Kisah Seorang PNS Pilih Resign Setelah Mengabdi 14,5 Tahun, Alasannya Haru, Istri Kaget Minta Doa!

Kisah Pria Pilih Resign dari PNS Setelah Mengabdi 14,5 Tahun, Alasannya Haru, Istri Kaget Minta Doa!

Penulis: Tria Agustina | Editor: Welly Hadinata
Instagram/@kaligrafi_danishabby
Kisah Seorang PNS Pilih Resign Setelah Mengabdi 14,5 Tahun, Alasannya Haru, Istri Kaget Minta Doa! 

Kisah Seorang PNS Pilih Resign Setelah Mengabdi 14,5 Tahun, Alasannya Haru, Istri Kaget Minta Doa!

SRIPOKU.COM - Tak dapat dipungkiri, jika bekerja dan memilih karier sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) merupakan idaman banyak orang.

Hal ini terbukti dari membludaknya peserta pendaftaran CPNS yang dibuka setiap tahunnya.

Tahun ini pun tercatat sekitar 5 juta lebih orang yang mendaftar CPNS di berbagai instansi.

Namun, dibalik euforia kebanyakkan orang yang ikut mendaftar CPNS 2019, ada kisah viral seorang PNS yang memilih mengundurkan diri dari pekerjaannya.

Pemilik akun Instagram @kaligrafi_danishabby ini resign usai mengabdi selama 14,5 tahun.

Terlilit Tali, Seekor Ikan Paus Minta Bantuan ke Nelayan, Setelah Bebas Ini yang Dilakukan si Paus!

PNS
PNS (Instagram/@kaligrafi_danishabby)

Dalam kisahnya yang diunggah di Instagram, pria ini menceritakan sudah memulai kariernya bermulai dari tenaga honorer pada tahun 2005.

Kemudian pada tahun 2010, ia diangkat CPNS dan baru resmi menjadi PNS pada tahun 2011.

Sebelum mundur, pria ini ditempatkan di bagian keuangan pada instansi tempatnya bekerja.

Kurang lebih selama empat tahun ia bertugas merencanakan anggaran.

Dalam empat tahun itu kariernya cukup mulus.

Dari yang hanya staf biasa, ia bisa merangkak naik mengisi jabatan ketua tim admin perencanaan anggaran.

Namun dengan segalanya yang ia raih hingga kini, bukannya membuat nyaman berada di posisi atas.

Pria ini mengaku malah semakin takut.

Ia menyebut, menjadi PNS punya amanah yang besar.

Ada sumpah yang diucapkan dan sumpah itu yang harus dipertanggungjawabkan saat bekerja.

"Semakin banyak tahu tentang seluk beluk perencanaan anggaran harusnya buat diri ini semakin kaya akan pengalaman,

Tp yg saya rasakan malah buat diri ini semakin takut,

Antara hati dan pikiran gak sejalan,

Takut akan pertanggungjawabannya.

Pekerjaan sbg ASN adalah amanah yg sangat besar,

Digaji oleh rakyat,

Ada sumpah yg diucapkan ketika awal menjabat," terang akun @kaligrafi_danishabby, seperti Sripoku.com lansir dari unggahannya pada Selasa (3/12).

PNS
PNS (Instagram/@kaligrafi_danishabby)

Pria ini merasa hati dan pikirannya tidak sejalan dengan pekerjaan di bagian keuangan.

Bagi dia, pekerjaan sebagai PNS merupakan amanah yang besar dan digaji oleh rakyat.

Ada juga sumpah yang harus diucapkan sebelum menjabat.

"Dengan sistem yang ada, rasanya berat sekali tugas ini bisa dijalankan dengan benar dan penuh amanah sesuai sumpah yang pernah diucap," ujar pria ini.

Dia akhirnya memutuskan mundur dari jabatannya. Keputusan itu bukanlah hal yang mudah. Dia merasa harus mempertanggungjawabkan semua yang sudah dilakukannya.

"Mohon doanya kepada semua semoga saya bisa menjadi manusia yang lebih baik daripada keputusan yang saya ambil," tulis dia.

Berikut Unggahannya

Resign dari ASN

Waktu terasa begitu cepat,
Tak terasa 5 bulan sudah berlalu..

Per 1 Juli 2019 kemarin saya resmi resign dr ASN,
14,5 Tahun mengabdi,
Memulai karier dari Tenaga Honorer sebagai Keamanan Kantor di tahun 2005,
Diangkat CPNS di Tahun 2010,
Dan menjadi PNS di Tahun 2011.

