Kemacetan Sudah Menjadi 'Konsumsi' Sehari-hari Pengendara di Jl Brigjen Hasan Kasim Palembang
Kemacetan selalu saja terlihat di Jalan Brigjen Hasan Kasim, meski perbaikan jalan sudah beberapa kali dilakukan di sana.
Penulis: Chairul Nisyah | Editor: Refly Permana
Laporan Wartawan Sripoku.com, Chairul Nisyah
SRIPOKU.COM, PALEMBANG -Jalan Brigjen Hasan Kasim merupakan salah satu jalan yang sering terjadi kemacetan di Palembang.
Di kawasan yang biasa disebut dengan nama Celentang ini, kemacetan hampir terjadi di setiap jam setiap harinya.
Jika ditilik dari aksesnya, mungkin tak heran kondisi itu bisa bertahan hingga bertahun-tahun.
Jalan ini merupakan salah satu akses pengendara yang dari Kalidoni maupun dari Simpang Patal untuk menuju Terminal Perumnas Kenten Sako Palembang.
Selain itu, melalui jalan ini pula, pengendara bisa melintas ke Jalan MP Mangkunegara melalui Jalan Sapta Marga.
Banyak masyarakat yang beranggapan kemacetan tersebut disebabkan oleh kecilnya ukuran jalan.
Kondisi ini diperparah dengan banyaknya kendaraan besar seperti truk, yang lewat, serta beberapa bagian jalan tersebut mengalami kerusakan pada permukaan jalannya.
Dari pantauan Sripoku.com, saat ini dilokasi tersebut tengah dalam perbaikan jalan, Rabu (6/11/2019).
Jalan yang sebelumnya terlihat bolong-bolong atau rusak, saat ini tengah dicor sehingga baik kembali.
Namun adanya kegiatan perbaikan jalan ini, saat ini juga menjadi penyabab terjadinya kemacetan di daerah Celentang tersebut.
Pengecoran jalan dilakukan bertahap.
Terlihat jalan yang diperbaiki perbagian-bagian, atau pada satu sisi jalan.
Hal ini dimaksudkan pengguna jalan tersebut masih dapat lewat daerah itu.
Namun ramai dan padatnya daerah Celentang, nampaknya masih saja membuat daerah itu macet parah di jam-jam sibuk.
"Jalannya terlalu tinggi, jadi kami kendaraan harus hati-hati, kalo idak nyangkut bawah motor/mobil ni," ujar seorang warga yang tengah terjebak macet, Rabu (6/11/2019).
Jika dilihat di lapangan, jalan yang dicor memang sedikit lebih tinggi dari jalan sebelumnya.
Jjika diperkirakan sekitar 2/3 batu bata jika disusun keatas.
Namun hal ini upaya pemerintah untuk memperbaiki kondisi jalan rusak di daerah tersebut.
"Sudah terbiasa dengan macet ini.
Harapannyo semoga cepat selesai perbaikan jalannya, agar kami daerah sini bisa menikmati perjalanan dengan lancar," sambungnya, Rabu (6/11/2019).