KONI Sumsel Dililit Utang
Harapan Pelatih Terhadap Tagihan JSC ke KONI Sumsel Mencapai Miliaran Jelang PON
kedua belah pihak duduk bersama untuk meyelesaikan permasalahan tersebut jangan sampai seperti awal tahun 2019 dilakukan pengembokan tempat latihan.
Penulis: Abdul Hafiz | Editor: adi kurniawan
Harapan Pelatih Terhadap Tagihan JSC ke KONI Sumsel Mencapai Miliaran Jelang PON
LAPORAN WARTAWAN SRIPOKU.COM, Abdul Hafiz
SRIPOKU.COM - Tagihan uang sewa latihan atlet di JSC Palembang hingga Desember mencapai Rp 9 Miliar, apabila tidak dibayar segera maka para pelatih takut akan kembali terulang awal tahun 2019 lalu, dengan penggembokan tempat latihan sehingga para atlet dan pelatih tidak bisa menggelar latihan.
Hal ini tentunya sangat merugikan bukan atlet dan pelatih saja tetapi nama baik Sumatera Selatan pasalnya 2020 mendatang akan digelar Pekan Olahraga Nasional (PON), sejak dini para atlet Sumsel sudah mulai menggelar latihan.
Dengan adanya permasalahan tersebut maka pelatih loncat indah Sumsel Meirizal Usra harap kedua belah pihak duduk bersama untuk meyelesaikan permasalahan tersebut jangan sampai seperti awal tahun 2019 dilakukan pengembokan tempat latihan.
"Kalau sampai seperti tahun kemarin ini akan merugikan para atlet dan pelatih, apalagi 2020 ini akan digelar PON," katanya saat dikomfirmasi melalui handpone, Rabu (25/12/2019) malam.
Ia menjelaskan, permasalahan seperti ini harus segera diselesaikan, bila perlu jangan antara KONI dan JSC saja tetapi pihak pemerintah provinsi dalam hal ini gubernur harus turut meyelesaikan ini.
"Kami berharap dalam masalah ini agar jangan sampai melaus dan merugikan kami para atlet dan pelatih harus ada peran serta gunernur dalam peyelesaian masalah ini," ujarnya.
Ketika ditanya, permasalahan tunggakan yang dilakukan KONI Sumsel terhadap JSC, dirinya tidak mengetahui sama sekali masalah tunggakan yang terjadi.
"Kalau kami atlet dan pelatih tahunya latihan saja, karena kita membawa nama Sumsel," katanya.
Ia menjelaskan, selama ini JSC sudah memberikan keluwesan untuk para atlet yang dibawah naungan KONI Sumsel latihan.
"Kalau masalah sewa dan tempat latihan, kami para pelatih dan atlet tidak mengetahui. Karena tugas kita sebagai pelatih dan atlet mengejar prestasi serta harus memiliki tempat latihan," ujarnya.
Sebelumnya, Ketua Umum KONI Sumsel terpilih Hendri Zainuddin mengaku terkejut mendengar kabar tagihan uang sewa latihan atlet di JSC Palembang sebesar Rp 9 Miliar.
"Kalaupun penempatan atlet latihan di JSC, kita akan tanya dulu dengan Kak Dhennie Zainal (Plt Ketum KONI Sumsel Terpilih), karena utang kita kabarnya sampai Rp 9 M," ungkap Hendri Zainuddin.
Menurut Hendri Zainuddin yang lebih dikenal sebagai Manajer Sriwijaya FC, permasalahan itu dinilai luar biasa.
"Kenapa kita punya fasilitas itu membebani pembinaan olahraga di Sumsel," kata pengusaha asal Payaraman, Kabupaten Ogan Ilir.
Mantan Senator DPD RI ini berjanji akan mencarikan solusi terbaik, dan bila memungkinkan demi untuk prestasi atlet Sumsel agar bisa digratiskan.
"Itu akan kita cari solusinya bagaimana JSC betul-betul bermanfaat untuk atlet, terutama atlet yang berprestasi.
Saya lihat di situ ada cabor renang, menembak, panjat tebing, kita minta fasilitas itu membayarnya.
Kalau atlet luar bolehlah sewa mahal setuju kita.
Tapi untuk atlet sendiri Sumsel, ya kita mohon keringanan.
Bahkan bisa bila perlu gratis," ujar mantan Anggota Fraksi PKS DPRD Banyuasin.
Hendri Zainuddin yang juga Ketua Umum Pengprov PABBSI Sumsel ini menyatakan akan menyurati manajemen JSC.
"Tetapi kita lihat nanti perkembangannya kita akan akan komunikasi bikin surat dengan pengelolah JSC," ujarnya.
Sementara itu, Direktur Operasional PT JSC, Bambang Supriyanto mengatakan, untuk tagihan sewa atlet KONI Sumsel itu angkanya bukan Rp 9 M, tapi 6 miliar lebih sedikit.
"Itu atlet KONI Sumsel yang berlatih menggunakan fasilitas di seluruh JSC dari Januari hingga Desember 2019," katanya.
Menurut Bambang, jumlah angka tagihan yang disampaikan ke KONI Provinsi Sumsel ini telah sesuai dengan jumlah pemakaian yang digunakan atlet cabor binaan KONI Sumsel.
"Tagihan ini berdasarkan data atlet cabor-cabor KONI yang latihan," kata Bambang.
Bambang yang mengaku tengah di dalam perjalanan belum menjelaskan rincian.
Ketika ditanyakan tarif khusus, menurutnya harus ada pengajuan permohonan terlebih dahulu.
"Ada tarif khusus, cuma belum serta merta diberikan karena harus ada pengajuan permohonan dari pihak KONI Sumsel.
Nanti saya jelaskan. Saya masih di perjalanan Lampung," ujarnya.
Ia juga tidak menampik di tahun 2020 mendatang ada rencana PT JSC bakal mendapat suntikan dana dari Pemprov Sumsel.
"Memang ada rencana itu (suntikan dana dari Pemprov Sumsel di tahun 2020 mendatang)," ujarnya.