Cerita Kepala Desa di Prabumulih Sering Didatangi Orang yang Mau Beli Tanah, di Lokasi Dibangun Tol
Kepala Desa Talang Batu, Syahril Kenedi, mengakui mengaku memang sudah banyak yang datang hendak membeli tanah dengan berbagai alibi atau modus.
Syahril Kenedi mengungkapkan, setiap malam warga desa khususnya yang memiliki tanah bakal dilalui jalan tol selalu bertanya kapan pembebasan lahan dan berapa akan dibayar lantaran lahan merupakan satu-satunya milik warga sebagai mata pencarian.
"Harapan kita sesegera mungkin dibebaskan, kita sudah bingung bagaimana menjelaskan karena tiap malam masyarakat ramai datang ke rumah saya. Mereka takut hilang kebun tidak ada lagi mata pencarian sementara ganti rugi tak sesuai," bebernya.
Sementara itu, Camat RKT, Danal Safri mengatakan ada 7 Desa yang akan dilintasi tol seperti Desa Rambang Senuling sepanjang 2 km, Desa Talang Batu 3 km, Desa Tanjung Rambang 2 km, Desa Karya Mulya 3 km dan Desa Karangan yang akan menjadi pintu masuk tol tepatnya di Simpang empat Tanjung Raman.
"Jadi nanti jika tol sudah selesai maka Prabumulih-Palembang tidak sampai 1 jam, sekarang ini masih tahap persiapan pembebasan dan pendatangan material," ujarnya.
Danal menuturkan, untuk material pembangunan tol baik paku bumi dan galangan sudah ada dan berdatangan di Desa Karang Bindu.
"Untuk pematokan lahan juga sudah dilakukan. Namun mereka langsung berkoordinasi dengan Kades setempat," ujarnya seraya menyebut dimana lahan pasti yang akan dilintasi tol belum tahu persis.
Kepala Dinas PUPR Prabumulih, H Beni Akbari sebelumnya mengatakan, jika pihak kontraktor pembangunan Tol sudah berkooridinasi dengan pihaknya dan juga sudah turun langsung ke Prabumulih.
Hanya saja, untuk perkembangan rencana pembangunan tol, mereka belum mengetahui secara pasti.
"Sudah ada yang datang dari Waskita Karya selaku pihak ketiga. Hanya saja untuk pembebasan lahan sampai sekarang kita belum tahu. Karena pelaksanaan bukan kita melainkan pihak Kementerian termasuk pembebasan lahan juga dilakukan oleh mereka," tegasnya.