Timnas Indonesia

Sambut Shin Tae-yong jadi Pelatih Timnas Indonesia, PSSI Siapkan Tiga Asisten Pelatih Lokal

Shin Tae-yong memang berpeluang besar menjadi juru taktik timnas Indonesia karena ia sangat menyakinkan PSSI ketika melakukan

Editor: Adrian Yunus
Media resmi PSSI
Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan (kiri), bersama calon pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong. 

SRIPOKU.COM -  Terkait dengan kabar Shin Tae-yong melatih Timnas Indonesia, PSSI akan menyiapkan dua sampai tiga pelatih lokal untuk menemani mantan pelatih timnas Korea Selatan tersebut.

Shin Tae-yong memang berpeluang besar menjadi juru taktik timnas Indonesia karena ia sangat menyakinkan PSSI ketika melakukan fit and proper test beberapa waktu lalu.

Dengan tegas, mantan pelatih timnas Korea Selatan di Piala Dunia 2018 itu yakin bisa memberikan prestasi ke timnas Indonesia.

Sementara pesaingnya yakni Luis Milla selaku pelatih asal Spanyol tidak bisa berjanji untuk memberikan juara ke tim Merah Putih. 

PSSI cukup terheran-heran karena sejatinya Luis Milla sudah menjadi juru taktik timnas Indonesia selama dua tahun terakhir.

Luis Milla dan Shin Tae-yong, dua kandidat pelatih timnas Indonesia. (Tribunnews dan bolasport)
Ya, semasa Luis Milla menjadi juru latih timnas Indonesia, ia tidak bisa menembus target yang dilancangkan PSSI, yaitu mendapatkan medali emas SEA Games 2017 dan menembus empat besar Asian Games 2018.

Di bawah asuhan Luis Milla, timnas Indonesia hanya mendapatkan medali perunggu SEA Games 2017 dan membawa timnya ke babak 16 besar Asian Games 2018.

"Ya paling ada dua atau tiga pelatih asal Indonesia yang akan gabung ke sana (bersama Shin Tae-yong)," kata Wakil Ketua Umum PSSI, Cucu Soemantri, dikutp Tribunnewswiki.com dari Bolasport.com pada Kamis (12/12/2019).

Untuk siapa pelatihnya itu, Cucu Soemantri belum bisa menjawab.

Kemungkinan besar salah satunya adalah pelatih timnas U-19 Indonesia, Fakhri Husaini.

"Siapapun pelatihnya nanti, kami akan siapkan agar mereka bisa mendapatkan transfer ilmu," ucap Cucu Soemantri.

Selain Luis Milla dan Shin Tae-yong, ada satu pelatih lagi yang siap menjadi juru taktik timnas Indonesia, yakni Indra Sjafri.

Indra Sjafri merupakan pelatih sukses yang telah mempersembahkan juara Piala AFF U-19 2013, Piala AFF U-22 2018, dan medali perak SEA Games 2019.

"Kalau untuk Indra Sjafri, ia pelatih bagus dan jadi bahan pertimbangan, tapi nanti akan dikaji dahulu," tutup Cucu Soemantri.

Pertimbangan PSSI memilih Shin Tae-yong

Shin Tae-yong telah bertemu PSSI di Malaysia pada tanggal 19 bulan November lalu.

Kemungkinan besar, memang Shin Tae-yong yang akan menjadi pelatih timnas Indonesia.

Hal itu dikatakan Ketua Umum PSSI, M Iriawan selepas laga timnas U-23 Indonesia melawan Vietnam pada final SEA Games 2019 di Stadion Rizal Memorial, Manila, Filipina, Selasa (10/12/2019).

Pria yang akrab disapa Iwan Bule itu melontarkan pernyataan itu di hotel tempat menginap pemain timnas U-23 Indonesia setelah pertandingan.

Iwan Bule mengatakan ia dan pengurus PSSI akan segera menggelar rapat Komite Eksekutif (Exco) untuk menentukan siapa pelatih timnas Indonesia.

Rencananya rapat itu akan digelar di Jakarta dalam waktu dekat.

Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan. ((Media resmi PSSI))

“Untuk pelatih senior akan kami pikirkan dan rapatkan di Jakarta,” kata Iwan Bule.

“Tetapi kemungkinan besar, kami akan mengambil Shin Tae-yong.

“Dari pembicaraan dengan beberapa anggota Exco PSSI, mereka tertarik dengan Shin Tae-yong,” kata Iwan Bule.

Akan tetapi, ada kabar yang menyebutkan bahwa Shin Tae-yong diminati klub China.

Karena itu, PSSI pun ingin melakukan gerak cepat.

 "Ya, saya sudah tahu kabar itu, katanya mau diambil klub China."

"Jadi kami harus cepat-cepatan,” kata Iwan Bule.

