Ketua Tim Hukum PDIP Sudirta Yakin Sekjen PDIP Hasto tak Terlibat Kasus Suap Harun Masiku

Koordinator Tim Hukum PDIP, I Wayan Sudirta, menegaskan bahwa Hasto Kristiyanto selaku Sekjen PDIP tidak terlibat dalam kasus dugaan suap Harun Masiku

Editor: Refly Permana
Kompas.com/Kurnia Sari Aziza
Koordinator Tim Hukum PDIP, I Wayan Sudirta. 

SRIPOKU.COM - Koordinator Tim Hukum PDIP, I Wayan Sudirta, menegaskan bahwa Hasto Kristiyanto selaku Sekjen PDIP tidak terlibat dalam kasus dugaan suap Harun Masiku.

Dalam suatu acara talkshow di televisi, Sudirta siap dipersalahkan banyak orang andai kata dalam perkembangan kasus ini Hasto Kristiyanto ditetapkan sebagai tersangka.

Hasto Kristiyanto sendiri sudah menjalani pemeriksaan saksi oleh KPK untuk kasus dugaan suap Harun Masiku pada Jumat (24/1/2020).

Sebelumnya, Sudirta meminta pembuktian dari pihak-pihak yang menuding Hasto terlibat dalam kasus suap pergantian antar waktu (PAW) DPR 2019-2020 tersebut.

"Sekjen kami dibilang terlibat ini, terlibat itu," ujarnya.

"Siapa yang dapat membuktikan dia mengeluarkan uang," imbuhnya.

"Kan terlibat karena dia membiayai dan mengeluarkan uang dalam proses bagaimana Harun Masiku biar jadi (DPR)," kata Sudirta.

"Enggak sama sekali, percaya omongan saya," tegasnya.

Sudirta siap disalahkan kalau memang Hasto terbukti mengeluarkan uang dalam kasus tersebut.

"Kalau Terbukti ada uang dari pak Sekjen, salahkan saya," imbuhnya.

Soal Harun Masiku Koalisi Masyarakat Sipil Anti-Korupsi Laporkan Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly

Pernyataan Sudirta kemudian memancing pertanyaan dari pemandu acara 'Apa Kabar Indonesia Malam', Putri Violla.

"Kabarnya ada tangan kanan dan orang-orang yang dikenal oleh Pak Sekjen dalam operasi tangkap tangan (OTT) itu?" ujar Putri.

"Mungkin informasi kita berbeda," timpal Sudirta.

Sudirta kemudian mengungkapkan kasus ini akan selesai kalau Harun Masiku sudah tertangkap.

"Nanti kalau Pak Harun Masiku tertangkap semuanya menjadi clear," kata Sudirta.

"Dan saya yakin apa yang saya omongkan itu searah," imbuhnya.

"Saksi-saksi lain sudah bicara kok, dan semua saksi yang memberikan keterangan di KPK tak satupun menyebut apalagi menyampaikan alat bukti kalau Pak Sekjen mengeluarkan uang," jelasnya.

DPO KPK Harun Masiku Sempat Raih Ribuan Suara Kala Kampanye di Palembang

Koordinator Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI), Boyamin Saiman yang juga menjadi tamu dalam program tersebut membantah dari pernyataan Sudirta.

Boyamin menyebut satu diantara tersangka dalam kasus tersebut yakni Saeful Bahri telah membenarkan bahwa sumber uang suap berasal dari Hasto.

"Tapi ini kan ada Saiful Bahri yang waktu keluar pertama kali ditangkap dan ditanya wartawan, uangnya darimana apakah dari Hasto, ia menjawab 'iya' gitu," jelas Boyamin.

"Nah paling tidak meskipun hanya satu saksi istilahnya bukan memenuhi syarat alat bukti, tapi setidaknya ada yang ngomong begitu," imbuhnya.

Sudirta berdalih bahwa saat itu Saeful sedang mengalami tekanan yang besar.

Sehingga apa yang diucapkan tidak sesuai dengan pikirannya.

"Mengenai saudara Saeful yang saya baca itu, ketika dia keluar dalam keadaan pening, stres dan didesak terus oleh wartawan sehingga di iyain aja," ungkapnya.

Harun Masiku Dicari-cari KPK, Gantada Politisi Senior PDI Perjuangan Sumsel: Saya tidak Kenal Dia

"Dia dalam tekanan media, suasana, kelelahan, dan masih merasa kaget karena belum pernah merasakan hal itu, tahu-tahu ditangkap dan diperiksa KPK," imbuhnya.

Diberitakan sebelumnya, Sekjen PDI-P Hastro Kristiyanto telah memenuhi panggilan penyidik KPK pada Jumat.

Hasto diperiksa sebagai saksi kasus suap yang menyeret nama eks Komisioner KPU, Wahyu Setiawan dan kader PDI-P Harun Masiku.

Dikutip dari Kompas.com saat menjalani pemeriksaan, Hasto dapat 24 pertanyaan dari penyidik KPK.

"Ada sekitar 24 pertanyaan termasuk biodata," ujar Hasto.

Namun ia tidak memberikan penjelasan secara keseluruhan terkait materi pemeriksaan tersebut kepada awak media.

Hastu hanya mengaku ditanya sepotar alasan kebijakan PDI-P memilih Harun Masiku ketimbang Riezky Aprilia untuk menggantikan Nazarudin Kiemas yang meninggal dunia.

"Karena itu adalah sebagai bagian dari kedaulatan partai politik dan ada presedennya untuk itu, ketika almarhum Sutradara Ginting juga meninggal dan kami limpahkan suaranya kepada kader yang menurut partai terbaik," jelasnya.

Ia juga mengungkapkan bahwa tidak tahu menahu soal dugaan pemberian suap dari Harun Masiku kepada eks Komisioner KPU itu.

"Sama sekali tidak tahu, karena partai telah menegaskan berulang kali melalui surat edaran untuk tidak boleh menyalahgunakan kekuasaan apalagi sebuah tindakan yang melanggar hukum," imbuhnya.  (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul I Wayan Sudirta Yakin Hasto Tak Terlibat Kasus Harun: Kalau Terbukti Keluarkan Uang, Salahkan Saya!

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved