Gagal Daftar CPNS 2019 Tidak Bisa Bikin Akun di sscasn.bkn.go.id, Ini Solusi dan Download Aplikasi
Batal mendaftar CPNS 2019 ini lantaran dirinya tidak bisa membuat akun di laman https://sscasn.bkn.go.id, begini solusinya, download aplikasi ini.
Gagal Daftar CPNS 2019 ini lantaran dirinya tidak bisa membuat akun di laman https://sscasn.bkn.go.id, begini solusinya, download aplikasi ini.
SRIPOKU.COM, PALEMBANG-Gagal Daftar CPNS 2019 Tidak Bisa Bikin Akun di sscasn.bkn.go.id, Ini Solusi dan Download Aplikasi.
Gagal Daftar CPNS 2019 karena Tidak Bisa Bikin Akun di sscasn.bkn.go.id, ada beberapa Solusi, sementara di Palembang disarankan untuk Download Aplikasi khusus untuk
Para calon pelamar segera bersiap, besok, Senin (11/11/2019), dimulai pendaftaran CPNS Palembang 2019.
Pemkot Palembang tahun 2019 ini membuka cukup banyak lowongan formasi CPNS.
Formasi CPNS Palembang tahun 2019 sebanyak 916. Sedangkan formasi guru 635.
Sementara sisanya digunakan untuk tenaga kesehatan, dan tenaga teknis.
Sekda Kota Palembang, Ratu Dewa mengatakan, Kota Palembang menyiapkan 916 kuota Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tahun 2019.
Kepastian jumlah ini berdasarkan surat yang dikeluarkan Walikota Palembang nomor 810/058/BKPSDM-II/2019 tentang Pemerimaan calon pegawai negeri sipil Pemerintah Kota Palembang tahun anggaran 2019.
"Total ada 916 kuota CPNS Kota Palembang, terbagi dalam beberapa formasi dan kualifikasi pendidikan" Kata Sekda Kota Palembang Ratu Dewa, Minggu (10/11) saat dihubungi.
kepala BKPSDM Kota Palembang Reza Fahlefi menjelaskan, untuk calon pelamar, terbagi menjadi dua kriteria.
"Yakni ktiteria Umum dan Khusus, dimana kriteria khusus disiapkan untuk para peraih nilai Cumlaude dan disabilitas, dimana mereka bisa mendaftar melalui jalur khusus" Jelas Reza.
Reza menambahkan, untuk pendaftaran semuanya melalui online.
"Dengan cara membuat kartu informasi dengan mengakses portal http://sscasn.bkn.go.id , kemudian membuat akun SSCN dengan menggunakan NIK, nomor KK, atau NIK kepala Keluarga" Kata Reza
Setelah membuat portal, selanjutnya ke tahap pendaftaran.
"Dengan cara Log in ke http://sscasn.bkn.go.id dengan NIK dan Pasword yang telah didaftarkan, kemudian upload foto selfie dengan memperlihatkan KTP dan Kartu Informasi akun, lalu upload biodata, kemudian pilih instansi dan formasi, pendidikan, dan jabatan,"
"Lalu Upload seluruh dokumen, cek resume, lalu cetak kartu pendaftaran SSCN 2019, setelah itu baru masuk langkah pengiriman dokumen" kata Reza.
Ini Link Download PDF Formasi CPNS Palembang : Klik di Sini Formasi CPNS Palembang
Batas Waktu Pendafaran
Batas waktu pendaftaran CPNS 2019 via laman https://sscasn.bkn.go.id akan berakhir pada 24 November 2019.
Para pendaftar CPNS 2019 khususnya di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) kini tengah mendaftarkan diri untuk mengikuti tes.
Sebagian pendaftar telah berhasil mencatatkan dirinya sebagai peserta tes, namun ada juga beberapa warga yang tidak bisa mendaftar.
Alamsyah misalnya, ia mengaku batal mendaftar CPNS 2019 ini lantaran dirinya tidak bisa membuat akun di laman https://sscasn.bkn.go.id.
Sebagaimana diketahui, pendaftar CPNS harus membuat akun terlebih dahulu dengan memasukkan Nomor Induk Kependudukan (NIK).
Alamsyah mengatakan, saat ia memasukkan NIK Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan nomor Kartu Keluarga (KK) ternyata muncul kalimat terjadi kesalahan.
Ia mencoba memasukkan NIK-nya tersebut berulang kali karena mungkin salah angka atau kelebihan/kekurangan angka.
"Setelah saya ulang terus, saya cek satu persatu semua benar, tapi nomor KTP dan KK saya tetap tidak bisa didaftar," ujarnya.
Sehingga ia mengonfirmasi langsung permasalahan tersebut ke Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) setempat.
"Saya tanya ke Disdukcapil katanya KTP saya baru dibuat, belum terkoneksi atau belum aktif, jadi saya batal daftar CPNS," ujarnya.
Kepala Disdukcapil Kabupaten Muratara, Aan Andrian melalui Kabid Kependudukan, Kodri mengakui banyak pendaftar CPNS yang mengeluhkan masalah NIK yang belum aktif.
Menurutnya, memang ada beberapa warga Kabupaten Muratara yang baru saja membuat KTP tidak langsung terkoneksi atau aktif di Disdukcapil.
"Semua data yang baru buat KTP atau pindah daerah sudah kita kirim ke pusat untuk mengaktifkan NIK, tapi sampai saat ini belum ada respon dari pusat," kata Kodri.