Akhir 2015 sd Juni 2019 kemarin saya ditugaskan sbg staf di Bagian Keuangan,
Mendapat tugas menyusun perencanaan anggaran dari staf biasa hingga menjadi ketua tim admin perencanaan anggaran.

Semakin banyak tahu tentang seluk beluk perencanaan anggaran harusnya buat diri ini semakin kaya akan pengalaman,
Tp yg saya rasakan malah buat diri ini semakin takut,
Antara hati dan pikiran gak sejalan,
Takut akan pertanggungjawabannya.

Pekerjaan sbg ASN adalah amanah yg sangat besar,
Digaji oleh rakyat,
Ada sumpah yg diucapkan ketika awal menjabat.

Dng sistem yg ada rasanya berat sekali tugas ini bisa dijalankan dng benar dan penuh amanah sesuai sumpah yg pernah diucap.

Keputusan ini bukanlah keputusan yg mudah,
Hidup ini pilihan,
Setiap pilihan ada konsekuensinya
Saya memilih mundur,
Bukan untuk menjadi sok suci,
Karena ketika nanti waktunya tiba,
Saya sendiri yg harus mempertanggungjawabkan apa yg saya perbuat, apa yg saya lihat, apa yg saya dengar, dan apa yg saya rasakan..

Mohon do'anya kepada semuanya semoga saya bisa menjadi manusia yg lebih baik dari keputusan yg saya ambil 

Pria Lulusan SD Ini Ingin Tiru BJ Habibie Bikin Pesawat Terbang, Bermodal Rongsokan dan Youtube!

Keputusannya dan alasannya untuk mundur sebagai PNS ini rupanya menjadi sorotan warganet.

Kisahnya kini viral di Instagram.

Sejak diunggah pada Senin (2/12) lalu, unggahan akun @kaligrafi_danishabby telah mendapat tanda suka sebanyak lebih dari 2.000 kali.

"i feel u mas. Pasti keputusan yg ga mudah," komentar akun @annisa.fauzia.

"salut pak..semoga makin sukses dg pilihannya," tulis akun @laluuwk.

"Ciri ciri orang jujur dan amanah," ungkap akun @hiburanrasa.id.

"Subhaanallaah...Ketika hati sudah terjaga dg iman dan ikhsan kepada Allah..ikut Bangga sama mas yg ini..," ujar akun @zakyiling123

Terlilit Tali, Seekor Ikan Paus Minta Bantuan ke Nelayan, Setelah Bebas Ini yang Dilakukan si Paus!

Setelah kisah suaminya viral, sang istri juga mengunggah postingan cerita yang sama dan juga mengutarakan harapannya dan suami untuk membenahi diri melalui akun instagram @danishabby_homedecor.

"Bismillah 

Masya Allah tabarakallah

Setelah tulisan saya bbrp bulan lalu "Resign PNS karena Allah" menimbulkan banyak respon, kali ini tulisan suami saya diposting bbrp akun

Sempat kaget dihubungi bbrp orang&customer kalo postingan suami saya sudah sampe kemana2 (emoji)

Ya Allah.. Gak kepikiran pengen viral sebenernya,, tapi semoga apa yg kami putuskan&kami tulis bisa membawa banyak manfaat buat bnyk orang. Pun bisa jadi self reminder untuk kami kedepannya

Mohon do'akan kami,, semoga kami selalu istiqomah di jalan yg baik.

Do'akan kami selamat di dunia, alam kubur& akhirat kami kelak

Kami masih& insya Allah akan terus membenahi
diri sampai saatnya Allah memanggil kami.

Do'a-do'a yang baik pula dari kami untuk yang sudah membaca," tulis istri dari pria PNS tersebut.

Kisah Honorer K2 di SD Negeri 217 Palembang Gaji Rp 400 Ribu, Terpaksa Nyambi Tukang Ojek Pangkalan

Rodi Iryanto (47) sudah 15 tahun menjadi tenaga honorer K2 di SD Negeri 217 Palembang, Selasa(26/11/2019).

Namun meski lama mengabdi di dunia pendidikan, nyatanya sampai saat ini ayah tiga anak ini masih berstatus honorer.

Salah satu alasannya bertahan, karena tiap tahun pemerintah menjanjikan untuk mengangkat dirinya sebagai PNS. Selain itu, tak ada keahlian lain selain ngojek dan mengurus sekolah.

Sebab gaji yang didapat oleh Rodi, jauh dari kata laik. Karena tiap bulannya hanya diupah sebesar Rp 400 ribu, itupun dibayar setelah tiga bulan.

Tapi gaji kecil, tak menyurutkan bapak tiga anak ini mengeluh. Ia tetap ikhlas mengurus sekolah dan mendidik anak anak.

