Hadapi PON 2020, Koni Sumsel Datangkan Pelatih Asing Hingga TC ke Luar Negeri

Kesiapan Kontingen Sumsel yang akan berlaga di PON XX Papua 2020, terus dilakukan. Beberapa upaya dilakukan dengan mendatangkan pelatih asing hingga

Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Yandi Triansyah
SRIPOKU.COM/ABDUL HAFIZ
Ketua Umum KONI Sumsel Terpilih H Hendri Zainuddin SAg SH (ketiga dari kanan) menerima laporan pertanggungjawaban pengurus lama dari Pimpinan Sidang Pleno Musorprov KONI Sumsel. hendri ketum 

Hadapi PON 2020, koni Sumsel Datangkan Pelatih Asing Hingga TC ke Luar Negeri

Laporan wartawan Sripoku.com, Abdul Hafiz

SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Kesiapan Kontingen Sumsel yang akan berlaga di PON XX Papua 2020, terus dilakukan.

Beberapa upaya dilakukan dengan mendatangkan pelatih asing hingga traning center
ke luar negeri.

"Saya akan berdialog dengan yang ada statement kak Dhennie Zainal (Plt Ketum KONI Sumsel demisioner) ada 115 atlet Sumsel yang lolos PON. Nah itu akan saya panggil untuk berdialog dari hati ke hati potensi emasnya. Kalaupun dia dapat potensi emas dia akan, nanti kita akan treatment khusus. Apakah akan kita carikan pelatih asing, atau kita TC-kan ke luar," ungkap Ketua Umum KONI Sumsel Terpilih H Hendri Zainuddin SAg SH, Selasa (24/12/2019)

Menurut Hendri mempersiapkan atlet PON ini menjadi prioritasnya.

"Yang penting di PON ini kita berusaha memperbaiki peringkat. Atlet 115 ini akan kita prioritaskan sebelum pelantikan," tegas HZ.

Hendri Zainuddin SAg SH mengaku saat ini tengah mempersiapkan susunan kepengurusan bersama Tim Formaturnya.

"Kita kejar-kejaran pada pertengahan Januari 2020 akan melakukan pelantikan KONI sudah cepat bergerak. Terus kita betul-betul konsentrasi di atlet. Binpres adalah pekerjaan utama saya mengangkat prestasi olahraga di Sumsel. Nanti kita akan bagi tugas dengan Waka-Waka di KONI Sumsel," kata mantan Senator DPD RI.

Ketika ditanyakan anggaran PON Papua 2020, HZ yang juga Ketum Pengprov PABBSI Sumsel mengaku belum tahu.

"Belum tahu kita masuk ini sudah tutup pembahasan anggaran. Disporalah dalam hal ini leading sector. Saya belum bisa berkata begitu karena belum tahu pesawat ke Papua berapa, ofisialnya belum tahu. Kita lihat Rp 30 miliarlah setahun. Mudah-mudahan dengan adanya PON ini bisa naik buat transportasi ke Papuanya yang berat," kata dia.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved