Siap Suplai Sapi Keluar Daerah, Ini yang Sedang Dilakukan Pemkab OKU Timur

Kabupaten OKU Timur siap menjadi lumbung sapi ternak dan siap untuk menjadi suplayer sapi keluar daerah.

Penulis: Evan Hendra | Editor: Refly Permana
sripoku.com/evanhendra
Bupati OKU Timur beserta rombongan saat memantau penggemukan sapi. 

Laporan wartawan sripoku.com, Evan Hendra

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Kabupaten OKU Timur siap menjadi lumbung sapi ternak dan siap untuk menjadi suplayer sapi keluar daerah.

Demikian diungkap Bupati OKU Timur HM Kholid MD saat melakukab Kunjungan ke desa Karangmanik Kecamatan Belitang II, Selasa (29/10/2019).

Kholid yang didampingi oleh Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan tersebut berharap agar Desa Karangmanik menjadi salah satu desa percontohan dalam peternakan sapi modern.

Sehingga bisa menunjang perekonomian masyarakat yang berdampak pada meningkatnya kesejahteraan masyarakat.

"Ternak sapi ini bisa menjadi pekerjaan sambilan bagi masyarakat setempat. Saat ini ada sekitar 70 Ribu ekor sapi di OKU Timur.

Ke depan kita akan tingkatkan menjadi 80 ribu ekor sapi," katanya.

Kholid menegaskan, dengan peningkatan jumlah sapi tersebut OKU Timur bisa memasok daging ke kota besar.

Saat ini kita orientasinya adalah pembibitan dan pengemukan sapi. Karena sapi yang didatangkan dari jawa sangat perlu penyesuaian atau adaptasi," katanya

Menurut Kholid, Dinas Perternakan dan Perikanan OKU Timur akan menyuntik 1200 ekor sapi untuk diberikan hormon, salah satunya sapi yang ada di desa Karang manik.

"Dengan adanya penggemukan ternak sapi ini OKU Timur akan mampu mensuplai penjualan sapi di luar OKU Timur bahkan bisa masuk pasar besar.

Karena untuk mencapai pasar besar perlu adanya bibit unggul sapi dan adanya penggemukan sapi, " ujarnya.

Kepala Desa Karang Manik, Kecamatan Belitang II, I Made Gunarto mengatakan saat ini di Desa tersebut telah terbentuk kelompok-kelompok peternak sapi, dirinya berharap dengan adanya kelompok peternak sapi dan kambing dapat menunjang ekonomi masyarakat desa.

"Kami membeli sapi dengan harga Rp. 6 sampai Rp. 7 juta yang dijual dengan harga cukup tinggi setelah dilakukan pengemukan.

Tidak hanya itu saja masyarakat juga dapat memanfaatkan kotoran sapi sebagai pupuk," katanya.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved