menit saja untuk menggelar pernikahannya.

Padahal, pernikahan pada umumnya digelar hingga seharian penuh, terutama untuk pernikahan adat Tionghoa.

TribunStyle lansir dari World of Buzz dan China Times, pasangan dari Heze, Shandong melangsungkan pernikahan hanya dalam waktu 10 menit.

Pernikahan itu diadakan pada 30 Januari 2020 lalu dan dihadiri 5 orang.

Lima orang tersebut antara lain adalah pasangan yang menikah, orangtua, dan penghulu.

Sang dokter ternyata memiliki alasan tersendiri mengapa melangsungkan pernikahan dalam waktu yang singkat.

Hal itu dikarenakan wabah virus Wuhan yang kini tengah marak.

Para staf medis mencoba sekuat tenaga menangani pasien di rumah sakit.

Mereka bahkan rela mengesampingkan kepentingan mereka sendiri.

Dokter menggelar pernikahan dalam waktu singkat demi bisa tangani pasien Corona.
Dokter menggelar pernikahan dalam waktu singkat demi bisa tangani pasien Corona. (China Times)

Sang dokter harus segera kembali bekerja ke Jinan dan bahkan tak punya waktu untuk makan bersama istrinya.

Ia mengatakan bahwa mereka telah menetapkan tanggal pernikahan pada 31 Januari, tetapi karena wabah Corona, mereka sempat ingin menunda pernikahan.

Namun, orang tua mengungkapkan bahwa tidak baik menunda pernikahan, sehingga pasangan itu memutuskan untuk mengadakan pernikahan secara sederhana.

Mereka juga memilih untuk tidak mengundang kerabat atau teman untuk mengurangi risiko infeksi.

Pengantin wanita mengaku tak keberatan sama sekali dengan pernikahan tersebut.

Ia mengatakan bahwa hal terpenting sekarang adalah membiarkan suaminya kembali bekerja dengan tenang.

Artikel ini telah tayang di Tribunstyle dengan judul Deteksi Virus Corona 10 Hari Sebelum Mewabah, Dokter Ini Dulu Dicibir Kini Disebut Pahlawan

Sumber: TribunStyle.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved