Jasad Bayi Ini Ditolak Warga Desa untuk Dimakamkan, Karena Orang Tuanya Miskin

Dalam postingannya Abam Botak menuliskan, seorang anak yang hendak di makamkan, tak ada satu warga pun membantu keluarga tersebut.

Editor: Yandi Triansyah
Facebook / Abam Botak
Seorang ayah terlunta-lunta menggendong bayinya yang meninggal. (Facebook / Abam Botak) 

Puas bapanya mencari tanah dan imam untuk kubur dan uruskan jenazah anaknya.

Namun oleh kerana mereka tidak memiliki dokumen dan sumber kewangan yang mencukupi.

Bayi tersebut dinafikan untuk ditanam di tanah perkuburan dalam kawasan kampung yang mereka duduki sekarang.

Bahkan untuk urus jenazah bayi tersebut pun tidak dapat dibuat dikampung yang mereka duduki sekarang.

Saya tidak akan sebut nama kampung tersebut! Hati saya sangat hancur dan remuk ketika itu.

Tapi kita fikirlah sendiri, mereka itu beragama Islam, saudara seislam kita.

Berapa sangatlah ruangan tanah yang akan di gunakan untuk jenazah bayi yang baru lahir sehingga kita tergamak tidak mengurus jenazah bayi tersebut.

Ingatlah saudaraku. Allah tidak tanya, apa negaramu nanti, dan apa negaranya nanti.

Tapi Allah akan tanya kita, apakah kita sudah jalankan tanggungjawab kita sebagai muslim.

Istifarlah, bermuhasabahlah!

Bolehkah kita ketepikan soal kewarganegaraan si mati dalam bab kematian.

Sebab si mati tidak boleh pun berbuat apa-apa dan tubuh badannya akan terus mereput dan membusuk jika kita tidak ingin menguruskannya!

Namun Alhamdulillah, akhirnya bayi tersebut dapat di tanam juga di (TPI) Sim-sim, Sandakan.

Terima kasih kepada penjaga (TPI) kerana mengizinkan jenazah bayi ini di tanam di sana.

Ini bukti dalam hati kamu masih ada nilai kemanusiaan.

Saya pulangkan pada rakan-rakan untuk menilainya. Izinkan saya berbeza pendapat".(*)

Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Saking Miskinnya, Jenazah Bayi Ini Ditolak Warga Desa Dimakamkan di Pemakaman Umum

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved