Kenali Lima Hewan yang Diduga Pembawa Virus Corona di Wuhan, Tiga Diantaranya ada di Indonesia
Maka, Kenali Lima Hewan yang Diduga Pembawa Virus Corona di Wuhan, Tiga Diantaranya ada di Indonesia.
SRIPOKU.COM-Wabah Virus Corona di Wuhan China membuat warga dunia khususnya di Asia bahkan Indonesia resah.
Maka, Kenali Lima Hewan yang Diduga Pembawa Virus Corona di Wuhan, Tiga Diantaranya ada di Indonesia.
Kita semua perlu waspada, sebab efek Virus Corona sangat berbahaya. Bahkan dampaknya, lebih menyebabkan ketakutan daripada penyebaran dan berbahaya dari virus itu sendiri.
Bagaimana penyebaran Virus Corona.
Jauh sebelumnya, Virus Corona juga pernah mewabah di kawasan Arab Saudi bahkan Afrika yang menimbulkan banyak korban.
Karena, Virus Corona diduga bisa disebarkan oleh hewan yakni Simpanse, Babi, Sapi, Unta, dan kelelawar.
Khusus untuk kelelawar dan Unta sudah terbukti berdasarkan laporan dari VOA Indonesia, Selasa (28/1/2020).
1. Kelelawar
Sebaran kelelawar hampir di seluruh dunia, khususnya di Indonesia kelelawar merupakan jenis hewan malam yang sangat dominan.
Maka itulah harus waspada, sebab Penyebaran Virus Corona bisa disebabkan oleh kelelawar.
Buktinya jika kelelawar bisa menyebarkan Virus atau semacam dan potensi menyebarkan Virus Corona, sudah terbukti sejak 2013 hingga 2016 silam, kejadian ini berlangsung di Afrika Barat.
Bagaimana terjadi wabah ebola terparah dalam sejarah, seperti penyakit Corona yang disebab oleh Virus Corona, maka Ebola disebab oleh Virus Ebola,
Hewan yang menularkan virus langka ini tak lain adalah Kelelawar, yang diduga keras bisa pula menularkan Virus Corona.
Seperti diketahui, Peluang kematian pasien terinfeksi mencapai 59 persen. Bahkan Total korban meninggal dunia saat itu melebihi 11.000 orang terjadi di Afarika Barat oleh Virus Ebola yang dibawa oleh kelelawar.
Maka itulah bukan tidak mungkin, jika Virus Corona bisa menyebar lewat kelelawar.
Hal ini dibuktikan lewat Laporan dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS menyebut bahwa, keleawar bisa menyebarkan Virus Corona.
Untuk diketahui, gejala yang dialami pasien sama dengan terinfeksi ebola: mulai dari demam hingga otot ngilu. Semakin parah, ebola membuat penderitanya muntah-muntah, diare, melemahnya fungsi hati, serta pendarahan.
Infeksi Virus ini dapat menyebar lewat kontak langsung dengan darah atau cairan tubuh (urin, ludah, keringat, kotoran, muntah, air susu, sperma) orang yang terinfeksi.
Ketua Umum Asosiasi Dokter Hewan Satwa Liar, Aquatik, dan Hewan Eksotik Indonesia, Dokter Huda Darusman, mengatakan kelelawar berpotensi menyebarkan penyakit Virus Corona pada manusia.
Huda, yang merupakan pengajar di IPB itu, menjelaskan kelelawar memiliki daya tahan tubuh yang spesifik, yang mampu berperan sebagai reservoir atau penyimpan agen penyakit.
Sebelumnya, kata Huda, kelelawar merupakan reservoir Virus Corona lainnya penyebab SARS dan MERS.
Ketika dimakan, ujar Huda, virus itu bisa ditransmisikan ke manusia, meski virus sangat mudah dinonaktifkan dengan pemanasan atau bahan tertentu dalam proses pemasakan.
Penyebaran lewat udara, ujar Huda, juga membuat virus ini berbahaya.
"Corona ini yang jadi concern, menular melalui udara. Kami melihatnya nggak serta merta makan sop kalelawar kena corona, namun di udara sendiri sudah ada (virusnya)," ujar Huda.
2. Unta
Berbicara soal Virus Corona, maka dampaknya adalah bisa berupa penyakit MERS-COV, hal ini sudah terbukti terjadi di Arab Saudi.