5 Kisah Mengharukan Guru Paling Viral, Cubit Siswa Malah Diadili hingga Guru Cantik Digaji Rp75 Ribu

Rodi Iryanto (47) tenaga honorer K2 di SD Negeri 217 Palembang, Selasa(26/11/2019).
Rodi Iryanto (47) tenaga honorer K2 di SD Negeri 217 Palembang, Selasa(26/11/2019). (SRIPOKU.COM/YANDI TRIANSYAH)

Untuk memenuhi kebutuhan sehari hari keluarga, Rodi terpaksa menjadi tukang ojek pangkalan. Kerjaan itu ia lakukan setelah jam pulang kerja selesai.

"Sudah 15 tahun kerja di SD N 217 Palembang, dari gaji Rp 75 ribu dan sampai sekarang gajinya Rp 400 ribu per bulan," kata Rodi mengawali cerita.

Pukul 12.00 WIB, lonceng sekolah telah dibunyikan. Bertanda jam belajar berakhir.

Setelah anak didik dan para guru lainnya pulang, Rodi bergegas masuk ke rumah dinasnya yang ia tempati bersebelahan dengan sekolah.

Usai makan siang, Rodi berganti pakaian. Ia bersiap siap mengeluarkan motor bututnya untuk mencari penumpang.

Ya, Rodi selain bekerja sebagai honorer K2 di sekolah, ia juga bekerja sambilan sebagai tukang ojek pangkalan.

Aktivitas itu ia jalani untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.

Kisah Seorang Wanita yang Pergi ke Pesta pernikahan Temannya, Syok Mempelai Pria Ternyata Suaminya!

"Setengah hari dari ngojek cuma dapat Rp 40 ribu terkadang kurang dari situ, tapi alhamdulilah masih bisa bawa uang," kata dia.

Rodi setiap pulang sekolah mangkal ojek di KM 5. Meski jauh dari tempat ia tinggal, namun lokasi itulah yang bisa menambah uang dapurnya.

"Biasa mulai pukul 12.00 pulang pukul 17.00, biasanya ada pelanggan minta jemput anak sekolah," kata dia.

Rodi mengakui penghasilan dari jadi tukang ojek dan sekolah tak cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarnya. Namun ia terbantu, sebab ia diminta untuk menempati rumah dinas yang ada di sekolah.

Sehingga tak perlu mengeluarkan uang untuk bayar kontrakan .

"Kalau rumah ngontrak, saya yakin duit gaji tak cukup, tapi alhamdulilah saya diamanahin untuk jaga rumah dinas," kata dia.

Rumah dinas ukuran 5 x 5 ini hanya memiliki satu kamar dan ruang tamu.

Berdinding papan, beratap seng. Masih satu bangunan dengan ruang perpustakaan sekolah, hanya terpisah oleh dinding.

Kisah Driver Ojol yang Terpaksa Larikan Jenazah Bayi 6 Bulan dari Rumah Sakit, Miris dan Bikin Haru!

Disitulah dirinya dan ketiga anak beserta istrinya tinggal.

Untuk aktivitas mandi, Rodi dan keluarga memanfaatkan anak sungai disekitar sekolah.

Kebutuhan lainnya, Rodi menggunakan WC sekolah.

Karena penghasilan pas pasan, terpaksa dirinya sekolahkan anaknya hanya sebatas Sekolah Menengah Atas (SMA).

Sebab mau masuk perguruan tinggi tak ada biaya.

"Anak saya yang tua saya baru setahun tamat SMA, sekarang sudah kerja. Anan kedua kelas 3 SMA dan terkahir kelas 4 SD," kata dia.

Namun sekarang dirinya cukup bersyukur, sebab pemerintah kota Palembang sudah memberikan uang intensif sebesar Rp 1 juta per bulannya.

Bantuan itu, setidaknya sangat membantu dirinya dan keluarga.

Tapi meski begitu ia tetap berharap ada perhatian serius dari pemerintah. Terutama soal kesejahteraan.

"Kami minta angkat PNS, kalau tidak gaji kami UMR jadi secara penghasilan kami memadai," kata dia.

Perjuangan untuk menjadi PNS sudah sering ia sampaikan melalui Aliansi Honorer Nasional Kota Palembang.

"Melalui Aliansi sudah sering kami ke Jakarta untuk meminta ada pengangkatan langsung PNS," kata dia

Sebab kalau melalui seleksi, dirinya tak cukup lagi syarat usia dan tentunya kalah bersaing dengan anak anak muda.

"Mudah mudahan diwaktu mendekati pensiun kami diangkat PNS, sebagia pengabdian kami di sekolah ," kata dia.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved