Pulau Natuna Jadi Tempat Nelayan Palembang Mencari Ikan, Musim Hujan jadi Halangan Terberat
Dalam satu tahun, lebih dari satu kali nelayan asal Kota Pempek mengais rezeki di perairan Laut Cina Selatan, tempat dimana Pulau Natuna berada.
Penulis: anisa rahmadani | Editor: Refly Permana
Biasanya ikan yang dapat di pulau tersebut berupa ikan Tongkol dan ikan sarden.
Kesulitan ketika nelayan itu, menurutnya, hanya ketika musim hujan dan angin kencang dari Barat Daya. Lantaran ikan tidak ada dan ombak laut sedang tidak bersahabat.
"Biasanya itu kalau udah bulan 11 sampe Februari, hujan deras sama angin dari Barat daya. Jadi bulan 10 biasanya udah pulang," tuturnya.
Ia juga menceritakan perjalanan dari Palembang ke Pulau Natuna selama 4 hari 4 malam, maka mereka sedang persiapan dibuat sejak awal bulan 1 ini.
"Kan bulan 3 berangkat, itu 4 hari 4 malam jadi persiapanya kami mulai dari bulan 1 ini baik itu mesin, sembako, kesehatan udah kami persiapkan karena kami pulang 2 bulan sekali jika bak ikan kapal kami udah terisi penuh," ungkapnya.
• Prabowo Ajak Berantem Mantan Anak Buahnya Terkait Natuna, Jokowi Berang dan Siap Bawa Kapal Perang
Menurutnya juga, ikan yang telah didapat tersebut bakal dibekukan selama masih di perjalanan.
Ikan tersebut bakal diturunkan langsung di Pasar Induk Jakabaring Kota Palembang.
Sejauh ini menurutnya tidak pernah terjadi hal berat saat nelayan di pulau tersebut kecuali saat angin kencang.
Selain di Pulau Natuna ia bersama teman temannya juga pernah melaut di laut perbatasan Vietnam.
" Kami paling jauh cuman di perbatasan Laut Vietnam, itu seminggu perjalanannya," ujarnya.
Menurutnya tidak pernah ada yang sakit parah saat nelayan kecuali sakit meriang dan sakit 'kanker'0.
"Gak ada yang pernah sakit parah kecuali sakit merindukan kasih sayang dan kantong kering," ujar bapak yang punya anak 3 ini sambil bergurau.
Di akhir wawancara ia pun memberikan harapan kepada pemerintah agar surat perizinan nelayan jangan dipersulit.
Selain itu ia meminta untuk di percepat proses pembuatannya agar keselamatan mereka jika melaut aman dan terkendali.
"Paling harapannya jangan dipersulit kalau mau buat surat izin itu terus kalau bisa di percepat jangan sampai sebulan kan itu menghambat kami terus juga surat itu kan untuk keselamatan kami selamat di laut," tutupnya.