Kata Polisi Ini, Kakek Bastari Hanya Diberi Obat Merah dan Plester Pasca Ditikam di bawah Ampera

Kakek Bastari diselamatkan oleh seorang anggota polisi di saat dirinya duduk sendirian pasca ditikam perampok yang melarikan uang Rp 500 ribunya.

Editor: Refly Permana
handout
Kelvin ketika melihat luka tusuk yang diderita Abas pasca dirinya ditikam seorang perampok ketika berada di kawasan bawah Jembatan Ampera. 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Nasib malang diderita kakek Bastari (58). Pria yang kesehariannya mencari nafkah sebagai kuli angkut di Pasar 16 Palembang ini dirampok ketika berada di bawah Jembatan Ampera Sabtu (14/12/2019) malam. Selain kehilangan uang Rp 500 ribu miliknya, pria bersapaan Abas ini juga ditikam di bagian punggung oleh si pelaku.

Uang Rp 500 ribu itu sudah ditabung Abas berminggu-minggu. Uang yang ia simpan di dalam tas dibawa lari oleh pelaku.

Cerita Sedih Kuli Panggul di Pasar 16 Palembang, Nabung Berminggu Habis Dirampok di Jembatan Ampera

Diceritakan Bripka Kelvin Marley, anggota Dit Intelkam Polda Sumsel yang membawa Abas ke RS AK Gani sebelum membuat laporan di SPKT Polrestabes Palembang Minggu (15/12/2019) siang, ia melihat Abas duduk tak berdaya di sekitar lokasi. Dirinya makin tak tega begitu melihat luka tusuk di punggu Abas hanya diberi obat merah dan plester.

"Awalnya dapat laporan ada orang kena tusuk. Saya lihat di lokasi, kakek Abas ini duduk sembari kesakitan, langsung saya bawa ke RS AK Gani setelah memberikan perawatan seadanya di lokasi kejadian," kata Kelvin, yang dihubungi sripoku.com via WhatsApp Selasa (17/12/2019).

Kisah Akoy, Wanita yang Berhasil Wisuda dan Karirnya Sukses Meski Ayahnya Hanya Kuli Panggul Semen

Selain mendapat perawatan, Kelvin mengatakan, Abas juga sempat dilakukan visum ketika berada di RS AK Gani Palembang.

Seorang kuli angkut di Pasar 16 Ilir Palembang, Bastari, yang menjadi korban perampokan dan penganiayaan di Pasar 16 Ilir. Selain kehilangan uang Rp 500 ribu yang ia tabung berminggu-minggu lamanya, pria malang ini juga ditikam si pelaku.
Seorang kuli angkut di Pasar 16 Ilir Palembang, Bastari, yang menjadi korban perampokan dan penganiayaan di Pasar 16 Ilir. Selain kehilangan uang Rp 500 ribu yang ia tabung berminggu-minggu lamanya, pria malang ini juga ditikam si pelaku. (tribunsumsel.com)

Kelvin mengatakan, pasca membuat laporan, anggota kepolisian sudah turun ke lokasi kejadian untuk olah TKP.

Sejumlah saksi juga sudah dimintai keterangan.

Abas pasca ditikam oleh seorang perampok di kawasan bawah Jembatan Ampera.
Abas pasca ditikam oleh seorang perampok di kawasan bawah Jembatan Ampera. (handout)

Mengenai Abas, Kelvin tidak tahu alamat tinggalnya lantaran Abas tidak memiliki kartu identitas.

Ia menduga Abas seorang tunawisma yang tidak memiliki tempat tinggal tetap kerja menjadi kuli panggul di Pasar 16 Ilir Palembang untuk menghidupi diri.

Diketahui saat ini, Abas telah beraktivitas kembali sebagai kulinpanggul di Pasar 16 Ilir Palembang.

"Sudah mulai kerja lagi. Kondisinya disehat-sehatkan saja, mestinya masih harus istirahat," ujar Kelvin.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved