Teror Harimau Sumatera di Pagaralam

Duel Kakak Adik Desa Tebat Benawa vs harimau Sumatera di Pagaralam:Selamat Karena 2 Tips Berikut Ini

Duel Kakak Adik Desa Tebat Benawa vs Harimau Sumatera di Pagaralam:Selamat Karena 2 Tips Berikut Ini

Penulis: Wawan Septiawan | Editor: Hendra Kusuma
SRIPOKU.COM/WAWAN
Korban Marta saat menjalani perawatan. Duel Kakak Adik Desa Tebat Benawa vs harimau Sumatera di Pagaralam:Selamat Karena 2 Tips Berikut Ini 

Selain walikota pagaralam sudah membentuk tim khusus, untuk atasi Teror harimau Sumatera, cerita Duel Kakak Adik Desa Tebat Benawa vs Harimau Sumatera di Pagaralam patut diperhatikan: keduanya Selamat Karena 2 Tips Berikut Ini.

SRIPOKU.COM, PAGARALAM-Duel Kakak Adik Desa Tebat Benawa vs harimau Sumatera di Pagaralam:Selamat Karena 2 Tips Berikut Ini.

Selain membentuk tim khusus untuk mengatasi teror Harimau di Pagaralam, walikota pagaralam Alfian Maskoni juga memberikan tips khusus bagi warganya agar tidak mendekati lokasi hutan di kawasan Gunung Dempo tempat harimau berkeliaran.

Maka itulah cerita Duel Kakak Adik Desa Tebat Benawa vs harimau Sumatera di Pagaralam bisa Selamat Karena 2 Tips yang sebenarnya memang khusus untuk menghadapi harimau tersebut.

Maka itulah sebelum kita sama-sama membaca bagaimana cerita utuh dari kakak adik dari Desa Tebat Benawa, Marta dan Ican saat menghadapi harimau Sumatera yang akan diulas khusus di akhir naskah,

Maka berikut TIPS khususmenghadapi harimau khususnya harimau Sumatera Berikut Ini:

1. Jangan Panik Jika Bertemu harimau Sumatera

Seperti dikutip dari National Geographic dan Wiki How, disarankan jangan panik dan kaget. Namun, pada dasarnya, siapa yang tidak panik jika tiba-tiba muncul harimau binatang buas pembunuh berdarah dingin ini. Itu wajar terjadi pada siapapun. Tapi usahakan sebisa mungkin jangan panik.

Untuk itulah perlunya ketenangan karena kita harus berusaha untuk menyelamatkan nyawa kita.

Coba kuatkan mental kita dan jangan betindak gegabah. Usahakan tetap tenang dan nafas tetap stabil.

Jangan pandang matanya sambil tenang usahakan bergerak mundur perlahan sambil mengawasinya. Jika sudah jauh baru berlari.

Buat diri kita lebih besar dan kuat di hadapan harimau.

Kesalahan paling fatal dan umum yang sering terjadi saat berhadapan dengan hewan buas yang satu ini adalah panik dan langsung berlari.

Padahal, kecepatan manusia tidak akan pernah bisa menandingi  harimau.

Satu-satunya cara yang dilakukan adalah tundukkan bahwa kita nampak lebih besar dan kuat di hadapannya.

Kamu bisa meninggi tubuhmu dengan naik pada sebuah batu atau barang lain, sambil melebarkan tangan agar terlihat lebih besar. Atau menggabungkan barang bawaan dengan badanmu.

Jangan sampai munculkan rasa keraguan-raguan saat berhadapan dengannya.

Hal ini dilakukan karena sudah lebih dari 10 ribu tahun otak harimau dilatih untuk menerkam mangsa yang lebih lemah dengan mematahkan leher dan tulang belakang.

Oleh sebab itu, setelah terlihat lebih besar, cobalah berjalan mundur secara perlahan tanpa keraguan.

Namun ingat sekali lagi untuk tidak menatap matanya, karena itu akan dianggap sebuah tantangan, cobalah memandang tubuhnya.

2. Waspadai serangan dan buat kegaduhan

Perlu diketahui, sebagian harimau yang menganggap kita sebagai ancaman ( atau mungkin hidangan) tak akan pernah berhenti untuk terus mencari celah.

harimau jarang sekali membiarkan mangsanya selamat dan ia akan berusaha menerkam mangsanya di bagian yang mematikan.

Oleh sebab itu, gunakan penghalang yang ada pada diri kita misalnya potongan kayu, kain atau tutup kepala (Caping) termasuk jaket jika sedang kita pakai.

Tujuannya, agar taring atau cakar harimau tidak sampai melukai kita.

Kita juga bisa memafaatkan barang yang ada dekat kita untuk membunyikan sauara yang gaduh misalnya memukul-mukul benda yang tebiat dari seng atau juga dengan berteriak sekeras-kerasnya dengan tujuan untuk membuatnya takut.

