Kejurnas PBSI 2019
Mengenal Sandy Rukiandy, Pelatih Termuda PBSI Sumsel, Bangga Tim Sumsel Sukses di Kejurnas PBSI 2019
Mengenal Sandy Rukiandy Pelatih Termuda PBSI Sumsel, Bangga Sukses di Gubernur Sumsel Kejurnas PBSI 2019
Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Sudarwan
Laporan wartawan Sripoku.com, Abdul Hafiz
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Kesuksesan raihan prestasi kontingan Pengprov PBSI Sumsel pada Gubernur Sumsel Kejurnas PBSI yang berlangsung 24-28 November 2019 menjadi kebanggaan Tim Pelatih Bulutangkis Sumsel Budi Riyanto, Sandy Rukiandy, Harun.
"Alhamdulillah ini melengkapi perolehan medali Sumsel.
Satu medali emas dari Mia Mawarti Utami di nomor tunggal dewasa putri.
Satu perak dari Dicky di nomor tunggal taruna putra.
Dan satu perunggu atas nama Wahyu Triyansyah di nomor tunggal Dewasa Putra," kata Tim Pelatih Bulutangkis Sumsel Budi Riyanto, Sandy Rukiandy, Harun.
• Pebulutangkis Jatim Ini Puji Sambutan dan Kemeriahan Gubernur Sumsel Kejurnas PBSI 2019 di Palembang
Namun yang lebih berbangga lagi, ini dirasakan oleh Sandy Rukiandy yang merupakan pelatih termuda di antara ketiga Tim Pelatih Bulutangkis Sumsel.
"Suatu kebanggaan menjadi pelatih saat pertama kali ditunjuk menjadi pengurus PBSI Sumsel di bidang Binpres (Pembinaan dan Prestasi) dan ditunjuk menjadi salah satu pelatih Sumsel termuda di event Kejurnas 2019," ungkap coach kelahiran Jakarta,14 September 1989.
Beberapa kali Sripoku.com memergoki Sandy aktif memberikan arahan dan semangat ke pemain Sumsel di sela-sela break di tepi lapangan pertandingan.
Sandy yang selama ini pelatih lokal di Palembang dan PPLPD Muba.
Karir awal pelatih dimulai pada klub lokal Palembang dan pernah menjadi asisten pelatih di PPLPD Muba selama 2013-2014.
• Kevin Bikin Penonton Heboh, PBSI Sumsel Sukses Tuan Rumah Kejurnas PBSI 2019
"Saya mulai ngelatih klub lokal di malam tahun 2009.
Pada tahun 2013 - 2014 saya dipercaya untuk menjadi asisten PPL-D Muba.
Setelah itu saya vakum ngelatih karena fokus kerja.
Di Tahun 2016 saya mulai ngelatih lagi di klub PB Semen Baturaja.
Klub saat ini yang dilatih adalah PB Semen Baturaja yang baru dibuka awal 2016 hingga saat ini," kata Sandy yang juga karyawan PT Semen Baturaja (Persero) Tbk.
Dipercaya di kepengurusan Binpres Pengprov PBSI Sumsel dan juga sebagai pelatih, tentu Sandy memiliki tekad untuk turut memajukan prestasi badminton di Bumi Sriwijaya ini.
"Saya akan mencoba merubah konsep pemikiran atlet Sumsel yang lebih baik.
Kita pengurus PBSI Sumsel baru sangat perhatian dengan bulutangkis Sumsel khususnya agar dapat menjadikan bibit yang cikal bakal untuk tingkat nasional.
• Taklukkan Atlet Riau Satu Lagi Pebulutangkis Sumsel Lolos ke Final Kejurnas PBSI 2019, Ini Profilnya
Komitmen ini pun terucap oleh Ketum kita yang baru dilantik kemarin untuk memajukan bulutangkis Sumsel khususnya dan sumbangsih bibit untuk nasiona," ujar mantan atlet bulutangkis PON Sumsel 2012 Riau ini.
Putra kedua dari pasangan H Dede Samsudin dan Ibu Hj Srie Euis Sutarni ini mengaku mengawali terjun ke dunia bulutangkis alias baru pegang raket sejak duduk di kelas 4 SD.
"Mengawali bermain bulutangkis kelas 4 SD diajak bapak saat latihan dengan karyawan kantor.
Di situ ada karyawan lain bilang wah kayak ada bakat menjadi atlet.
Mulai dari situ bapak mengikutkan saya pelatihan di klub Jakarta.
Karena ikut bapak pindah kerja jadi seluruh keluarga ikut ke Palembang.
• Catatan Sejarah, Kalahkan Wakil Sulsel Tunggal Putra Sumsel Lolos Final di Kejurnas PBSI 2019
Berlatih di Palembang dan memiliki hasil prestasi yang baik serta mendapatkan kesempatan untuk berlatih di klub Suryanaga Surabaya Jawa Timur," kata bapak dua anak (Muhammad Afnan Rukiandy dan Yusuf Maulana Rukiandy) buah pernikahannya dengan karyawan Bank Mandiri, Helen Monica, ini.
Giat berlatih membuat Sandy eksis menorehkan prestasi daerah maupun nasional lainnya.
Prestasi tertinggi sebagai atlet yakni pernah jadi pemain PON di Riau 2012.