Ia memperkirakan, keterlambatan pelayanan di pemerintah pusat kemungkinan banyak data yang akan diaktifkan mengingat se Indonesia.
"Apalagi sekarang bersamaan dengan penerimaan CPNS 2019. Mungkin data itu lagi antri, karena bukan kita saja yang mengusulkan, daerah lain juga, seluruh Indonesia," jelasnya.
Hal yang sama juga dialami Yadi (30). Ia mengaku cukup kesulitan saat mendaftar di website penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) nasional. Warga Indralaya Kabupaten Ogan Ilir ini mengaku, nomor Kartu Keluarga (KK) dan Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang ia masukkan selalu error.
"Error, jadi ga bisa lanjut ke tahap selanjutnya," ujarnya saat diwawancarai, Selasa (19/11/2019).
Ia menduga, Nomor KK dan NIK miliknya tak terbaca lantaran baru saja membuat KK baru bersama istri. Maklum, mereka baru saja melangsungkan pernikahan dan membuat KK baru.
"Nomor KK baru ini yang tidak terbaca, kalau nomor KK lama masih terbaca," jelasnya.
Saat dikonfirmasi, Kepala Dinas Catatan Pendudukan Sipil (Cadukpil) melalui Sekretaris Dinas, Ferdian Reza mengatakan bahwa pihaknya seringkali menerima keluhan tersebut. Tidak saja kesulitan mendaftar CPNS lantaran Nomor KK dan NIK tak terdeteksi, tapi juga urusan lain seperti saat membuka buku tabungan, dan lain-lain.
"Tapi menjadi menarik dan booming, lantaran pendaftaran CPNS ini. Mana waktu pendaftaran juga terbatas," ujarnya.
Dirinya menjelaskan, hal tersebut karena adanya masalah teknis saat input databaru di database pusat. Database tersebut, karena alasan keamanan hanya bisa diakses pihak ketiga.
"Apalagi yang diurus ini jutaan, jadi besar kemubgkinan ada data yang tersangkut walaupun hanya 1 - 2 data," terangnya.
Untuk solusi error NIK dan nomor KK saat mendaftar CPNS ini, ia mengimbau agar masyarakat segera melapor. Dalam waktu 1x24 jam, pihaknya akan segera memproses hal tersebut ke pusat, untuk ditindaklanjuti.
"Sudah banyak kok yang lapor ke kita, dan yang lapor biasanya ga balik lagi untuk melapor. Berarti sukses," jelasnya. (cr14/mg5)
Siapa Tahu Beruntung Lulus
Nilai ambang batas atau passing grade Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) dalam rekrutmen CPNS 2019 menurun dibandingkan tahun 2018.
Kebijakan pemerintah menurunkan passing grade tersebut membuat para pendaftar CPNS di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) semakin optimis bisa lulus tes SKD.
Seperti yang dikatakan Fahmi (26 tahun), salah satu pendaftar CPNS 2019 yang tidak lulus passing grade tes SKD pada seleksi CPNS 2018 lalu.
"Tahun kemarin saya tidak lulus karena passing grade-nya tinggi, tahun ini diturunkan, saya optimis bisa capai passing grade," kata Fahmi dibincangi , Selasa (19/11/2019).
Namun demikian, ia tidak ingin terjebak dengan passing grade yang sudah diturunkan, karena bisa jadi soal tesnya yang lebih disulitkan dari tahun sebelumnya.
Ia akan terus belajar dan berlatih mengerjakan soal-soal tes CPNS, sehingga cita-citanya untuk menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) dapat tercapai.
"Kita jangan terlena passing grade tahun ini turun, tetap belajar, berusaha dan berdoa. Yang jelas optimis harus, kalau pesimis lebih baik tidak usah ikut tes," katanya.
Pendaftar CPNS 2019 lainnya, Supriadi (27 tahun) menuturkan, ia masih penasaran dengan seleksi CPNS karena tahun 2018 lalu dirinya hampir lulus.
"Tahun ini saya ikut lagi, saya penasaran, siapa tahu lulus, karena tahun kemarin itu dikit lagi lulus," ujarnya.
Supriadi menceritakan, tes SKD CPNS 2018 lalu ia tidak lulus di Tes Karakteristik Pribadi (TKP) dikarenakan passing grade yang terlalu tinggi.
Sedangkan Tes Intelegensia Umum (TIU) dan Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) dirinya mampu mencapai passing grade.
"TIU dan TWK saya mencapai passing grade, TKP yang tidak lulus, tahun ini saya coba lagi, kabarnya ada penurunan passing grade juga, tetap berusaha dan optimis," katanya.
Sementara itu, pendatang baru yang mendaftar CPNS 2019, Niken (23 tahun) mengungkapkan, ia tertarik mengikuti tes CPNS untuk menguji kemampuannya.
"Alasannya mungkin ingin menguji kemampuan saya menjawab soal-soal CPNS. Ini pertama kali saya ikut tes, cuba dulu lah, siapa tahu beruntung bisa lulus," katanya.
Meskipun coba-coba, namun ia tetap belajar dan banyak bertanya kepada teman-temannya yang sudah berpengalaman mengikuti tes CPNS sebelumnya.
Menurut Niken, menjadi seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) merupakan impian banyak orang, termasuk dirinya juga tertarik mengabdi kepada masyarakat sebagai ASN."Jadi PNS itu keren lah pokoknya, banyak tuh orang yang mau jadi PNS, lihat saja yang daftar banyak," kata gadis lulusan S1 Ilmu Pangan Universitas Jambi ini.