BREAKING NEWS:13 Kasus Teror Harimau di Pagaralam-Lahat,BKSDA Ungkap Fakta Baru Ada Wilayah Diganggu

BREAKING NEWS:13 Kasus Teror Harimau di Pagaralam-Lahat,BKSDA Ungkap Fakta Baru Ada Wilayah Diganggu

SRIPOKU.COM, PALEMBANG-Total jika diurut berdasarkan sejak tanggal 16 November hingga 14 Desember kemarin, ada 13 kasus teror harimau, baik berupa serangan harimau maupun penampakan yang membuat warga ketakutan.

Meski sesungguhnya, dari 4 kasus serangan harimau itu, ada 3 warga yang tewas, yakni 2 dari Lahat dan 1 dari Semende Muaraenim. Sementara sisanya, 9 kasus merupakan penampakan baik itu warga yang melihat jejak harimau, atau berupa trauma dan ketakutan.

Adapun korban serangan harimau yakni, Kuswanto, warga Pulau Panas Kecamatan Tanjung Sakti Pumi Kabupaten Lahat Sumatera Selatan, yang diduga adalah harimau dari Gunung Patah, sebaran Hutan lindung di kawasan Gunung Dempo Pagaralam.

Kemudian Yudiansyah yang merupakan warga Lahat namun berkebun di kawasan Tebat Benawa Pagaralam, yang membuatnya ditemukan tewas mengenaskan diterkam harimau.

Selanjutnya, kasus kematian ketiga dari serangan harimau adalah Mustadi (52), warga Desa Pajar Bulan Kecamatan Semendo Darat Ulu.

Adapun 2 warga lainnya yang mengalami luka akibat serangan harimau, tercatat ada nama yakni, Marta warga Tebat Benawa, dan satu Wisatawan asal Sekayu yang tak diketahui namanya saat berada di Tugu Rimau Pagaralam.

Sisanya 8 kasus adalah penampakan atau terlihat berkeliaran di pemukiman warga, atau mencuri ternak.

Namun semua Teror Harimau tersebut, terjadi di kawasan Lahat dan Pagaralam serta daerah yang berbatasan dengan dua kabupaten itu, seperti kasus terakhir yakni, desa Tebat Benawa yang langsung berbatasan dengan Hutan Lindung yang membentang di perbatasan antara Pagaralam, Lahat dan kabupaten sekitarnya.

Begitupun Kebun Kopi Ataran Padamaran Kecamatan Kota Agung Lahat yang berbatasan langsung dengan Desa Rekimai Jaya kecamatan Semende Darat Tengah Kabupaten Muaraenim,