Tercatat, MERS COV, meski ditularkan lewat manusia, tetapi diduga MERS berasal dari Unta di Arab Saudi.
Disebutkan pula jika WHO sempat menyarankan warga di Timur Tengah kala itu tidak memakan daging Unta.
Diketahui bahwa, Wabah MERS di Timur Tengah pada 2012 adalah yang terbesar. Infeksi dilaporkan terjadi hingga ke 24 negara. Jumlah korban tewas mencapai 525 orang, dengan 86 persennya berada di Arab Saudi.
Hingga saat ini total korban mencapai 858 jiwa, maka disebutkan MERS yang disebabkan Virus Corona ini dibawa dan ditularkan oleh Unta.
Namun Unta sebenarnya hanya terdapat di Arab Saudi, karena hewan khas dari padang pasir. Maka di Indoensia relatif hewan ini sangat sedikit.
3. Babi
Seperti diketahui, Babi merupakan hewan populer di seluruh dunia.
Jauh sebelum Virus Corona, Babi juga bisa membawa berbagai macam virus serupa.
Contohnya Flu Babi adalah penyakit saluran pernafasan yang disebabkan virus influenza yang menyerang saluran pernafasan babi. Virus ini bisa menginfeksi manusia.
Infeksi pada manusia juga berujung mutasi yang membuat virus ini bisa berpindah dari manusia ke manusia.
Gejalanya serupa dengan flu biasa. Misalnya demam, kekakuan pada sendi, hingga hidung meler. Selain itu flu babi bisa membuat penderitanya muntah-muntah, tidak sadar bahkan meninggal dunia.
Wabah flu babi pada 2009 disebabkan oleh virus tipe H1N1 dan pertama kali dideteksi di Meksiko. Korban tewas akibat wabah ini mencapai lebih 200.000 jiwa di seluruh dunia.
Seiring dengan munculnya Virus Corona, berkaca dari kasus di atas, bisa saja Babi memiliki potensi menyebarkan Virus Corona, meski sangat kecil kemungkinannya.
4. Sapi
Sifilis adalah penyakit menular seksual yang disebabkan bakteri Treponema pallidum.
Infeksi sifilis dapat dibagi dalam tiga fase dengan berbagai gejala, mulai luka di daerah infeksi (alat kelamin, anus, buah zakar atau mulut), bentol-bentol dan demam, hingga terganggunya berbagai organ tubuh seperti jantung hingga otak.
Infeksi bisa menular karena kontak langsung dengan luka sifilis.
Salah satu wakil presiden di organisasi alam liar, Wildlife Trust mengungkapkan bahwa sifilis bermula dari hewan. "Menginfeksi manusia dari sapi atau domba, beratus-ratus tahun lalu."
CDC mengungkapkan sifilis dapat dideteksi dengan tes darah. Sifilis juga bisa disembuhkan menggunakan antibiotik.
5. Simpanse
Selanjutkan Simpanse yang bisa menularkan HIV.
Dengan mewabahnya Virus Corona ini, maka wajib kiranya untuk waspada.
Sebab, Simpanse terbukti juga bisa meluarkan berbagai virus termasuk juga Virus Corona.
Sejarah membuktikan sipanse meluarkan virus HIV, di mana Virus ini menyerang sistem imun, terutama sel CD4. Sel ini berfungsi membantu sistem imun melawan penyakit. Jika tidak diobati, maka HIV akan terus membunuh sel CD4, membuat tubuh penderitanya gampang terinfeksi berbagai macam penyakit.
Peneliti Nottingham University mengungkapkan HIV berasal dari sejenis simpanse di Afrika Barat. Pemburu memburu hewan ini untuk dimakan. Mereka diduga terinfeksi saat penjagalan.
“Ketika orang memburu simpanse, mereka cenderung memenggalnya di tempat, darah muncrat ke mana-mana. Kalau pemburu ada luka terbuka di tubuh mereka, mereka bisa terinfeksi,” kata Paul Sharp, profesor genetika di Nottingham University.
Virus yang bisa menginfeksi lewat cairan tubuh: darah, sperma, cairan vagina ini sekarang bisa dicegah dengan metode PrEP (Pre-exposure prophylaxis), yang berbentuk pil minum. Rutin meminum pil setiap hari disebut CDC, efektif cegah HIV hingga 92 persen.