Ketahui Gejala Serangan Jantung Pada Perempuan dan Pencegahannya

Tekanan darah tinggi dan masalah jantung umumnya dianggap sebagai penyakit laki-laki, tapi tentu saja itu tidak benar.

Editor: Bejoroy

SRIPOKU.COM - Fisik laki-laki dan perempuan memang jelas berbeda. Namun perbedaan tidak hanya terbatas pada penampilan luar dan organ reproduksi.

Dalam banyak hal yang berhubungan dengan organ, pembuluh darah, dan hormon juga berbeda antara perempuan dan laki-laki.

Contoh penting bisa dilihat pada sistem kardiovaskular dan penyakit yang berhubungan dengannya.

Semua Serangan Jantung Serius - Serangan Jantung Ringan Juga Wajib Ditanggapi Serius

Serangan Jantung pada Wanita Hamil, Apa yang Harus Dilakukan?

Tekanan darah tinggi dan masalah jantung umumnya dianggap sebagai penyakit laki-laki, tapi tentu saja itu tidak benar.

Penyakit kardiovaskular adalah penyebab kematian nomor satu pada perempuan berusia di atas 35 tahun di seluruh dunia. Pada 2017 saja, terdapat 344.524 orang meninggal karena penyakit kardiovaskular di Jerman dan 55 persen dari mereka adalah perempuan.

Tubuh laki-laki dianggap sebagai 'tubuh normal'
Meski nyata memiliki perbedaan fisik, dunia medis telah lama memperlakukan lelaki dan perempuan seolah-olah identik secara biologis dan fisiologis.

Tubuh laki-laki biasanya dianggap sebagai "keadaan normal" karena studi medis umumnya dilakukan kepada kaum lelaki.

Tubuh perempuan dianggap terlalu rumit karena adanya siklus bulanan dan fluktuasi hormon terkait.

Baru pada tahun 1993 di Amerika Serikat ada peraturan yang mengharuskan lelaki dan perempuan dilibatkan dalam uji klinis.

Sedangkan di Uni Eropa baru pada awal tahun 2000-an terbit arahan yang mengharuskan studi medis untuk menguji perbedaan efek obat bagi laki-laki dan perempuan.

Ini berarti masih terlalu sedikit yang diketahui tentang pencegahan, gejala, pilihan pengobatan dan bentuk penyakit kardiovaskular pada perempuan.

Perbedaan penyakit jantung antara laki-laki dan perempuan
Ketika terjadi serangan jantung, arteri yang memasok darah ke jantung tersumbat. Akibatnya, area otot jantung yang terserang tidak mendapatkan oksigen yang cukup dan kemudian mati.

Ilustrasi
Ilustrasi (ISTIMEWA)

Sebelum mencapai menopause, risiko serangan jantung pada perempuan lebih rendah bila dibandingkan dengan laki-laki.

Salah satu alasannya adalah karena ada sedikit plak disimpan di pembuluh darah perempuan dan karena itu arteri cenderung lebih jarang tersumbat.

Orang memperkirakan bahwa hormon seks perempuan yaitu estrogen bertanggung jawab atas hal ini.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved