Kejurnas PBSI 2019
Taklukkan Atlet Riau Satu Lagi Pebulutangkis Sumsel Lolos ke Final Kejurnas PBSI 2019, Ini Profilnya
Mia merupakan atlet kontingan Sumsel yang kedua setelah Dicky Dwi Pangestu di nomor tunggal taruna putra memastikan melenggang ke final
Penulis: Abdul Hafiz | Editor: adi kurniawan
Taklukkan Atlet Riau Satu Lagi Pebulutangkis Sumsel Lolos ke Final Kejurnas PBSI 2019, Ini Profilnya
Laporan wartawan Sripoku.com, Abdul Hafiz
SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Peluang pundi-pundi medali emas tim tuan kontingen tuan rumah Pengprov PBSI Sumatera Selatan kembali terbuka setelah Mia Mawarti Utami memastikan diri lolos ke final di nomor tunggal Dewasa putri divisi 2 Gubernur Sumsel Kejurnas PBSI 2019 di GOR Dempo JSC, Kamis (28/11/2019).
Mia merupakan atlet kontingan Sumsel yang kedua setelah Dicky Dwi Pangestu di nomor tunggal taruna putra memastikan melenggang ke final.
Keberhasilan Mia setelah di babak semifinal berhasil menundukkan Nurhafizah (Riau) dengan skor 21-7 21-11 di babak semifinal, Rabu (27/11/2019).
Peluang masuk final kontingen Sumsel di Divisi 2 masih terbuka melalui Tunggal Dewasa Putra Wahyu Triansyah (Sumatera Selatan) akan berhadapan dengan Aldo Oktaviano Purnomo (Jawa Timur).
"Permainan Mia barusan yang sama-sama kita saksikan tadi, dia menemukan performan yang sangat baik," kata Tim Pelatih Bulutangkis Sumsel Budi Riyanto.
Para pelatih dan kontingen Sumsel berharap sekali besok Mia akan menampilkan permainan klimaksnya sesuai target Sumsel. Diharapkan pula bisa bermain tenang dan tidak membuat kesalahan.
"Meski terlihat nyaris sempurna permainan, Mia sempat ada beberapa kesalahan kecil sendiri pada laga semifinal yang mestinya tidak menjadikan bola mati," ujarnya.
• Catatan Sejarah, Kalahkan Wakil Sulsel Tunggal Putra Sumsel Lolos Final di Kejurnas PBSI 2019
Menanggapi keberhasilannya masuk final Mia Mawarti Utami, tidak pernah terbayangkan menjadi salah satu yang diharapkan untuk menambah medali tim tuan rumah Sumsel.
"Alhamdulillah mainnya tadi enak dan tak ada beban sehingga bisa melalui set demi set dengan baik, mengenai pertandingan final besok harus semangat lagi. Mia kan tuan rumah harus lebih nekat dan harus yakin," kata Mia.
Dara kelahiran Bandung 20 Mei 1996 merupakan alumni SMA Taman Siswa Bandung yang kini tercatat sebagai mahasiswi semester 7 jurusan FE Akuntansi STIE Inaba (Indonesia Membangun) Bandung mengaku memiliki prinsip dalam menguasai permainan.
"Saya memiliki tekad lawan dapat poin, saya harus dapat lebih agar unggul. Harus main aktif jangan mati sendiri bolanya. Rugi lawan yang poin," terang sulung dari tiga bersaudara buah kasih Edi Suwandi dan Lela Wulandari.
Mia yang tercatat sebagai atlet klub Semen Baturaja sejak awal bertekad meraih juara di Kejurnas Bulutangkis 2019 ini.
"Tekadnya sih bisa juara 1, selain berdoa, berusaha mengejar juara. Untuk persiapan besok, mudah-mudahan bisa lebih baik. Mainnya yakin menang, semangat dan jangan mau kalah. Persiapan awal menghadapi Kejurnas, Mia latihan di Semen Baturaja sparing lawan cowok yang lebih di atas umurnya. Buat nambah semangat," ujar.
Sederat prestasi telah ditorehkannya mulai juara 2015 Sirnas (Sirkuit Nasional), juara III POMNAS 2019 di Jakarta, Juara II Sirnas di Batam 2018, juara III Walikota Cirebon Swasta Nasional 2018, Juara III Liga Mahasiswa di Yogyakarta 2019, juata 1 Walikota Cirebon Swasta Nasional 2017.
"Tahun 2018 Mia jarang ikut, hanya beberapa. Target Mia target dua tahun kedepan mengejar Sirnas karena belum pernah juara 1. Ditarget pelatih untuk itu. Selama ini finalis," ujarnya.
Mia yang kini di bawah binaan klub Semen Baturaja mengaku meski bergabung jadi tim Sumsel awal 2019, namun sudah sejak 2016 telah ikut memperkuat tim bulutangkis Kabupaten Muaraenim.
"Awalnya pindah ke Sumsel 2016 ikut ASEC Tingkat Nasional dibawa oleh Pak Budi Riyanto (coach Tim Sumsel). Alasan ke Sumsel karena kesempatan lebih besar. Waktu itu ngejar untuk PON. Belum tahu bisa main apa gak di PON Papua karena bisa jadi tersandung regulasi umur. Porprov XI 2017 di Palembang memperkuat kabupaten Muaraenim meraih juara perorangan tunggal putri, dan juara beregu putri. Harusnya Porprov main namun karena regulasi umur jadi gak main. Mestinya main bawa nama Muaraenim," terang Mia.
Atlet putri yang hobi jalan-jalan mengaku tetap nyaman meski bertanding masih mengenakan hijab.
"Mia pingin berhijab sudah lama. Kalo dulu susah nyari kostum. Nunjukin pake hijab juga bisa jadi pemain badminton. Mia baru tahun ini pake hijab main badminton," pungkasnya.