Cabuli Gadis 13 Tahun Hingga Idap Kanker Rektum, Predator Anak asal Padang Dibekuk di Jambi

Pelaku yang disebut sebagai Predator Anak karena perbuatannya kejinya ini, melarikan diri bersama keluarganya ke Jambi, Maret 2019 lalu

Editor: Hendra Kusuma
Istimewa/padangtribunnews
Cabuli Gadis 13 Tahun Hingga Idap Kanker Rektum, Predator Anak asal Padang Dibekuk di Jambi 

Tahu perbuatannya yang berlangsung sejak 2018 itu terungkap, AMR sempat melarikan diri. Dia Cabuli Gadis 13 Tahun Hingga Idap Kanker Rektum, Predator Anak asal Padang ini, Dibekuk di Jambi.

SRIPOKU.COM-Cabuli Gadis 13 Tahun Hingga Idap Kanker Rektum, Predator Anak asal Padang Dibekuk di Jambi.

Pelaku yang disebut sebagai Predator Anak karena perbuatannya kejinya ini, melarikan diri bersama keluarganya ke Jambi, Maret 2019 lalu. Namun, polisi berhasil melacak keberadaannya dan ditangkap tanpa perlawanan, Sabtu (30/11/2019).

Perbuatan AMR sang Predator Anak kepada Gadis 13 Tahun berinisial T ini, menjadi viral didunia maya, di twitter dan instagram serta facebook selama 3 hari terakhir.

Bahkan kemudian, muncul tagar T sampai menjadi trending topic di Twitter, agar Gadis 13 Tahun tidak berdosa yang menderita Kanker Rektum itu diselamatkan.

Pelaku kemudian digelandang ke Markas Polresta Padang Sumatera Barat dan akan dikenai hukuman berat, perbuatan kejam AMR, demikian inisial dari Predator Anak Asal Padang ini, memang terbilang kejam.

Sebab Gadis 13 Tahun ini, dicabuli sejak usia 12 tahun dilakukan hingga berkali-kali dan mengalami pendarahan hebat oleh AMR sang Predator Anak.

Gadis kecil inipun menderita hebat, namun tak berani cerita selama satu tahun lebih, hingga perbuatan itu diulangi AMR Sang Predator Anak asal Padang ini, hingga mengalami Kanker Rektum Stadium 4.

Berikut Kronologis dan Fakta Penangkapan Predator Anak Cabuli Gadis 13 Tahun Hingga Alami Kanker Rektum Stadium 4:

1. Ditangkap di Sungai Penuh, Provinsi Jambi

Terkait Penangkapan terhadap Predator Anak asal Padang ini, Kasat Reskrim Polresta Padang, AKP Edryan Wiguna mengatakan, memang benar pelaku sudah ditangkap untuk diproses sesuai hukum yang berlaku.

"Pelaku diamankan tadi pagi, sekitar pukul 10.30 WIB," katanya saat ditemui di kantornya, Sabtu siang.

Menurut AKP Edryan Wiguna, Pelaku ditangkap di Sungai Penuh, Provinsi Jambi dan sejauh ini masih dalam perjalanan menuju Polresta Padang.

"Saat ini sedang dalam pejalanan untuk dibawa ke Mapolresta Padang," ujarnya.

2. Laporan Masuk ke Polresta Padang Juli 2019

Dijelaskan Kasat Reskrim, penangkapan berawal dari didapatnya informasi bahwa pelaku berada di Sungai Penuh.

Mendapatkan informasi ini sejak awal November lalu, Personel Polresta Padang langsung berangkat ke lokasi pada Sabtu dini hari dari Padang ke Sungai Penuh.

Menurut dia, pelaku yang berinisial AMR (56), diduga mencabuli seorang gadis berisinial T (13) pada pertengahan 2018 lalu.

Namun, menurut AKP Edryan Wiguna, laporan masuk ke Polresta Padang pada Juli 2019 dari pihak keluarga T.

Dalam laporan tersebut diketahui, T yang menjadi korban cabul itu, tengah terbaring sakit karena menderika kanker rektum stadium 4 sejak awal Maret lalu dan harus mendapatkan pengobatan intensif karena Kanker Rektum.

3. T Gadis 13 Tahun ini Masih Merintih Kesakitan

Seperti diketahui, T Gadis 13 Tahun ini Masih Merintih Kesakitan.

Saat ditemui TribunPadang.com pada Rabu (27/11/2019) lalu di kediamannya di Kawasan Air Pacah, Padang, gadis 13 tahun tersebut terlihat merintih menahan kesakitan.

YW (33), ibu korban mengakui bahwa anaknya menderita kanker rektrum stadium empat setelah diperiksa di RS Padang.

4. Dicabuli Sejak 2018

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun dari berbagai sumber dan dari Padangtribunnews dan cerita dari YM (33) ibu korban, T Gadis 13 Tahun ini, dicabuli oleh pelaku AMR, yang merupakan tetangganya sendiri.

Peristiwa itu terjadi ketika T tinggal bersama neneknya di daerah Bungus, Kota Padang.

Perbuatan pelaku AMR sang Predator Anak terungkap awal Maret 2019. Kala itu, T gadis usia 13 ini mengalami pendarahan hebat di bagian organ intimnya.

"Awalnya bulan Maret 2019 kami tahu dia sakit karena mengalami pendarahan hebat," ungkap YW.

Tidak terjadi apa-apa, karena awalnya ia mengira pendarahan yang dialami anaknya karena haid bisa.

Namun selang tiga bulan, akhirnya T mengakui bahwa dia telah mendapatkan pelecehan seksual dari AMR.

"Setelah dipaksa kakak saya untuk mengaku, akhirnya dia mengaku," ujarnya.

Setelah korban mengakui telah menjadi korban pencabulan, keluarga pun melaporkan pelaku ke Polresta Padang pada Juli 2019.

5. Tersangka dan Keluarga Melarikan Diri ke Jambi

Dari pengakuan anaknya, YW mengatakan, pelaku telah puluhan kali melancarkan aksi ke korban.

Setelah mendapat informasi korban mengalami pendarahan, pelaku kabur dan bersama keluarganya.

Namun jajaran Polresta Padang kemudian menangkap pelaku pada Sabtu (30/11/2019) dan saat ini pelaku dalam perjalanan dari Jambi ke Padang.

6. T Harus Jalani Pengobatan Serius dan Sempat Menjadi trending topic di Twitter

T Harus Jalani Pengobatan Serius dan Sempat Menjadi trending topic di Twitter. Bocah perempuan 13 tahun ini didiagnosa kanker rektum stadium 4 akibat pemerkosaan yang dialaminya pada pertengahan 2018 silam.

Cerita memilukan korban pedofilia alias Predator Anak ini beredar luas di media sosial. Sejumlah pihak mendorong pihak kepolisian untuk segeram mengusut tuntas dan menangkap pelaku pencabulan.

Kisah pilu T yang ramai diperbincangan di media sosial ini tentu saja mendorong banyak pihak untuk turun tangan membantu biaya pengobatan.

Aksi para penggiat sosial di dunia maya pun membuat heboh dan viral akan nasib T. Bahkan Tagar T sampai menjadi trending topic di Twitter. Sejumlah golongan masyarakat turun meramaikan untuk membantu biaya pengobatan bocah malang tersebut.

7. Butuh Pengobatan Rp500 Juta

Mengalami luka hebat pada organ intim, tentu saja membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Banyak rangkaian pengobatan yang harus Tiara lakukan, seperti sinar, kemoterapi, bahkan anus Tiara juga dibuat lubang.

Namun, pengobatan itu saja ternyata tidak cukup. Tiara harus dirujuk ke rumah sakit di Jakarta untuk kelangsungan hidupnya.

Orangtua Tiara yang hanya bekerja sebagai buruh, tentu saja merasa bingung dan kewalahan untuk menanggung biaya pengobatan Tiara yang membutuhkan biaya sebesar Rp500 juta untuk pengobatan jangka panjang serta biaya kemoterapi seminggu satu kali.

Kasus kekerasan dan pelecehan yang dialami Tiara ini menjadi trending topic di Twitter setelah akun donasi untuk pengobatannya dibuka di situs Kitabisa.com. Hingga Kamis (28/11) pukul 14.00 WIB, donasi yang terkumpul untuk Tiara sudah sebanyak Rp 99.827.790.

(Padangtribunnews/popmama.com)

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved