Jelang Pembangunan Tol Indralaya Muaraenim, Ribuan Paku Bumi Berdatangan ke Prabumulih
Pantauan sripoku.com, Kamis (6/2/2020), di Desa Karang Bindu Kecamatan Rambang Kapak Tengah (RKT) Kota Prabumulih sudah tersusun rapi sebanyak 5000
SRIPOKU.COM, PRABUMULIH - Pembangunan jalan tol yang menghubungkan Indralaya-Prabumulih dalam waktu dekat segera terealisasi.
Pasalnya, selain melakukan rapat tahap awal pembebasan lahan dan persiapan lainnya, beberapa peralatan atau bahan untuk pembangunan tol juga sudah mulai berdatangan.
Pantauan sripoku.com, Kamis (6/2/2020), di Desa Karang Bindu Kecamatan Rambang Kapak Tengah (RKT) Kota Prabumulih sudah tersusun rapi sebanyak 5000 lebih paku bumi alias pondasi tiang pancang tol.
Tiang pancang yang memiliki berat sekitar 3 ton per batang itu tersusun rapi di lahan seluas tiga hektare milik warga yang disewa oleh pihak perusahaan.
• Cerita Peserta Tes CPNS Lubuklinggau Raih Nilai Tertinggi, Hanya Belajar dari Youtube
Selain tiang pancang, di lahan seluas tiga hektar lainnya tepat di seberang masjid Desa Karang Bindu juga mulai berdatangan pondasi galangan tol.
Tidak hanya itu, beberapa titik desa Karang Bindu dan Karangan juga terpasang beberapa baleho kecil bertuliskan pemberitahuan berhati-hati ada proyek pembangunan jalan tol ruas Simpang Indralaya-Muaraenim dan Seksi Prabumulih-Muaraenim.

"Paku bumi untuk tol disini sekitar 5000 lebih sudah satu bulan datang, perusahaan HK menyewa lahan warga tiga hektare selama tiga tahun," ungkap Ridwan yang merupakan penjaga keamanan paku bumi ketika diwawancarai, Kamis (06/02/2020).
Hal yang sama disampaikan Kepala Desa (Kades) dan Sekretaris Desa Karang Bindu, Hendri Apriansyah ketika diwawancarai mengungkapkan, jika paku bumi dan galangan untuk tol telah masuk ke desa mereka.
"Sudah sebulan ini kalau paku bumi, kalau galangan baru berapa hari ini. Lahan warga kita ada juga kena jalur tol, namun kami belum tau pasti dimana pintu masuk dan jalur mana," ungkapnya.
Hendri menuturkan, sepengetahuan pihaknya hanya sekitar 1 kilo lahan di desa Karang Bindu yang terkena jalan tol dan itupun kebanyakan lahan perkebunan perusahaan.
"Ada juga punya warga tapi tidak banyak, hanya sedikit, banyak perkebunan," katanya.