3. Gunakan Penghalang di bagian kepala hingga leher belakang

harimau sering kali menerkam mangsanya dari belakang. Ia mengincar leher dan tulang belakang mangsanya hingga tidak berkutik.

Untuk itu, jika kita berjalan di hutan yang ada harimaunya sebaiknya membekali diri dengan benda yang ditaruh di kepala dan menutupi bagian leher belakang.

Bisa saja benda yang terbuat dari kulit kayu yang membentuk topeng untuk mengelabui harimau.

Karena membelakangi harimau dengan leher terbuka sama saja bunuh diri.

4. Naik atau Memanjat Pohon

 
Tips keempat, upayakan menyelamatkan diri dengan naik pohon ini sudah dibuktikan oleh Marta, seorang petani warga Tebat Benwa Pagaralam, Senin (2/12/2019).

Padahal kaki marta sudah sempat diterkamnya. Tapi kemudian Marta berhasil melepaskan diri dan berlari naik pohon.

harimau yang menerkam Marta memang tidak langsung pergi dan ia sempat menunggu untuk beberapa saat.

Hingga Ican-kakak Marta datang mengusirnya baru Marta bisa turun dari pohon dan langsung dilarikan ke rumah sakit.

Itulah beberapa cara dan upaya untuk menyelamatkan kita dari harimau yang Sripoku.com rangkum dari berbagai sumber khususnya Wiki how dan National geographic. 

5. Alihkan Perhatian

Berikut Ini cerita utuh dari fakta dan kejadian bagaimana Kakak adik menghadapi teror harimau Sumatera, yang saat tiba-tiba saja muncul dihadapan mereka.

Marta (25) warga Tebat Benawa nyaris tewas diterkam harimau. Beruntung korban berhasil menlepaskan diri dari gigitan harimau yang katanya sebesar sapi tersebut.

Korban Marta saat kejadian sedang meracun rumput di kebun, namun saat sedang asyik meracun tiba-tiba di hadapannya sudah ada harimau besar. Keduanya sempat terdiam, namun tidak lama setelah itu harimau tersebut langsung menerkam korban.

"Saya sedang meracuin, namun tiba-tiba harimau itu sudah ada didepan saya. Kami sempat sama-sama terdiam, saat saya hendak berlari harimau itu langsung menyerang saya," ujar Marta saat diwawancarai sripoku.com, Senin (2/12/2019) saat berada di RSUD Besemah.

Dikatakan Marta dirinya sudah diterkam bahkan digigit oleh harimau tersebut dibagian paha sebelah kanan. Bahkan harimau tersebut juga telah menerkam bagian belakang korban.

"Saya sudah digigit. Untuk bisa lepas saya berusaha berontak dengan mendorong kepala harimau tersebut. Setelah berhasil lepas dari cengkramannya saya langsung naik pohon," jelasnya.

Namun saat korban naik pohon harimau belum langsung pergi, Harimau yang kata korban kepalanya hampir sebesar Keranjang Rotan tersebut tetap menunggu dibawah pohon.

"Saat saya di atas pohon harimau itu tidak pergi dan tetap menunggu di bawah. Beruntung ada kakak saya Ican yang berusaha mengusir harimau tersebut," ungkapnya.

Sementara itu, Ican kakak korban membenarkan jika harimau tersebut menerkam adiknya.

Bahkan dirinya juga sempat dikejar saat berusaha mengalihkan perhatian dan mengusir harimau yang masih menunggu adiknya diatas pohon.

"Saya melihat langsung kejadian itu, harimau itu sebesar sapi. Harimau itu sempat menunggu diatas pohon yang dinaiki adik saya. Namun tidak lama Harimau itu pergi meninggalkan kami," jelasnya.

Sejak banyaknya informasi baik dari media elektronik, online bahkan media sosial tentang teror kemunculan Harimau dibeberapa wilayah di Kota Pagaralam akhir-akhir ini.

Kondisi ini berdampak pada menurunnya tingkat kunjungan wisatawan ke Kota Pagaralam. Pasalnya hal tersebut diduga disebabkan adanya kekhawatiran wisatawan terkait keberadaan Harimau tersebut disejumlah objek wisata terutama Gunung Dempo.

Untuk itu Walikota Pagaralam secara langsung menyebar video himbauan kepada seluruh masyarakat Pagaralam dan sekitarnya serta wisatawan untuk tidak ragu berwisata dikawasan Gunung Dempo.

"Kami imbau kepada seluruh masuarakat Pagaralam dan wisatawan untuk tidak ragu berwisata kekawasan Gunung Dempo. Namun dengan tetap mejaga kewaspadaan dan kehati-hatian," ujar Walikota Pagaralam Alpian Maskoni dalam video yang disebar Humas Pemkot Pagaralam yang berdurasi 33 detik tersebut.

Selain itu divideo tersebut Walikota tetap melarang aktivitas berkemah dikawasan Tugu Rimau untuk sementara waktu.

"Akan tetapi untuk sementara waktu diminta tidak berkemah didaerah kawasan Gunung Dempo," imbaunya.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved