Komentar Agen Gas di Palembang, Pasca Ada Informasi Kenaikan Harga Gas Melon Rp 35 Ribu

Pemerintah resmi akan lakukan penghentian subsidi harga gas elpiji 3 kg (gas melon) pada pertengahan tahun 2020.

Penulis: Jati Purwanti | Editor: Yandi Triansyah
SRIPOKU.COM/SUGIH MULYONO
: Tampak warga tengah membeli tabung gas melon yang digelar Pertamina di halaman Kantor Camat Sukarami Palembang, Rabu (10/6/2015). 

Komentar Agen Gas di Palembang, Pasca Ada Informasi Kenaikan Harga Gas Melon Rp 35 Ribu

SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Pemerintah resmi akan lakukan penghentian subsidi harga gas elpiji 3 kg (gas melon) pada pertengahan tahun 2020.

Nantinya subsidi akan diberikan dengan sistem yang berbeda, sehingga harga gas elpiji dijual dengan harga pasaran sama seperti harga gas 12 kg.

Harga gas elpiji 12 kilogram saat ini berada di kisaran Rp 141 ribu atau bila dibagi per kg harganya Rp11.750.

Berdasarkan harga tersebut nantinya gas melon akan menjadi Rp35.250.

Angka ini naik sekitar 75 persen dari harga saat ini yang berada di kisaran Rp20.000.

Menyikapi hal tersebut agen gas elpiji di Palembang, mengakui akan tetap menerapkan aturan kenaikan harga yang disebabkan oleh penghentian subsidi harga.

Erna misalnya, agen gas di kawasan Perumnas ini mengatakan, akan menyalurkan gas melon kepada masyarakat meskipun harus dengan harga terbaru yang ditetapkan per Juli nanti.

"Kami ikut saja regulasi. Soal nantinya mungkin akan ada pengurangan permintaan kami belum bisa memperkirakan," katanya, Rabu (15/1/2020).

Pengusaha UMKM kuliner, Ami, mengungkapkan bila nantinya harga gas melon mengalami kenaikan dia memutuskan akan beralih ke jaringan gas (jargas) kota.

Pasalnya, setelah melakukan perhitungan dia merasakan terdapat perbedaan biaya operasional yang akan dikeluarkan jika tak lagi menggunakan gas elpiji 3 kg.

"Walaupun untuk pemasangan awal jargas lumayan besar tarifnya namun jika dihitung jangka panjang akan menguntungkan bagi saya," kata Ami.

Sebagai contoh, harga jargas per kubik setelah mengalami kenaikan menjadi Rp4.250 meter kubik untuk
pengguna kecil dan tarif pelanggan besar semula menjadi Rp 4.250 naik menjadi Rp6.000 meter kubik.

Ami adalah pelanggan kecil sehingga diberlakukan tarif Rp4.250 per kubik.

Ini mengindikasikan bila dalam satu bulan saja Ami menggunakan 10 m kubik gas dia hanya perlu mengeluarkan Rp42.500.

Srtinya, dia akan menghemat biaya produksi pembuatan keripik dan makanan olahan lainnya.

"Kalau gas elpiji setidaknya dalam sebulan butuh 6 kg, mengeluarkan biaya Rp70 ribu, dengan asumsi dua gas melon,' kata dia.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved