FIFA Tetapkan 6 Stadion Penyelenggara Piala Dunia U-20, Asprov PSSI Sumsel Berusaha Keras GSJ Masuk
FIFA Tetapkan 6 Stadion Penyelenggara Piala Dunia U-20 2021, Adakah Gelora Sriwijaya Jakabaring Diantaranya ?
Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Budi Darmawan
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Indonesia resmi ditunjuk oleh FIFA sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2021. Venue yang digunakan akan ditentukan dari hasil verifikasi perwakilan FIFA pada sepuluh stadion yang diajukan.
FIFA memutuskan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia dalam Council Meeting di Shanghai, Kamis (24/10/2019) siang waktu setempat. Indonesia memenangi persaingan dengan Brasil dan Peru.
Dari 10 Venue Stadion yang disiapkan oleh PSSI, akhirnya FIFAmenetapkan hanaya 6 Stadion yang dipakai untuk menggelar Perhelatan Piala Dunia U-21 2019.
Kesepuluh stadion yang disediakan PSSI terdiri dari Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta, Stadion Pakansari Kabupaten Bogor, Stadion Manahan Solo, Stadion Mandala Krida Yogyakarta, Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Stadion Patriot Candrabhaga Bekasi, Stadion Wibawa Mukti Kabupaten Bekasi, Stadion Si Jalak Harupat Kabupaten Bandung, Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya, dan Stadion Gelora Sriwijaya, Palembang.
Dari 10 venue tersebut, PSSI memang sempat mengatakan maksimal hanya delapan venue yang dipakai.
Namun, ternyata FIFA hanya memilih enam stadion yang akan dipergunakan.
“Jadi masalah stadion itu kami berikan pilhan ke FIFA untuk dipilih. FIFA akhirnya memilih 6 dari 10 stadion itu,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum PSSI, Iwan Budianto, Selasa (29/10/2019).
Iwan belum bisa menyebutkan stadion mana yang dipilih FIFA. Namun, yang pasti, stadion-stadion tersebut harus memiliki tempat latihan yang sesuai standar FIFA.
Hal tersebut sesuai dengan arahan FIFA yang sebelumnya sudah datang ke Indonesia. FIFA meminta harus ada tempat latihan yang akan dipakai oleh tim peserta.
“Ketika mereka melakukan inspeksi 10 stadion, fisik sudah jadi, tetapi mereka bertanya minimal ada lima lapangan latihan di sekitar stadion dengan kualitas rumput yang sama,” ucap Iwan
Budianto.
Ketua Asprov PSSI (Asosiasi Provinsi Persatuan Sepabola Seluruh Indonesia) Sumsel Ir H Ucok Hidayat MT akan menanyakan hal tersebut ke PSSI Pusat.
"Memang enam stadion yang akan dipakai. Kalau nama-nama stadion yang disebutkan itu yang awal-awal dulu. Kita masih tunggu penetapan enam nama stadion itu."
"Dalam rangka itu juga saya hari ini akan ke Jakarta ketemu PSSI Pak Iwan Budianto. Kemungkinan kita cari terus dan tetap berusaha sebaik mungkin agar Gelora Sriwijaya Jakabaring diikutsertakan sebagai stadion yang representatif," ungkap Ucok Hidayat, Rabu (30/10/2019).
Mantan Manajer Tim SFC ini kembali meyakinkan Stadion GSJ dinilai pantas untuk menjadi tuan rumah penyelenggaraan pertandingan lantaran selain memang sudah teruji gelaran event internasional, juga karena memiliki paling lengkap memiliki komplek Sport City.
"Intinya syarat (untuk tuan rumah penyelenggara) di tempat itu ada lima stadion untuk latihan. Apa mereka siap? Kalau kita sudah siap intinya. Kalau kita memang sudah disiapkan untuk standar internasional dan sudah memiliki 5 stadion latihan," terang mantan Kadis PUBM Sumsel.
Ia berharap semoga Palembang jadi terpilih pada waktu pelaksanaan event nanti.
Pasalnya Palembang selama ini sudah sering menjadi tuan rumah event level dunia. Seperti ISG (Islamic Solidarity Games), SEA Games, Asian Games.
"Selain ukuran stadionnya sudah standar internasional. Kepanitiaannya semua sudah biasa. Mulai dari cathering, hospitality, maupun keamanan. Kita termasuk yang paling lengkap memiliki Sport City, komplek yang tidak berjauhan," ujarnya.
Ada beberapa hal nantinya perlu dikoordinasikan dengan PSSI Pusat dan Menpora yang harus memenuhi kebutuhan lebih.
"Syaratnya kan ada satu lapangan utama, dan empat lapangan latihan. Untuk lapangan latihan di Stadion Atlet ada dua, di Softball dan di Bumi Sriwijaya," terang mantan Kadis PUBM Sumsel.
Ucok mengatakan kesempatan untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2021 jangan sampai disia-siakan karena memberi dampak positif.
"Justru hal begini kita mesti kembangkan. Bayangkan perputaran kehidupan seperti tamu yang tidak hanya dari dalam negeri banyak yang datang, hotel bakal penuh semua karena dari seluruh dunia. Ini bisa membuat masyarakat bergerak," pungkasnya.