Alasan tolak Luis Milla

Sedangkan terkait Luis Milla, Iwan Bule menegaskan bahwa pelatih asal Spanyol itu tidak bisa berjanji untuk mempersembahkan gelar juara kepada timnas Indonesia.

Oleh karena itu, PSSI lebih tertarik mendatangkan pelatih asal Korea Selatan, Shin Tae-yong.

Sebab, Shin Tae-yong berjanji dan siap memberikan prestasi ke tim Merah Putih kala bertemu dengan PSSI di Kuala Lumpur, Malaysia, pada 19 November 2019.

10 hari kemudian giliran Luis Milla yang berhadapan dengan PSSI di Manila, Filipina.

Mochamad Iriawan pun cukup kaget mendengar pernyataan Luis Milla yang tidak berjanji mempersembahkan gelar juara.

Padahal sebelumnya eks pemain Barcelona itu sudah membesut skuat Garuda selama dua tahun sejak 2017.

Meski tak memberikan gelar instan, timnas Indonesia dibawah asuhan Luis Milla memiliki identitas permainan jelas, gaya sepak bola proaktif (sesuai dengan cita-cita Filanesia PSSI), percaya pada proses dan mengubah mentalitas bertanding.

Sepak bola yang diterapkan Luis Milla memang tak bisa secara instan menghasilkan gelar dalam waktu dekat.

Namun, efek panjangnya akan terasa lima hingga sepuluh tahun kedepan karena Filanesia yang menjadi cetak biru untuk pembinaan kontinyu sepak bola muda Indonesia juga relevan dengan sepak bola yang dibawa Luis Milla.

Luis Milla dan Shin Tae-yong, dua kandidat pelatih timnas Indonesia. (Tribunnews dan bolasport)
Selain itu, banyak suporter yang menginginkan Luis Milla karena hal tersebut.

Meski begitu bola panas ada di tangan PSSI.

“Dari hasil kemarin, Luis Milla tidak bisa menjanjikan untuk tampil terbaik menjadi juara."

“Kalau Shin Tae-yong siap untuk memperbaiki sepak bola Indonesia dan juara,” ucap Mochamad Iriawan atau yang biasa disapa Iwan Bule itu.

Shin Tae-yong, mantan pelatih timnas Korea Selatan. 
Iwan Bule sudah mengatakan kemungkinan besar memang Shin Tae-yong yang akan menjadi pelatih timnas Indonesia.

Keputusannya nanti setelah adanya rapat Komite Eksekutif PSSI di Jakarta dalam waktu dekat.

“Kalau sudah oke semua, baru nanti dikontrak tapi rencananya minimal satu tahun dahulu,” kata Iwan Bule.

Bila benar menjadi pelatih timnas Indonesia, tugas pertama Shin Tae-yong adalah Piala AFF 2020.

Selanjutnya, eks pelatih timnas Korea Selatan di Piala Dunia 2018 itu bisa saja menjabat sebagai juru latih timnas U-20 Indonesia untuk Piala Dunia U-20 2021.

“Ya nanti bisa ke senior atau juga ke Piala Dunia U-20,” kata Iwan Bule

Nasib Indra Sjafri pasca SEA Games 2019

Kontrak Indra Sjafri bersama PSSI sebagai pelatih timnas U-23 Indonesia segera berakhir seiring selesainya gelaran SEA Games 2019.

Kerja sama Indra Sjafri dengan PSSI akan selesai pada akhir Desember sesuai dengan kesepakatan awal saat penunjukkannya pada Desember tahun lalu.

Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan alias Iwan Bule belum mau bicara terkait masa depan Indra Sjafri saat kontrak sang pelatih habis.

"Indra Sjafri bagus."

"Ya nanti akan kami bicarakan lagi, jangan sekarang," kata Mochamad Iriawan di Manila, Kamis (12/12/2019).

Pelatih tim nasional U-23 Indonesia, Indra Sjafri, dalam sebuah wawancara dengan Kompas.com di Jakarta, Selasa (5/3/2019). (Kompas.com)
Sebelumnya, Indra Sjafri sempat memberikan kode meminta ditunjuk menjadi pelatih timnas Indonesia senior.

Hal itu diungkapkannya saat timnas U-23 Indonesia lolos ke final SEA Games seusai kemenangan timnya melawan timnas U-23 Myanmar pada semifinal SEA Games.

"Sabar, istirahat dulu."

"Diskusi dulu, yang jelas pertandingan (timnas) senior masih ada empat," ujarnya.

"Nanti dilihat, apakah juga skuadnya akan combine dengan pemain sekarang," ucapnya.

Indra Sjafri sejauh ini telah memberikan dua gelar buat timnas U-19 Indonesia dan timnas U-23 Indonesia.

Timnas U-19 Indonesia juara Piala AFF U-19 2013 dan kedua timnas U-22 Indonesia diantarnya juara Piala AFF U-22 2019.

Sumber : (Tribunnewswiki.com/Bolasport.com/Haris/Hary Prasetya)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved