Breaking News

Berita OKU Selatan

Keanehan Terjadi Saat Tim Mengevakuasi Korban Tenggelam di Pantai Pelangi Danau Ranau OKU Selatan

Gelombang airnya berubah-ubah biasanya kearah tepi, saat evakuasi air bergerak ketengah jadi seolah korban tenggelam ada yang menarik.

Penulis: Alan Nopriansyah | Editor: Tarso
SRIPOKU.COM/ALAN NOPRIANSYAH/Handout
Jenazah Alex saat dievakuasi tim penyelam ke pinggir pantai, Rabu (27/11/19). Tim penyelam sempat kesulitan mengangkat korban dari dasar danau karena gelombang air berubah-rubah. 

Laporan wartawan sripoku.com, Alan Nopriansyah

SRIPOKU.COM, MUARADUA--Tewasnya salah seorang pelajar di Kawasan Wisata Pantai Pelangi Danau Ranau Pantai Pelangi Kabupaten OKU Selatan Provinsi Sumatera Selatan memiliki keanehan terutama kesulitan di lapangan saat pengevakuasian jenasah korban.

Setelah dilakukan pencarian sekitar 1 jam, yang diketahui tenggelam sekitar 12.30 WIB siang, keberadaan korban tenggelam berhasil diketahui namun tim penyelam evakuasi sempat kesulitan di mengangkat jasad korban kepermukaan daratan karena pergerakan gelombang air yang tidak seperti biasanya.

Sempat kesulitan, akibatnya lebih kurang 20 orang dikerahkan dari tim relawan penyelam di bantu warga serta Polsek setempat secara bergantian menyelam untuk mengangkat jasad korban.

"Sekitar satu jam lebih dilakukan pencarian baru diketahui keberadaannya, namun penyelam kesulitan mengangkat korban,"ujar Ketua Tim Relawan Penyelam Herman.

Santri Pesantren Miftahul Huda Way Kanan Lampung Tenggelam di Pantai Pelangi Danau Ranau OKU Selatan

Telan Korban Pertama, Ini 7 Fakta Wisata Pantai Pelangi Danau Ranau OKU Selatan, Ada Kisah Mistis

Penyelundupan Ribuan Ponsel Xiaomi dari Singapura Melalui Pantai Timur Sumatera, Ditutupi Ikan Asin

Tim penyelam sempat kesulitan, terpaksa mencari cara dengan menggunakan 4 utas tali dengan bantuan speadboat karena gelombang airnya berubah-ubah sehingga yang seharusnya dapat dilakukan menggunakan kompresor.

"Gelombang airnya berubah-ubah biasanya kearah tepi, saat evakuasi air bergerak mengarah ketengah jadi seolah korban tenggelam ada yang menarik ketengah,"ungkap Herman.

Kendati demikian dirinya menyayangkan adanya korban jiwa di Kawasan Pantai Pelangi Danau Ranau, yang seharusnya sebagai tempat wisata terdapat penjagaan khusus oleh pihak terkait.

"Tadi pihak korban sempat mengeluhkan Tim sar dan penjaga wisata yang berada di lokasi dicari-cari tidak ada, sehingga terpaksa meminta melaporkan pada Polsek dan warga,"kata Herman lagi.

Diketahui wisata di Danau Ranau khususnya kawasan Pantai Pelangi tidak memiliki penjaga wisata. Sehingga jaminan keamanan wisatawan tidak sepenuhnya terjamin.

Akibatnya di waktu yang mendesak hanya dapat mengandalkan bantuan tim relawan dan warga setempat.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved